Chapter 6: Berusaha

6 1 0
                                    

Sebelum baca
Jangan lupa vote dan comment
Jangan jadi silence readers yang
cuma baca - baca aja



Setelah bertemu denganmu semua terasa menyenangkan. - Ari



Di halaman sekolah, ari mencegah nova agar mau berbicara denganya. Kali ini ia tak ingin nova menghindar terus - menerus darinya.

Mereka berpas - pasan sehabis dari kantin. Kali ini, caca dan khalifa mengerti maksud dari tatapan nova dan meninggalkan mereka berdua untuk berbicara.

"Mau sampai kapan menghindar dari gue?"

"Salah gue apa?"

Ari terus melontarkan beberapa pertanyaan pada Nova. Akhirnya gadis itu tidak menghindar lagi dan membalas pertanyaan Ari.

"Nova denger ka ari suka sama temen ka ari" ucap nova pelan

Gadis itu bahkan tidak berani menatap wajah ari sedikit pun. Ia hanya melihat - lihat lingkungan sekolah.

"Jadi lo salah paham dengan itu" balas ari

laki - laki itu langsung menjelaskan semuanya secara perlahan agar nova bisa memahaminya.

"Jadi jauh sebelum lo tuh, gue emg ada ngesukain temen kelas gue, cuma karna dirasa tidak adanya kemajuan, jdi yaaa nggak jadi" ucap ari

"Terus yang ka ari ajak pulang di parkiran sekolah itu siapa?" tanya nova

"Itu adik perempuan gue" balas ari

"jangan menghindar dari gue ya, karena setelah bertemu sama lo semua terasa menyenangkan" ujar ari tersenyum

Semua penjelasan itu membuat nova tersenyum tipis, ia tidak bisa menyembunyikan senyumannya itu, hingga membuat ari ikut tersenyum saat melihatnya.

"Gue balik kelas dulu ya va" ujar ari

"Eh, iya ka maafin nova ya kalo ada salah" ujar nova

"santai aja, ini cuma salah paham aja. Bye bye va" ujar ari

Nova langsung melambaikan tanganya pada Ari. setelah ari menjauh darinya, gadis itu melompat - lompat kegirangan mendengar semua penjelasan ari. Bahkan sampai menuju kelas, nova tidak berhenti tersenyum.

"Bau - bau mau jadian nih, pj dong" ujar khalifa

"Dih! jadian juga belum" balas nova

"Waduhh...saltingnya sampe kelas nih ceritanya" ujar caca

Nova semakin tersenyum malu karena ulah kedua sahabatnya yang terus menerus meledeknya. Bohong jika ia tidak salah tingkah setelah dapat berbicara lagi dengan ari.

"Ternyata yang di parkiran sekolah itu adiknya ka ari, hehe" ujar nova

"Bener kan kata gue, makanya jangan suudzon jadi orang" ujar caca

"Iya deh,, gue salah" balas nova

"Udah deh, lo berdua jadian aja. Gue nikahin lo lama - lama" ujar khalifa

"Masalahnya, ini gue kan ga tau dia suka apa engga sama gue" balas nova

"Dia suka sama lo, cuman gengsi aja ngungkapin" ujar khalifa meyakinkan nova

"Gue seratus persen yakin juga. Kalo dia gak suka sama lo, pasti dia gak cegat lo tadi di halaman sekolah" ujar caca

perkataan kedua sahabatnya membuat nova semakin berpikir apakah ari menyukainya atau hanya sekedar ingin berteman denganya.

......

"Jadi, lo suka apa kaga tuh, sama nova?" tanya krisna pada ari

Mereka berempat sedang berkumpul di kelas tepatnya bangku paling belakang. Entah itu kebetulan atau tidak, mereka selalu satu kelas dari smp.

"Gue suka sama dia" balas ari

"CIE CIE CIE!!!"

Satria, krisna, dan wira tidak sengaja teriak ketika pelajaran pak arya, yang membuat semuanya melihat ke arah mereka berempat.

"Jangan ribut anak - anak segera kerjakan tugas kelompok kalian" tutur pak arya

"Mampus lo semua, siapa suruh keras - keras" ujar ari

"Jadi kapan lo mau tembak dia?" tanya satria

"Gue ada rencana mau nembak dia, tapi nunggu waktu yang tepat aja" ujar ari

"Jangan lama - lama bro, nanti di embat orang dia" ujar wira

"Habis ulangan akhir November gue mau jadian sama dia" ujar ari

"WUISHH!! ngeri memang" seru wira

"Langsung di gas sama ari" ujar krisna

"Takut nova di embat sama gue" ujar satria dengan pedenya

Ari hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabat - sahabatnya.

★★★★

"Eh iya. Gimana tuh temen cowo sekelas kita yang pernah suka sama lo?"

Caca bertanya pada Nova yang masih menulis tugas fisika di buku tulisnya. Lebih tepatnya Caca dan Nova duduk sebangku, berdua.

"Gue gatau ca" ujar nova

"Kalo gue liat - liat sih, dia udah nyerah" ujar caca

Nova berhenti sejenak, mengerjakan tugasnya dan mengobrol sebentar dengan caca.

"Mungkin iya ca. Mau gimna lagi? gue emang gak bisa maksain perasaan gue buat adrian" ujar nova

Adrian adalah teman sekelas nova pada saat ia duduk di bangku kelas 10 sebelum kelas mereka di rolling. Awalnya Gadis itu memang sangat friendly terhadap teman lawan jenisnya. Kedekatannya dengan nova membuat adrian memiliki perasaan terhadap nova, yang membuat mereka menjadi asing satu sama lain.

Dari semester satu hingga semester dua, adrian memang belum berhenti untuk selalu mendekati nova. Bahkan dimana pun nova berada, ia masih selalu sama menatap nova dari kejauhan sekalipun. Hanya saja, adrian memang tidak berbicara ataupun sekedar tegur sapa dengan nova.

"Iya sih, toh, sekarang kita udah gak sekelas lagi sama adrian" ujar caca

"Gue kalo yang udah sekelas artinya itu temen gue, gada istilah suka - sukaan kalo udah sekelas"

"Udahlah. Gausah bahas - bahas adrian lagi ca"

Caca langsung mengiyakan ucapan dari Nova yang menurutnya itu benar. Akhirnya, caca dan nova melanjutkan mengerjakan tugas fisika mereka.

-Sebelum lanjut jangan lupa di vote yaa-

ARI & BULAN MEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang