Chapter 17: Eclipse

1K 107 5
                                    

FLASHBACK

Selasa, 3 September.

Gita duduk di tempat tidur dengan perban di lengannya akibat kecelakaan. Onel duduk di kursi di sebelah tempat tidur Gita. Dokter masuk ke ruangan, membawa catatan medis.

"Selamat sore. Bagaimana perasaanmu hari ini, Gita?" tanya dokter sambil melihat catatan medis di tangannya.

"Sedikit pusing, Dok. Tapi selain itu, saya baik-baik aja," jawab Gita, mencoba tersenyum meski tampak cemas.

"Dia masih sedikit lemah, Dok. Tapi kami berharap ga ada yang serius," tambah Onel, suaranya bergetar sedikit.

Dokter duduk di kursi di sebelah tempat tidur Gita, wajahnya serius namun penuh empati. "Baik, saya perlu berbicara dengan kalian tentang beberapa hasil tes. Apakah kalian siap mendengarnya sekarang?"

Gita mengangguk meyakinkannya. "Ya, Dok. Saya siap," jawab Gita dengan suara tenang.

Dokter menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Gita, selama pemeriksaan setelah kecelakaan, kami menemukan beberapa kelainan dalam darahmu. Kami melakukan tes lanjutan, dan hasilnya menunjukkan bahwa kamu mengidap leukemia, lebih tepatnya leukemia limfoblastik akut."

Gita terkejut, matanya membesar. "Leukemia? Tapi... aku ngerasa baik-baik saja sebelum kecelakaan ini. Kok bisa?"

Suara Onel penuh kekhawatiran. "Leukemia? Serius, Dok?"

Dokter mengangguk pelan. "Leukemia bisa berkembang tanpa gejala yang jelas pada awalnya. Kami beruntung bisa mendeteksinya lebih awal berkat tes darah yang dilakukan setelah kecelakaan. Ini memberi kita peluang lebih baik untuk memulai pengobatan segera. Jika tidak ditangani dari awal, ini bisa saja menyebabkan kematian."

Gita terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi tersebut. "Apa artinya ini untukku, Dok? Apa yang akan terjadi selanjutnya?"

"Kita perlu memulai pengobatan secepat mungkin," jawab dokter dengan tegas. "Pengobatannya akan melibatkan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker dalam darahmu. Ini akan menjadi proses yang berat, tapi kami akan mendukungmu setiap langkah."

Onel memandang dokter dengan mata penuh harap. "Apakah ada peluang untuk sembuh, Dok?"

Dokter mengangguk, senyum tipis di bibirnya. "Leukemia limfoblastik akut memiliki tingkat kesembuhan yang cukup baik, terutama jika ditangani lebih awal. Meskipun ini akan menjadi perjalanan yang sulit, ada banyak alasan untuk berharap. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantumu sembuh, Gita."

Gita menghapus air mata yang mulai mengalir di pipinya. "Baik, Dok. Saya akan berjuang."

"Kita bakalan melalui ini bareng, Gita. Kamu ga sendirian." Ucap Onel.

Dokter berdiri, meletakkan catatan medis di meja. "Kami akan mulai dengan mengatur jadwal untuk perawatan pertama. Ingat, kami di sini untuk mendukung kalian, dan kalian tidak sendirian dalam ini."

END OF FLASHBACK

.

.

.

Di Lorong rumah sakit. Kathrina berdiri di dekat pintu kamar Gita, tampak cemas. Marsha datang menghampiri, sementara Eli dan Onel saling bertukar pandang.

Kathrina berbisik dengan cemas. "Udah seminggu lebih kak Gita di sini. Gue bener-bener nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi."

Zean dengan wajah khawatir. "Iya, gue juga bingung. Kenapa kak Gita belum keluar dari rumah sakit? Apa kecelakaannya parah banget?"

When We Were 18 (Gitkath) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang