Foto di atas adalah Lynn
Typo bertebaran
Happy reading ~Pagi ini Maurer, Daryl, Bryan, Rhea, dan Kyra sudah berkumpul di ruang BK. Mereka duduk di sofa panjang berhadapan yang dipisahkan oleh sebuah meja kecil yang terbuat dari kaca. Rhea dan Kyra duduk bersebelahan berhadapan dengan Maurer beserta anteknya. Guru BK, Bu Erny duduk di sofa kecil untuk 2 orang bersama dengan Bu Mita wali kelas mereka.
Yang diceramahi panjang lebar hanya bisa mengangguk-angguk paksa sambil menjawab 'Ya Bu..' ketika diperlukan. Telepone ruang BK yang berada di sudut ruangan berbunyi, Bu Erny segera bangkit berdiri dan menjawab telepon itu sedangkan Bu Mita melanjutkan ceramahnya. Berkali-kali mereka berlima menguap sembunyi-sembunyi.
Pintu ruang BK diketok perlahan, tampak seorang gadis berambut panjang agak bergelombang berparas cantik, sangat cantik malah! Bak seorang asian barbie berkulit putih mulus tanpa cacat. Gadis itu tersenyum kecil dan mengangguk sopan. Berpasang-pasang mata melihat dan mengagumi sosoknya.
"Cari siapa?" tanya Bu Mita pada gadis itu.
"Saya cari Bu Mita." jawabnya sopan.
"Saya Bu Mita, ada apa ya?"
"Saya mau memberi berkas kepindahan saya dari Jepang yang asli. Ketika saya ke ruang guru saya di suruh kemari Bu."
"Oh, baiklah.."
Gadis itu menghampiri Bu Mita dan menyerahkan berkas kepindahan dari sekolah lamanya. Setelah membolak-balik kertas yang bertuliskan dalam bahasa jepang itu, Bu Mita menyuruh gadis itu menunggu duduk di sofa sedangkan, Bu Mita keluar menuju ruang TU.
Bu Erny entah pergi ke mana setelah mengangkat telepon tadi. Jadi, hanya ada mereka berenam di ruangan ini. Gadis itu tersenyum sumringah menatap dua orang gadis yang tak kala cantik dengan dirinya. Kyra dan Rhea juga menatap gadis barbie namun, tanpa senyum sedikitpun di wajah mereka.
"Ngapain Lo senyam-senyum liatin kita!" sembur Rhea dengan galaknya.
"Sana pergi lo, yang jauh. Hush hush.." tambah Kyra sambil mengibaskan tangannya.
Maurer, Daryl, dan Bryan hanya melihat aksi dua gadis itu dalam diam. Gadis yang berambut bergelombang itu mengerucutkan bibirnya tanda bahwa dia kini marah, namun malah terlihat makin imut.
"Ya udah! Awas Lo berdua kalo cari-cari Gue," Sahutnya sembari berancang-ancang untuk pergi dari tempat itu.
Kyra dan Rhea kompak menarik tangan gadis itu hingga dia jatuh duduk di sofa. Tak sengaja rok pendeknya sedikit tersingkap, buru-buru gadis itu membenarkannya.
"Maap... maap.. kita kan cuman bercanda," ujar Kyra dan Rhea hampir bersamaan.
Seketika senyum mengembang di wajah gadis itu. Dipeluknya Kyra dan Rhea bersamaan melepas rindu.
"Kangeeeen....." kata gadis itu sumringah.
"Iya, kita juga kangen sama Lo Lynn!" sahut Rhea dengan senyum terukir di wajahnya.
Kyra melepas pelukan gadis itu lalu memasang wajah pura-pura marah.
"Apaan lo! Gue LINE ga di bales! BBM centang doang! E-mail gak di baca! Telepon, apa lagi?! Jangankan diangkat. Masuk aja nggak!" sungut Kyra.
"Maaf deh.. kan di Indo-nya baru. Gue belum beli kartu nih. Ya nggak bisa hubungi lo berdua keles," jawab gadis itu sambil cengengesan.
"Gue telepon rumah bokap Lo katanya Lo nggak di rumah. Di rumah nyokap Lo gak ada yang angkat," kata Rhea.
"Gue nggak pulang ke rumah. Gue tinggal di Apartemen."
"No!! Masa lo tinggal sendirian di sana?" komplain Kyra khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Troublemaker #1
General FictionTiga cewek cantik, jago berantem berada di satu kelas yang sama dengan geng cowok yang mengganggu hidup mereka. Lynn, Kyra, dan Rhea harus menghadapi kelakuan Maurer, Daryl, dan Bryan yang absurd. Kyra dan Rhea yang moody, mudah emosi, mudah bt tent...