Chapter 4: -???-

2K 145 17
                                    

"Gita, you're everything I want but I can't deal with all your lovers" -???-

"Maksud kamu apa -???- ?" Ucap Gita

"Aku cemburu Git." Jawab -???-

"Kita bukan siapa siapa lagi. So please, lupakan masa lalu itu." Balas Gita

"Tapi-" -???-

"Ga." Gita memotong ucapan gadis itu.

Gita pergi meninggalkannya dan menjauhi lorong sepi nan sunyi itu. Lalu, ia menuju kelas.

"Dari mana Git?" Tanya Aldo

"Tadi dipanggil guru." Bohong Gita

"Eh gue ga liat Chika ama Dey dari tadi." Ucap Jessi.

"Chika tdi kyknya sm aran deh, klo Dey gatau dimana." Ucap Eli

Dey masuk kelas dengan wajah lusu mata membengkak seperti habis nangis.

"Loh Dey, knp lo?" Tanya Muthe

"Gapapa, kelilipan doang tadi pas jalan." Jawab Dey















Udah ketebak bgt disini, yaudalah ya


















----------------------

- Dikantin

"ikan sepat ikan tongkol, aduh kasian segender." Ejek Marsha

"Dihhh, ikan sepat ikan tongkol, bacot kontol." Balas Kathrin.

"Pucuk ubi pucuk kangkung, yaampun." Ucap Indah.

"Eh knp ni." Tanya Olla.

"Gatau, dia duluan HMM." Kesal Kathrina.

"Menyenyenyenye." Balas Marsha.

"Cabut yu la." Ucap Indah

"Yuuk." Mereka berdua beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan Marsha dan Kathrina.

Selang beberapa menit, mereka pun akur kembali. Mereka ke-asikan ngobrol hingga tidak sadar bahwa Gita melewati mereka dan duduk di bangku ujung bersama teman temannya.

"Ada Kathrin tu git." Ucap Aldo, Gita tidak sengaja menoleh dan mencari keberadaan Kathrin.

"ANJAY NOLEH." Ucap Zean.

"ANJAAIIIIIIII." Balas Eli

"Apaan dah."

Beberapa menit kemudian, Chika dan Dey menghampiri mereka.

"Gaiss, ada yg liat aran ga??" Tanya Chika

"Ga, coba liat di kelasnya." Jawab Lulu

"Eh kalian jarang bgt ikut ngumpul lagi bareng kita." Ujar Zean

"Ni Dey gamau." Jawab Chika

"Dih apaan bawa bawa nama gue." Balas Dey

"Kan emang lo nya yg gamau." Jawab Chika, tiba tiba Aldo memberhentikan mereka.

When We Were 18 (Gitkath) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang