PROBLEM II (meet FK)

222 9 3
                                    

CTARRRRR.....BRUAKKK.....

Meja yang tertata rapi hancur berantakan beserta piring piring yang pecah berserakan.
Amarah pemuda itu meledak seketika sedangkan pemuda lain di depannya hanya diam tanpa ekspresi.

"Kau tau khaotung ,masalahku dengan si keparat itu belum selesai dan sekarang kau juga membuat masalah dengan adik nya yang sialan itu juga !!!"

Boom menghardik adik semata wayangnya itu , ini bukan berarti dia takut dengan earth pirapat hanya saja rencana yang sedang ia susun belum sempurna secara matang jika earth tiba tiba menyerang kembali karna masalah yang di timbulkan khaotung semuanya akan sia sia .

"Aku juga tidak tau jika bajingan itu saudara kandung pirapat!"

Khaotung juga membantah tegas kepada sang kakak ,dia sudah muak hidup terus di atur serta di awasi dalam lingkaran keluarga yang memuakkan dia ingin hidupnya sendiri .

"Dan seharusnya kau jangan selalu membuat onar sialan ! Aku yang selama ini bertanggung jawab atas hidupmu semestinya kau ikuti jalanku dan tidak berbuat sesuka hatimu ! "

Tak dapat di bendung lagi khaotung mengebrak meja yang telah luluh lantah sembari berguman.

"Aku tidak pernah minta di lahirkan di kluarga buruk seperti ini !, dan kau bukan sosok pengganti ayah ,kau hanya seorang bajingan yang suka mengatur dan memerintah agar aku tunduk patuh di bawahmu ! "

Khaotung pergi meninggalkan boom yang mematung ,adiknya itu memang sangat keras kepala selalu berbuat onar .
Boom memang mendidik khaotung secara keras sejak kepergian ayah mereka bukan berarti dia tidak menyayangi adiknya tersebut hanya saja dia ingin adiknya tumbuh dengan tangguh dan bisa membalas kan dendam keluarga nya terhadap musuh musuh mereka.

.
.
.
.
.
.
.
Motor sport melaju dengan kencangnya di jalanan yang sepi entah kemana sang pengendara akan membawa kuda besinya itu berlabuh.

Fikirannya terasa kosong meskipun kedua tangannya tetap pada kendali kemudi roda dua itu.
Hingga dia tidak melihat seonggok kayu yang tergeletak di jalanan membuat kendaraannya oleng dan terhempas ke samping jalan .

"Arrghhhh !!"

Untung saja tubuh kecilnya tidak terhempas ke jalanan aspal,melainkan ke arah samping jalan yang di dominasi rumput empuk.

Meskipun begitu badan khaotung terhempas cukup keras ,kendaraannya terbalik setelah menabrak pohon .

Sedangkan jalanan itu cukup sepi tidak ada tanda tanda pengendara lain lewat .

Dia tidak bisa bangun untuk berdiri sepertinya pergelangan kakinya terasa terkilir tak ada yang bisa di lakukan dia merebahkan kembali tubuhnya ke rumput .

"Apakah aku akan mati seperti ini?"

Pening mulai menyerang kepalanya matanya mulai terpejam dan seperti nya dia mulai pasrah dengan apa yang akan terjadi.
Entah ia harus mati dengan keadaan seperti itu dia hanya pasrah khaotung sudah lelah dengan beban beban masalahnya yang menjadikan dia anak yang membangkang dan pembuat onar.

.
.
.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 2 dini hari waktu nya first berkemas untuk pulang bekerja di produksi kayu memang sangat melelahkan meskipun dia harus menahan kantuk karna bekerja lembur tapi itu setara dengan hasil yang dia dapat .

" Huihh aku ingin buang air kecil...
Cuaca malam ini begitu dingin"

First menepikan mobil tuanya dan menuntaskan hasratnya yang tertahan.

"Ahhh lega sekali ,, "

Ketika fist hendak kembali dia melihat sebuah sepeda motor sport yang terbalik .
Lalu dia mendekat dan menginjak sesuatu yang empuk .

Hide Mafia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang