match day

637 37 6
                                    

Saat ini sabina sedang bersiap siap untuk menghadiri pertandingan nanti malam,sedari tadi dia sibuk mencari cari baju yang sekiranya cocok untuk dia pakai nanti

"Aduhhh masa pake ini sih" ucapnya ketika mencoba salah satu pakaian dari lemarinya

"Masa iya aku pakai jersey itu?" Monolog sabina sambil menunjuk sebuah jersey bernomor punggung 11 yang di gantungkan di dalam lemari

"Tapi aku cuma punya itu" ucap sabina

"Yaudah lah ga papa pake itu aja" final sabina sembari mengambil jersey itu

Setelahnya sabina pun langsung memakai jersey tersebut

"Jadi kangen deh hihi" ucap sabina dengan sedikit kekehan,namun berbeda dengan matanya yang justru sedang berkaca kaca

"Don't cry sabina" peringat sabina pada dirinya sendiri

sabina jadi ingat momen momen dimana dia selalu hadir jika rafael sedang tanding dan tentang nomor punggung rafael,itu adalah tanggal lahir sabina.rafael sendiri yang menjadikan angka tersebut sebagai nomor punggung nya

Ah mengingatnya membuat sabina jadi senyum senyum,seindah itu kehidupan sabina dulu

"Nah udah siap semuanya,sekarang waktunya kita let's goooo" ucap sabina bersemangat

Hari ini sabina memutuskan untuk menaiki angkutan umum saja

Beberapa menit kemudian sabina pun telah sampai di stadion, memang jarak rumah sabina menuju stadion tidak jauh hanya butuh beberapa menit saja

Dengan segera sabina pun mengambil hp nya dari dalam tas lalu menelfon berlin

"Halo berlin kamu ada dimana?"

"Sabina kamu udah sampai?"

"Udah ini baru aja"

"Kamu ada di luar? Tunggu ya aku kesitu dulu"

"Okeyy"

Sabina pun menunggu berlin datang untuk menjemputnya

"BINA" panggil berlin dari kejauhan

"Haiii" ucap sabina sambil melambaikan tanganya

"Ayo kita masuk" ajak berlin

Merekapun berjalan masuk kedalam stadion,terlihat stadion sangat ramai dipenuhi oleh supporter

"Kita duduk disini" ucap berlin

"Trimakasih berlin"

"Eh kamu Sama siapa kesininya lin?" Tanya sabina

"Sama mamanya ivar" ucap berlin seraya tersenyum

"Oh hai tante" sapa sabina kepada mama ivar

"Hai cantik,kamu teman berlin?" Ucap mama ivar

"Hehe iya tante"

"Dia kesini buat dukung rafael ma" ucap berlin

"Ooh kamu fans nya rafael ya?" Tanya mama ivar

"E-eh iya tante" Jawab sabina menampilkan senyum terpaksa

"Maaf ya bina,mama memang taunya rafael sudah di jodohkan sama naura" ucap berlin dengan wajah sedihnya

"ih gapapa tau,Kan emang faktanya gitu" ucap sabina yang ntah mengapa terdengar menyedihkan

Berlin tidak menjawab melainkan memeluk sabina

"Sabina aku tau,pasti sakit banget ya di posisi kamu?" Ucap berlin sambil memeluk sabina

"Udah ga papa, kalo emng jalanya harus gini aku ikhlas kok" ucap sabina melepas pelukan berlin seraya tersenyum

Glimpse of us || rafael struick × ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang