Foto di atas adalah Maurer
Typo bertebaran
Happy reading~"Cieee... Si Nurbaya udah datang aja..." goda Lynn jahil ketika melihat Kyra sudah duduk manis di bangkunya sambil melamun.
"Gue yang dari tadi duduk di sini dikacangi mulu Lynn. Liat aja tuh muka, ngenes banget sumpah," sahut Rhea yang duduk tepat di sebelah Kyra.
"Tauk nih, padahal calon istri muda, tapi nggak ada bahagia-bahagianya."
Rasanya Kyra benar-benar ingin membuang sahabatnya ini ke jurang terdalam, jadi mayatnya nggak bakal ada yang nemuin lagi atau minimal ditenggelemin ke dasar laut dan dipastikan mayatnya nggak bakal ngambang lagi.
Bel berbunyi nyaring, Rhea segera bangkit berdiri dan duduk di bangkunya sedangkan, Lynn mengambil alih tempat duduknya kembali. Maurer, Daryl, dan Bryan baru saja masuk ke kelas. Berbeda dengan Maurer dan Daryl yang masuk ke kelas dengan tampang cool. Bryan masuk dengan tebar-tebar pesona pada cewek-cewek di kelas.
"Cieeee... Datuk Maringgi Lo dateng tuh," ujar Lynn ketika Daryl dan kedua temannya melewati tempat duduk mereka.
Daryl malah tersenyum mendengar celoteh Lynn. Wajah Kyra berubah menjadi merah padam sekarang, dijitaknya kepala temannya itu agak keras.
"Sakit Kyraaa," keluh Lynn sambil mengelus ubun-ubunnya.
"Biarin!"
"Jangan Datuk Maringgi dong Lynn, Gue kan masih muda, ganteng lagi!" sahut Daryl yang kini sudah duduk di bangkunya tepat di sebelah Maurer.
"Terus apaan?" tanya Lynn sambil memutar duduknya ke samping.
"Prince charming," jawab Daryl dengan memasang wajah bak seorang Bangsawan zaman dulu.
Lynn malah tertawa mendengarnya, Kyra yang dari tadi lemas langsung memutar tubuhnya ke samping seperti Kyra.
"Ih, geli banget gue! Norak lo!!!" bentak Kyra sebal. Bibirnya mengerucut lucu.
"Sayang, jangan marah-marah... nanti cantiknya ilang loh." goda Daryl.
"Biarin! Biar lo nggak jadi sama gue!"
"Meskipun Kamu jelek, uda nggak cantik lagi, hatiku tetap buat Kamu."
"Nyebelin banget sih Lo!"
"Makasih."
Kyra langsung mengalihkan dan membetulkan cara duduknya lagi seperti semula. Lynn dan Kyra yang sudah tahu permasalahan mereka tertawa sekencang-kencangnya. Maurer dan Bryan yang yang belum tahu perihal perjodohan kedua insan itu menatap Daryl penuh tanya.
◇◆◇◆◇
Maurer dan kawan-kawannya sudah duduk di Kantin sekarang. Daryl menceritakan semua kejadian kemarin malam lengkap tanpa kekurangan satu apapun. Tak ada orang lain yang mendengarkan percakapan mereka karena suasana Kantin cukup riuh. Maurer dan Bryan tertawa, pantas saja Lynn menyebut kawannya ini Datuk Maringgi.
"Beruntung banget Lo," kata Bryan di sela-sela tawanya.
"Kyra mana mau sama dia Bry," ejek Maurer.
"Menurut Lo?" tanya Daryl sambil mengangkat satu alisnya.
"Ketiga cewek itu beda daripada cewek yang lain man, bukan cewek gampangan," kata Bryan dengan mimik muka serius.
"Gue setuju sama lo," imbuh Maurer sambil mengaduk-aduk jus melonnya.
"Itu gue juga tahu!" sahut Daryl cepat.
"Lo suka nggak sama dia? Kalo nggak buat gue aja," kata Bryan yang langsung diberi sebuah toyoran di kepalanya oleh Maurer.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Troublemaker #1
General FictionTiga cewek cantik, jago berantem berada di satu kelas yang sama dengan geng cowok yang mengganggu hidup mereka. Lynn, Kyra, dan Rhea harus menghadapi kelakuan Maurer, Daryl, dan Bryan yang absurd. Kyra dan Rhea yang moody, mudah emosi, mudah bt tent...