harus terbiasa

543 28 0
                                    

Ting!
Bukan,itu bukan notifikasi pesan.tetapi itu notifikasi dari kalender yang menunjukan bahwa hari ini adalah jadwal sabina untuk checkup di rumah sakit

"Ya ampun bisa bisanya aku lupa" ucap sabina sambil menepuk dahinya

"Aku harus hubungin ael"

1 detik..

2 detik..

3 detik..

Plak!
Lagi lagi sabina menepuk dahinya
"Astaga sabina kenapa kamu Jadi pelupa gini" geramnya pada dirinya sendiri

"Kamu udah ga sama ael,inget itu" peringat sabina pada dirinya

Setelah mengatakan itu ntah mengapa dia merasa sedih?
Tanpa sadar air mata pun mengalir di kedua pipi sabina,mengapa sesedih ini?
Ternyata begini rasanya rindu pada seseorang yang sudah bukan milik Kita

"Oke sabina,kamu jangan sedih sedih lagi,hidup harus tetap berjalan" batin sabina sembari mengusap air mata di pipinya

Akhirnya sabina memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit

Setelah bersiap siap sabina pun pergi ke garasi rumahnya untuk mengambil sepeda motor nya

Iya,dia memutuskan untuk naik sepeda motor saja. Itung itung sambil healing

Setelah semuanya siap dan sabina sudah berada di atas motornya tidak lupa dengan helm nya juga

"Bulan kemarin aku checkup masih sama ael.." gumam Sabina

"Tidak tidak,sabina sudah. Kamu harus terbiasa tanpa ael" batin ael

Huft...akhirnya sabina pun melajukan motornya menuju rumah sakit dengan hati yang campur aduk

Sesampainya di rumah sakit sabina langsung masuk dan menuju ruang tunggu yang bertuliskan "poli dalam"

Sabina duduk di bangku panjang yang berada di depan ruang pemeriksaan,disana dia bisa melihat banyak orang berlalu lalang untuk berobat atau checkup,mereka terlihat biasa saja.seperti orang sehat pada umumnya,begitupun dengan dirinya,di tambah lagi dengan pipinya yang cubby membuat dirinya terlihat seperti gadis yang sangat sehat

"Terlihat sehat nyatanya di dalam sakit" gumam sabina sambil tersenyum miris

"Kapan ya aku bisa sehat"

Tak menunggu lama akhirnya sabina di panggil oleh suster untuk masuk ke ruang pemeriksaan

"Pagi dok" sapa sabina kapada dokter yang akan menanganinya

"Pagi sabina,bagaimana hari ini?" Ucap sang dokter

"Baik dok" ucap sabina seraya tersenyum

"Okey duduk dulu disini" ucap dokter mempersilahkan

Setelah Sabina duduk,sang dokter pun langsung memakaikan tensimeter pada lengan sebelah kanan sabina untuk mengecek tekanan darah sabina

"Hmm ini masih tinggi sabina,sabina masih semangat?" Ucap dokter

"Ntah lah dok" ucap sabina dengan mata berkaca kaca,dia sangat lelah mengapa harus dia yang di beri cobaan ini? Sabina ingin menyerah,apa boleh?

"Kamu harus semangat dong,kamu masih muda.jalan kamu masih panjang,kita berjuang sama sama ya?" Ucap dokter menyemangati

Tidak ada jawaban dari sabina,dia hanya menunduk dan sedetik kemudian dia terisak

Hiks

"Dok aku cape" ucap sabina dengan suara yang bergetar

Dokter yang melihat itupun langsung beranjak untuk memeluk sabina

"Bagaimana bisa anak seperti Sabina di beri cobaan seberat ini?" Batin sang dokter tak tahan mendengar suara tangisan Sabina yang terdengar sangat memilukan

"Tapi dok, aku sembuh untuk apa dan siapa? Semuanya sudah pergi" ucap sabina yang lagi lagi membuat sakit hati

"Kamu masih punya masa depan,ada saya juga yang berharap untuk kesembuhan kamu" ucap dokter

Kalau kalian bertanya-tanya,memangnya kemana orang tua sabina? Mereka sudah bercerai 2 minggu yang lalu karna suatu alasan,dan sabina yang masih sulit untuk menerima kenyataan tersebut pun memilih untuk tinggal sendiri di rumah sedangkan kedua orang tuanya pulang ke rumah masing masing. Sangat menyedihkan bukan?

Setelah di beri nasehat oleh dokter sabina pun akhirnya mau melanjutkan pengobatanya

Sabina  berjalan meninggalkan rumah sakit,tetapi di tengah jalan dia melihat seseorang yang sangat sangat dia kenali

"Itu rafael?" Gumam sabina

"Dan naura" ucapnya sekali lagi setelah melihat ternyata Rafael tidak sendiri,dia bersama naura

"Aku kangen..."ucapnya sambil menatap kearah dua orang yang sedang berjalan berdampingan

Sungguh,sabina sangat sangat membutuhkan rafael saat ini. Biasanya rafael lah yang akan menyemangati dan memeluknya jika ia sedang seperti ini

Tapi lagi lagi,dia harus terbiasa...

"Ael,kamu bahagia ya sama kak naura"





























Huhu aku kok sedih ya
Jangan lupa vote ya guysss,Aku bakal update secepatnya

Glimpse of us || rafael struick × ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang