Chap 10: Past

1.6K 131 13
                                    

Keesokkan harinya.
— Tgl 20 Juli/Hari Sabtu —

Seperti biasa, tidak lupa Gita bangun pagi. Ia meminum teh hangat-nya sembari ia melihat pemandangan langit dari balkon.

Saat termenung melihat keindahan langit di pagi hari, ia tiba tiba teringat akan Kathrin.

Lalu ia mengambil ponselnya dan membuka galery, ia ingat kemarin ia diajak Kathrin bermain dirumahnya, ia juga sempat memotret Kathrina lewat ponselnya.

The Photo:

— Yesterday Gitkath —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yesterday Gitkath —

"Kak, liat ni kuku akuu. Bagus gaa? Kemarin aku abis nail art bareng Marsha 4 jam-an"

"Bagus." Jawab Gita.

"Fotoin dongg." Pinta Kathrina.

"iya."

——————————————————————

"Lucunyaa." Ucapan yg keluar di benak Gita saat memikirkan Kathrina.

Secara tiba tiba, masa lalu itu terlintas di benak Gita.

— Masa lalu/5 Tahun yang lalu

Bel berdering yg berarti mereka diperbolehkan keluar main.

Saat itu Gita sedang berjalan dikoridor sekolah, ia sedang mencari kekasihnya yaitu Dey.

Di perjalanan menuju kelas Dey, ia menyapa semua orang disana, ia juga sempat bertemu dengan Feni, sahabatnya.

"Gitaa. Kamu mau kemanaa, dari tadi aku cariin loh." Ucap Feni.

"Eh hai Feni. Aku mau cari Dey, temenin aku yuk." Ajak Gita.

"Ohh.. Dey.., ga deh. Aku mau ke perpus, kalo nyari aku ke perpus aja yaw." Jawab Feni.

"Wokeyy." Lalu gita lanjut berjalan menuju kelas Dey.

Sesudah ia sampai di kelas Dey, ia tidak melihat dey di kelas itu. Lalu ia bertanya ke salah satu teman sekelas Dey.

"Lo ada liat Dey ga?" Tanya Gita.

"Ngga Git, coba cari ke kantin."

"Sip." Ia mengelilingi seluruh tempat disekolah itu kecuali Taman, karena ia berpikir "ngapain Dey ke Taman, Dey kan sukanya tempat yg ramai." Taman itu sangat jarang ada yg tempati dikarenakan tempatnya yg sunyi, sepi, dan jauh dari keramaian.

Pada akhirnya Gita mengecek Taman dan..

Ia melihat Dey sedang berduaan dengan seorang lelaki tampan.

"D-Dey?" Matanya membulat, ia tidak bisa berkata kata.

Dey menoleh dan kaget.

"E-eh Gita." Panik Dey.

Lelaki itu kebingungan.

When We Were 18 (Gitkath) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang