kangen

465 36 4
                                    

"BINAAA MAU IKUT GAK?" teriak zia dari lantai bawah

Sabina yang mendengar teriakan kakanya itupun langsung berlari menuju tempat dimana zia berada

"Mau kemana kak?" Tanya sabina setelah sampai di hadapan zia

"Kaka kan ngga masak hari ini,nah bang arhan ngajak makan di luar.mau ikut ngga kamu?" Jelas zia kepada sabina

"Oooh ngobrol dong" sabina malah bercanda

"iiiih ikut gakk " ucap zia dengan nada kesal

"Ikut lahh" ucap sabina semangat

"Yaudah ayo siap siap " perintah Zia

Sabina hanya mengacungkan jempol dan berlalu menuju kamarnya



















☆☆☆☆☆

"Kamu emang ngga bosen dirumah terus?" Tanya naura kepada rafael

Bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu,tetapi karna rafael.cowo itu sangat betah berada di rumah dan enggan untuk keluar rumah barang sebentar

"lagi males ngapa ngapain" jawab rafael seadanya

"Kamu kenapa? Ada masalah kah?coba ceritain barangkali aku bisa bantu" ucap naura

"Ngga perlu,kamu juga gabakal bisa bantu" jawab rafael

"Kenapa?" Naura kaget dengan jawaban rafael tadi

"Beneran mau aku ceritain?" Tanya rafael

"Silahkan kalo kamu ngga keberatan" ucap naura

"Aku kangen sabina" hanya 3 kata yang keluar dari mulut Rafael,tidak perlu menjelaskan panjang lebar.3 Kata itu sudah sangat cukup untuk menjelaskan semuanya

"Kenapa?" Cicit naura

"Kenapa kamu ngga bisa ngelupain dia? ternyata aku yang setiap hari sama kamu belum bisa buat gantiin posisi dia ya?" Ucap naura dengan wajah sedihnya

Tak ada jawaban dari rafael,dia hanya tersenyum lalu sedetik kemudian diapun terkekeh

"Mana bisa aku lupain dia secepat itu,hubungan aku sama dia di kudeta" ucap rafael masih dengan kekehanya

"Tapi ya mau gamau aku harus bisa lupain dia" imbuh rafael

Naura tidak menjawab,dia sedang sibuk dengan pikiranya sendiri

"Maaf" batin sabina


































☆☆☆☆⁠☆

"Woyyyy udah ngapa ah bucinya" ucap sabina kesal melihat pasangan suami istri di depanya

"Dasar jones" arhan di lawan

"Huh" Sabina mendengus lalu menekuk wajahnya

"Mayah mayah mulu nanti cantiknya ilang" goda arhan

"ih udah" ucap zia memperingati arhan sembari menggeplak lengan suaminya

"is iya iya" arhan adalah suami takut istri

Beberapa menit kemudian mereka telah menghabisakan semua makanan,sekarang mereka sedang bersantai sambil menikmati suasana

Dan semenjak tadi,jika di perhatikan sabina masih betah dengan wajah masamnya.mungkin mood dia juga Sedang tidak baik

"Buat story ah" batin arhan dengan otak jailnya

Setelahnya pun arhan langsung mengambil ponselnya dan membuka kamera yang lalu di arahkan kepada sabina

Cekrek

"Nah" ucap arhan senang

"Ngapain tadi? Foto aku ya?" Tanya sabina curiga

"Klo iya kenapa wle" arhan lagi lagi menggoda sabina

Arhan langsung mengunggah foto sabina yang terlihat sedang cemberut sembari memainkan HP nya di story dengan caption "ada yang mayah mayah teyus" lalu tidak lupa dia juga mention akun Instagram sabina

"IH MUKA GUE" ucap sabina sewot,pasalnya dia merasa sangat jelek disitu

"Cantik gini kok" ucap arhan

"Oh iya makasih aku emng cantik dari lahir" ucap sabina kepedean

Mendengar itu arhan pun langsung memberikan gesture seakan akan ingin muntah

Walaupun dia merasa sedang jelek di story arhan,sabina tetap merepost story arhan

"Bin rafael reply" ucap arhan

Sabina tidak menjawab,dia hanya menaikkan alisnya tanda untuk "Tanya apaan?"

Arhan yang tau dengan kode itupun langsung bersuara

"Katanya "bang lu kok bisa sama sabina? Itu dimana bang kasih tau gue tolong" gitu" jelas arhan

"Kasi tau gak nihh" ucap arhan

"Biarin sabina aja yang kasih tau" zia pun akhirnya bersuara

"Iyadeh lebih bagus gitu" arhan setuju

"Hmmm"









Ting!

Suara notification dari ponsel sabina

Sabina langsung mengecek ponselnya dan melihat notifikasi dari siapa itu

"Rafael?" Gumam sabina






<-- Rafael Struick

[Sabina?]

[Aku kangen]




















Heloooo

Sorry ya baru bisa update, aku lagi sibuk kerja huhu

Thankyou buat yang masih setia sama cerita iniii,di tunggu part selanjutnya yaa❤️❤️

Glimpse of us || rafael struick × ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang