PART 18

18.5K 1.2K 56
                                    

Yuhuuu~
Typo bertebaran~

Sudah lihat multimedia? Jadi apa saya di sana?? Huahahaha

Sial. Lynn melakukan tugas piketnya sendiri. Dua anak lain yang juga seharusnya membersihkan kelas bersamanya menghilang entah ke mana. Selalu saja gadis itu ngeri ketika melewati koridor di sore hari sendiri. Banyak kasak-kusuk yang menyebutkan jika banyak hantu bertebaran di sekolah ini.

Suara langkah kakinya membelah keheningan. Langit yang mendung menambah kesan horor. Lynn memberhentikan langkah kakinya. Gadis itu merasa seseorang mengikuti dirinya. Sreet! Lynn membalikan tubuhnya namun, tidak ada siapapun di sana. Heran, kembali dia melanjutkan langkahnya.

Seseorang mendorong kemudian menyeret Lynn secara tiba-tiba. Lynn menjerit kaget. Tubuhnya didorong kasar pada lantai yang dingin. Ethan! Cowok itu kembali berulah.

"Lo..." Lynn menahan kalimatnya. Kedua matanya menyorot emosi.

"Iya gue!" ucap Ethan menantang.

Segera Lynn berdiri dan berjalan menjauh dari Ethan. Lynn bersikap wasapada, cowok itu memandangnya dengan tatapan bergairah.

"Gue sudah bilang... lo seksi. Tentu gue nggak bisa ngelewatin cewek seksi. Tiap malam gue ngebayangin tubuh lo! Tubuh lo yang indah!"

"Otak lo kudu dicuci pakai air garam, supaya setan yang sekarang lagi gigitin kepala lo mati..."

Ethan tersenyum miring, "setan itu memang gue pelihara..."

Tangan Ethan mencekal pergelangan tangan Lynn. Gadis itu mencoba melepaskan tapi, Ethan terlalu kuat untuknya. Dia bukan Rhea yang bisa menghajar cowok ini sendirian. Karena tak bisa lepas, Lynn melayangkan satu tendangannya tepat di perut Ethan. Tangan itu terlepas bersamaan dengan terhuyungnya Ethan ke belakang.

Cowok itu mengumpat pelan. Tidak ada yang lebih menyeramkan dibandingkan dengan tenaga cowok yang sedang emosi. Ethan menindihi tubuh Lynn. Gadis itu meronta hebat. Ethan berusaha untuk mencium wajah dan lehernya, Lynn berusaha menghindar semampunya.

Lynn menendang selangkangan Ethan, hingga cowok itu mengerang kesakitan. Peluang itu dimanfaatkan olehnya. Lynn mendorong bahu Ethan lalu segera mengambil aba-aba untuk berlari. Baru selangkah, Ethan berhasil menariknya kembali.

Bokongnya beradu dengan lantai yang keras. Ethan menampar pipi Lynn hingga memerah. Bukannya takut Lynn malah membalas cowok itu dengan meludahinya. Baru saja cowok itu ingin menyentuh Lynn kembali, seseorang menarik tubuhnya ke belakang lalu menghujaminya dengan pukulan. Sama sekali dirinya tidak bisa membalas.

"Brengsek lo!" umpat cowok itu.

Lynn membenarkan bajunya yang agak berantakan karena ulah biadab Ethan. Maurer. Cowok itu tiba-tiba saja datang dan menolongnya. Kenapa harus dia lagi yang datang menyelamatkannya?

Maurer sengaja melayangkan pukulannya pada wajah Ethan. Cowok itu babak belur. Lynn yang sudah dapat mengontrol emosinya segera menarik tubuh Maurer ke belakang. Maurer yang seolah kerasukan tidak mengacuhkan gadis itu. Pipi kiri Ethan kembali menjadi sasaran.

"Maurer! STOP!" Lynn menarik lengan Maurer.

Deru nafas Maurer terdengar jelas. Ethan meringis kesakitan. Wajah dan tubuhnya babak belur. Disepaknya perut Ethan sekali lagi sebelum akhirnya Maurer menggenggam erat tangan Lynn dan menyeret gadis itu menuju tempat parkir. Susah payah Lynn mengikuti langkah panjang Maurer.

"Masuk!" suruh Maurer ketika cowok itu membuka bangku penumpang mobilnya.

"Gue bawa mobil sendiri," kata Lynn tanpa mau beranjak dari posisinya.

I'm Not A Troublemaker #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang