is that her?

528 32 4
                                    

"harusnya sih udah ya" monolog rafael,dia sedang berada di parkiran cafe tempat dimana naura dan sabina bertemu

"Kenapa hp nya ngga aktif"

"Gue samperin aja kali ya" inisiatif rafael pasalnya naura,gadis itu susah dihubungi padahal seharusnya sudah selesai

Akhirnya rafaelpun berjalan menuju cafe

Tetapi di tengah jalan

"Loh?"

"Sabina? Kamu kok nangis" ucap rafael khawatir plus kaget,ini sabina Kan?

"Damn" batin sabina,kenapa dia harus bertemu dengan rafael sekarang?

"Maaf siapa ya mas?" Ucap sabina berpura pura tidak mengenali rafael

"Loh jangan bercanda sabina,ini aku rafael" ucap rafael sembari memegang kedua pundak sabina

"Maaf,saya gakenal sama mas.dan sabina? Nama saya bukan sabina" bohong sabina

"Oh..maaf tapi kamu mirip banget,sekali lagi maaf ya " ucap rafael sembari melepaskan tanganya dari pundak sabina

"Iya mas ngga papa,saya permisi ya" pamit sabina

"Iya hati hati mbak,sekali lagi maafin saya ya" ucap rafael

"Huft sabina...aku kayaknya kangen banget sama kamu deh smpe orang lain kukira kamu " ucap rafael dan lanjut berjalan menuju cafe



















"Hiks"

"Maafin bina ael hiks maaf" ucap bina sembari menangis tersedu sedu

"Aku kangen kamu ael,kangen banget hiks.tpi aku gabisa terus terusan ketemu kamu hiks,kamu harus bisa lupain Aku hiks"

"Aku pengen peluk kamu ael...hiks"

Setelah pertemuan tak terduganya dengan rafael tadi,sabina langsung berlari dan masuk ke dalam mobilnya dan langsung menangis sejadi jadinya disana

Sabina merasa sangat bersalah kepada rafael,tidak seharusnya dia berbohong seperti itu.tetapi balik lagi,itu semua demi kebaikan rafael juga.sabina tidak mau Rafael bertambah susah untuk melupakan sabina


















☆☆☆☆⁠☆

"Naura"

"Kamu kenapa?" Tanya rafael Karna melihat naura sedang menangis di tempatnya

"Kenapa naura?" Tanya rafael lagi karna naura tidak kunjung menjawab

"Rafael" panggil naura dengan suara bergetar

"Aku jahat ya?" Tanya naura dan setelahnya kembali menangis

"Siapa bilang? ngga kok" ucap rafael

"Kamu ngga jahat,orang yang bilang kamu jahat pasti dia gasuka sama kamu "

"Dan sebenernya dia yang jahat,bukan kamu" ucap rafael menenangkan naura sambil memeluk gadis itu

Tidak ada jawaban dari naura,dia hanya menangis

"Gimana seandainya klo kamu tau yang kamu katain tadi itu sabina " batin naura

"Maafin aku rafael"

"Maafin aku sabina "

"Maafin aku,kalian orang baik.tapi sayang sekali harus bertemu orang seperti aku "

"Maafin aku,aku egois maaf " batin naura

Dia hanya bisa membatin tanpa mengeluarkan kata kata dari mulutnya,dia hanya menangis seolah olah dia sedang di sakiti,tetapi nyatanya dialah orang yang menyakiti

"Udah cup cup,Kita pulang sekarang ya" ucap rafael menenangkan naura

Akhirnya merekapun pulang dari cafe itu

Saat di parkiran lagi lagi rafael melihat gadis yang tadi dia kira sabina

"Dia masih disini?" Batin rafael ketika melihat sabina sedang duduk sambil bermain hp di bangku panjang

"Mirip banget sama sabina" batin rafael

"Sabina kamu lagi ngapain disana? Bahagia selalu ya" batin rafael




"Rafael" panggil naura sedikit berteriak

"Hah kenapa?" Jawab rafael kaget

"Kamu di panggilin dari tadi ngga jawab,lagi mikirin apasih" ucap naura kesal

"Oh ngga,maafin yaaa" ucap rafael sambil merangkul naura











"Rafael" ketika mendengar itu sabina reflek menoleh dan mendapati naura yang ternyata sedang berjalan bersama rafael

Dada sabina seketika sakit,tetapi untungnya tidak parah.dia Masih bisa menahan

"Ini gara gara bang arhan sialan" pasalnya sabina disuruh untuk menunggu arhan yang sedang membeli sesuatu untuk zia,padahal mereka membawa mobil sendiri sendiri. katanya biar bisa pulbar

"Aduh gakuat gue menangis"

Akhirnya sabina langsung berlari menuju mobilnya, sesampainya disana diapun langsung menumpahkan semua air matanya itu

"Sabina" panggil arhan dari luar mobil

"HUAAA BANG ARHAN" rengek sabina dari dalam mobil

"KENAPA?" Jawab arhan ikut berteriak dan masuk kedalam mobil

"Kenapa adiku sayang" Tanya arhan lembut

Tidak ada jawaban dari sabina,dia hanya menangis

"Yaudah puas puasin nangisnya dulu ya" ucap arhan sambil memeluk sabina

"Bisa ngga berangkatnya dipercepat aja" ucap sabina

"Sabar sayang,besok kita udah berangkat kok" ucap arhan lembut

"Sabina udah ngga betah ya sayang?" Tanya arhan

Sabian hanya mengangguk




























































Akhirnya Aku bisa update hari ini hwhwhw

Glimpse of us || rafael struick × ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang