HIDE

455 19 1
                                    

Semenjak kejadian itu mix mulai tidak fokus dengan hal hal kecil yang dia lakukan , termasuk di dalam pekerjaan nya tetapi dia memaksakan diri untuk tidak memikirkan nya terlalu dalam.
jika mix tidak fokus dalam pekerjaannya lalu bagaimana dia bisa mengumpulkan uang untuk ibunya yang berada di desa.

seketika itu mix teringat pada ibunya dan mencari ponselnya.

"Tutttt"...

" haloo" panggilan terjawab dari seberang telpon.

Mix begitu merindukan suara itu ,suara yang membuatnya bersemangat menjalani hari -hari yang membosankan di kota.

Tak terasa matanya mulai berkaca kaca , mix ingin menangis dia tak dapat membendung rasa rindu terhadap ibunya.

" Haloo mae,bagaimana kabarmu apakah mae sehat"

" ahh mix ,Mae sehat nak bagaimana denganmu nak apakah kau makan dengan baik disana"

" Mix makan dengan baik mae, mix juga selalu menjaga kesehatan di sini,mix sangat merindukan Mae " butiran bening mulai menetes merembes melewati pipi mix.

"Mae juga merindukanmu nak ,apakah kau menangis mix
apa yang terjadi nak ? Apakah ada masalah disana? " Naluri seorang ibu memanglah kuat ,ibu mix merasakan kegundahan yang mix alami.

" Tidak Mae ,tidak ada masalah mix hanya merindukan Mae saja tidak lebih ."
"Mae harus menjaga kesehatan ya disana minum obat dengan teratur ,mix mau lanjut berkerja dulu Mae " sambung mix , setelah berpamitan mix pun menutup telponnya.

.........................................

Seperti hari hari biasa ,seluruh pekerjaan sudah selesai mix mengemasi barang barangnya dan berjalan menuju halte bus .

Di lorong jalan yang mix lewati dia merasa ada orang yang membututinya ,lalu dia mempercepat langkah dan bayangan di belakang semakin mempercepat pula.

Mix merasa jantungnya berdegup kencang , antara takut yang berkecamuk dia mulai berlari kemudian ketika dia menoleh ke belakang tidak ada apapun di belakang nya .

Lalu dia menoleh kedepan dan.....

" AAAAAAAAAAAAA" mix terkejut dia berteriak lalu seseorang di depannya juga ikut terkejut sama halnya dengan mix.

" Siapa kau ,kenapa kau mengikuti ku"

"Perkenalkan namaku boom , kita pernah bertemu apakah kau lupa?".

Mix mulai melihat wajah laki laki tersebut dan dia mengingatnya.

" Yaaaa, sekarang aku ingat kau yang malam itu..." mix tak melanjutkan ucapannya .

" Benar ,aku yang menembak seseorang di malam itu kau tau jika orang itu adalah buronan jadi aku sudah bekerja sama dengan polisi untuk meringkusnya ,jika aku tidak menembaknya kemungkinan besar dia akan kabur lagi , polisi sudah sangat kewalahan karna orang itu sangat licik " Boom berbohong dia mengarang semua cerita agar mix percaya padanya.

" Aah begitu , terimakasih karna anda telah menolong saya malam itu tuan " ucap mix sambil membungkuk.

" hei jangan terlalu formal, panggil saja dengan namaku kurasa kita seumuran "

"Baiklah boom terimakasih banyak, namaku mix ". Mix menjulurkan tangannya sebagai tanda salam perkenalan.

Boom menjabat tangan mix dengan senang hati, dia merasa jika seseorang di depannya ini sangat menarik .

" Apakah kau mau ku antar pulang mix ?

" Tidak perlu boom ,lebih baik aku menunggu bus saja ,mungkin sebentar lagi akan lewat "

Mix menolak ajakan boom untuk mengantarnya pulang , dia juga tidak bodoh jika dia langsung mau menerima ajakan boom sedangkan mereka baru saja berkenalan.

" Baiklah,aku akan menemani mu menunggu bus disini , jika bus itu tidak lewat aku yang mengantarmu pulang ya " ucap boom dengan senyuman manisnya.

" Kurasa tidak perlu boom , itu hanya merepotkan mu saja "

" Shutt kita tunggu saja ya ,tidak ada penolakan"

beberapa menit kemudian bus yang mix tunggu berhenti di depan halte,
Mix sangat bersyukur yang dia nanti nanti akhirnya muncul, kemudian dia mulai beranjak dan berpamitan pada boom.

Bus mulai melaju meninggalkan halte bus.

Yang tersisa hanya boom ,belum beranjak dari tempat duduknya dia memandang jalan.

"Mix kau akan menjadi milikku" dengan senyuman yang tidak biasa hanya boom yang tau apa rencananya sebenarnya .

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mix merebahkan tubuhnya di ranjang
"Ahhh lelah sekalii " dia mulai menutup matanya ingin memulai mimpi yang indah tapi...

"Krukkk krukkk" bunyi perut mix mengganggu rasa lelahnya .

"Hmm aku lapar ,jam berapa ini " jam menunjukkan pukul 12.13 menit .

" Mungkin tempat paman tee masih buka ,aku akan coba kesana " mix bangkit dari tempat tidur dan keluar dari rumahnya.

Seperti inilah kehidupan mix setiap hari nya meskipun terasa melelahkan dan segala sesuatu serba sendiri dia masih bertahan demi sang ibu.

Terlihat di kejauhan tempat paman tee penjual nasi kari terlihat sepi ,
Mix bergegas agar lekas sampai dan bisa memenuhi keinginan perutnya yang berbunyi sedari tadi.

.
.
.

" Paman , aku pesan nasi kari seperti biasa makan di tempat".

" Huihh mix ,kau baru pulang yaa ?"

" Iya paman , melelahkan sekali dan aku sangat lapar tiba tiba perutku menginginkan nasi kari paman yang lezat itu "

" Kau pandai berbual mix " paman tee tersenyum mendengar ocehan dari mix .

Beberapa menit berlalu

" Ini dia silahkan di nikmati"

" Khob khunn na khab paman " ucap mix dengan senyum yang selalu terukir di wajah manisnya.
Dia berdoa dan mulai menyantap makanan kesukaan nya dengan khidmat .

" Ahhhhhh kenyangnya " mix menepuk nepuk perutnya yang terlihat membuncit karena nasi kari yang ia santap .

" Kau mau langsung pulang mix?" tanya paman tee .

" Iya paman ,besok aku harus bekerja
Jika aku tidur terlalu larut ,aku akan terlambat" .

" Baiklah , hati-hati na beberapa hari ini aku melihat banyak kawanan geng motor yang berbuat ulah di sekitar kawasan ini .
" sebaiknya kau lekas pulang dan jangan mampir kemana mana mix " .

Terlihat dari raut wajah paman tee dia serius dengan ucapannya ,mix pun mengangguk kan kepala nya dan pamit pada paman tee.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Tbc

Hide Mafia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang