PART 15

14.9K 1.1K 35
                                    

Yuhuuu~
Saya publish cerita khusus Kyra dan Daryl loh...
Baca ya! Judulnya "Love Me Harder"

Rhea ada juga ada loh... tapi baru synopsis >.<

Typo bertebaran~


"No comment."

Bak seorang artis papan atas begitu cara Maurer menjawab ketika orang-orang bertanya perihal hubungannya dengan Lynn. Jawabannya terkesan misterius. Cengiran bahagia yang selalu menyertainya saat menjawab pertanyaan, seolah membenarkan presepsi mereka.

Doa agar hubungan mereka awet bahkan sumpah agar mereka cepat putus dapat terdengar di tiap sudut sekolah. Kisah jadian mereka yang diawali oleh sepucuk surat romantis dan berakhir disidang di ruang BK karena berani memajang foto mesra, membuat banyak orang berdecak kagum dengan keberanian sejoli itu.

Lain Maurer lain pula dengan Lynn. Mati-matian gadis itu mengatakan jika berita itu tidak benar adanya. Surat, aksi suap mesra, gandengan tangan tidak ada yang benar! Semua itu hanya akal-akalan Maurer semata. Tapi siapa yang percaya jika Maurer selalu memberi kedipan mesra setiap kali mereka bertatap muka.

Pertama Kyra dan Daryl, kedua Lynn dan Maurer. Hal yang menarik untuk dibahas karena geng mereka selalu membuat sensasi sejak pertama hadir di sekolah ini. Nama Rhea dan Bryan jadi terseret-seret. Banyak dari mereka yang memprediksi jika kedua orang itu akan segera menyusul kedua sahabatnya yang lain. Apalagi mereka duduk sebangku dan terlihat Bryan yang sejak pertama selalu menggoda Rhea dengan tingkahnya yang menyebalkan namun menggemaskan.

Rhea tak banyak memberi respon seperti Kyra dan Lynn. Hanya dengan lirikan mata tajam sepersekian detik, mulut-mulut tak bertanggung jawab itu langsung bungkam seketika. Sudah menjadi rahasia umum jika cewek satu ini yang paling emosional dan pemarah. Apalagi aksinya ketika menggeret cowok Manda yang babak belur, menjadi kisah legenda di Sekolah ini.

Seseorang membekap erat mulut Lynn yang baru saja keluar dari Toilet. Kedua tangan Lynn yang berada di sisi tubuhnya tak dapat bergerak karena ditahan oleh dua orang lainnya. Koridor yang saat itu sepi membuat aksi kriminal tersebut berjalan dengan lancar. Mereka menyeret Lynn ke gudang yang lama tak terpakai. Terletak di sudut ruangan terjauh hingga tak ada yang menyadarinya.

"Brengsek! Apa-apaan sih lo!" bentak Lynn ketika orang-orang tersebut menjorokan tubuh Lynn ke lantai berdebu begitu saja.

Ethan, Yura, dan Gilby tersenyum puas ketika melihat Lynn tersungkur tak berdaya di lantai. Yura dan Ethan melakukan tos. Cowok itu tersenyum miring pada Lynn sebelum meninggalkan ruangan. Yura berjalan lalu jongkok tepat di depan Lynn. Gilby berdiri di sisinya dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Well, kita lihat! Apa yang bisa dilakukan oleh princess cantik ini. Lo pintar! Cerdik! Licik! Lo tahu siapa yang paling berpengaruh dan langsung bergerak cepat!" kata Yura tajam dengan tepuk tangan anggun.

"Apa maksud lo?" tanya Lynn tak mengerti.

Lynn mencoba untuk berdiri tapi, dengan kasar Yura mendorongnya lalu menjambak rambut Lynn ke belakang. Kepala gadis itu dipaksa mendongak. Lynn meringis menahan sakit. Pintu terbuka pelan. Lewat sudut matanya Lynn tahu kalau Xia, salah seorang antek Yura masuk dengan membawa tali tambang. Lynn langsung paham apa yang akan Yura perbuat padanya.

"Jangan berlagak bodoh! Gue sangat kenal Lo! Lo dan Nyokap lo sama-sama licik! Pintar menghasut! Gue muak!" sentak Yura emosi.

"Gue sudah bilang berkali-kali! Lo boleh hina gue! Lo boleh nyakitin gue! tapi nggak dengan nyokap gue!" sahut Lynn dengan nada memperingati.

I'm Not A Troublemaker #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang