Chapter 12: Love

1.9K 128 10
                                    

Hari mulai berlalu, semenjak masalah itu selesai. Gita dan Kathrina mulai dekat, namun terhalang jenjang. Kathrina SMA, sedangkan Gita kuliah.

Mereka kadang hanya bertemu 2 kali seminggu, atau mungkin sekali seminggu. Hal itu membuat Kathrina tidak nyaman. Ia takut Gita menemukan lelaki/perempuannya yg baru.

Kamis, 22 Agustus.

"Maca." Ucap Kathrina dengan raut wajah sedih.

"Kenapa Kathrina kuh?" Jawab Marsha.

"Kak Gita. . .  ;( ."

"Mau harapin apa dari cinta segender." Ujarnya.

"IHH MACAA." Raut wajah Kathrina yg awalnya murung, sekarang menjadi kesal.

"Meng, pinjem pulpen." Ucap Zean mendadak.

"Jangan ilangin!" Tegas Marsha.

"Iya sayangkuu." Jawab Zean.

"HAH." Kathrina tersentak saat mendengarkan kalimat yg diucapkan Zean.

"SAYANG??" Lanjut Kathrina.

"Kenapa? Masalah kah?" Tanya Zean.

"IHH KOK KMU GA BILANG–BILANG CAA."

"Hei hei! Itu bangku belakang kenapa ribut sekali?" Teriak guru yg sedang mengajar.

"Kamu si!" Bisik Marsha.

"Bodo!" Jawab Kathrina dengan bisikan.

Yup! Zean dan Marsha mulai berpacaran semenjak pergi menemui Feni pada malam itu,  karena itu mereka juga sering ke bar menemui Feni.

.

.

Pulang sekolah Gita menelpon Kathrina.

Ditelpon

"Kath." — Gita.

"Hmm?" — Kathrina.

"Aku jemput ya?" — Gita.

"Yaa." – Kathrina.

Telpon selesai —

6 menit berlalu, akhirnya Gita sampai. Ia melihat Kathrin sedang mengobrol dengan seorang lelaki. Namun, Gita tidak terlalu mempedulikan soal itu, Mengapa? Sebab Ia tidak berhak cemburu karena ia hanya sebatas teman dengan Kathrina.

Gita hanya memencet klakson mobilnya agar Kathrina tersadar, bahwa Gita sudah ada disekitarnya.

"Haloww, tumben jemputin aku." ucapnya sesudah ia membuka pintu mobil.

"Aku mau ajak jalan–jalan, kamu sibuk ga?" Tanya Gita.

"Enggaa, btw mau kemana?" Tanya Kathrina sesudah ia duduk dan menutup pintu mobil.

"Ikut ajaa."

.

Gita diam diam melirik Kathrina di perjalanan. Namun, ia tidak bisa melirik lama–lama karena ia mengemudi mobil itu.

Akhirnya mereka sampai di Pantai.

"Kak, aku masi pakai seragam loh." Ucap Kathrina.

"Kenapa? Mau mandi? Ngga kan?" Jawab Gita.

"Ngga gituu, ga nyaman pake seragam sekolah ke pantai." Balas Kathrin.

Gita berjalan ke arah mobilnya.

"Kakk, mau kemana!" Teriak Kathrina karena posisi Gita jauh dengan Kathrina.

Gita seperti mengambil sesuatu dimobilnya dan ternyata itu adalah baju. Ia melambaikan baju itu agar terlihat Kathrina, lalu ia berjalan menuju beruga yg ditempati Kathrina.

When We Were 18 (Gitkath) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang