"Pagi (Name) chan."
Sapanya setelah melihat (Name) keluar dari rumah dan mengunci pintunya. (Name) menoleh lalu tersenyum melihat Suo yang sudah berdiri didepan pagar rumah. Dia pun buru buru menghampiri cowok itu.
"Pagi Suo! Udah nunggu lama kah?" Tanya (Name), tanganya sibuk menutup pagar.
"Engga kok, baru aja sampe." Jawabnya tersenyum.
Mereka berdua pun mulai berjalan menuju sekolah.
"Oh ya Suo, ini ambil." Ucap (Name) tiba tiba sembari menyodorkan paperbag kecil pada Suo
Cowok itu memasang wajah sedikit bingung.
"Apa ini (Name) chan?" Tanya Suo
"Itu teh, kudengar kau suka minum teh dari berbagai negara. Jadi aku memberikan itu padamu, teh dari Indonesia." Jawab (Name)
Suo pun tersenyum dan terkekeh kecil. Lalu dia menerima paperbag dari (Name) dengan senang hati.
"Terimakasih (Name) chan." Ucapnya
"Ku kira kau bakal ngajak Nirei dan Sakura berangkat bareng." Seru (Name) saat tak melihat mereka berdua tadi.
"Tidak sih tapi aku biasanya bertemu mereka saat dijalan menuju sekolah. Kenapa (Name) chan? kangen sama Sakura kun ya? Tumben sekali panggil marga dia." Tanya Suo bertujuan untuk menjahili (Name).
"Ga tuh, aku panggil nama nya cuma ngejahilin dia doang. Kenapa jangan jangan kau juga mau aku panggil nama ya, Hayato?" Balas (Name) menyeringai
Suo sedikit terkejut, niat menjahili malah dijahili balik. Senyum tipis pun terukir di bibir Suo saat dia menunduk.
"Oh hoho wajahmu merona sedikit tuh!" Ejek (Name)
Gadis itu langsung berpindah posisi di hadapan Suo dan dia pun berjalan mundur.
"Aku ga merona kok." Balas Suo lalu mengangkat kepalanya lagi
"Boong banget tadi keliatan kalau merona hahaha!" Tawa (Name) sambil menunjuk muka Suo
"Kau pasti salah lihat (Name) chan. Kau sudah buta maps jangan sampai pengelihatanmu juga jelek." Jawab Suo tersenyum ala ala orang menjengkelkan.
"APA KAU BILANG? T-t-tau dari mana aku buta maps?!" (Name) panik, karena seingat dia, (Name) tidak pernah memberitau ke siapapun kalo dia buta maps.
"Itu kau mengakui sendiri hahaha!" Suo tertawa, dia berhasil membuat (Name) panik sekaligus kesal.
"Kau ini menyebalkan- "
Dugh!
Ucapan (Name) terpotong saat dia menabrak seseorang dibelakangnya. Salah sendiri jalan mundur Nem.
Reflek (Name) menoleh kebelakang dan mendongak. Yang dia tabrak adalah seorang pria tinggi dan besar serta tato banyak di lengan kanan dan kirinya.
Suo memasang raut sedikit terkejut, dia juga baru nyadar (Name) nabrak orang.
Pria itu tidak sendirian, dia sedang berbicara dengan dua teman lainnya.
"Huh?" Orang itu bertanya tanya dengan nada berat, matanya menatap tajam (Name)
Seketika (Name) langsung menelan ludah. "Mampus gue." Batin (Name)
"Apa yang anak kecil ini lakukan? Sangat ceroboh. Hei apa kau buta? Jalan ga lihat lihat dan seenaknya menabrakku." Ucapnya penuh penekanan dan mendelik ke (Name)
Merasa akan ada bahaya yang datang, Suo langsung menarik tangan (Name) menjauh dari pria itu dan memposisikan dirinya didepan (Name).
"Ah haha maafkan aku, dia memang agak ceroboh." Kata Suo tersenyum sembari melambaikan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Zero || Wind Breaker
FanfictionKisahku bersama mereka. - Wind Breaker •NII SATORU ❗Manga Spoiler❗ • Bahasa non baku • Kasar • Female (Name)