10. First day at the beach 🦀

294 28 2
                                    

Setelah menunggu, akhirnya sore datang dan sudah dipastikan ini adalah waktu yang pas untuk bermain di pantai bersama. Seperti sekarang, si manis berlarian menghindari ombak lalu berbalik mengejar ombaknya.

Sedangkan namjoon hanya memperhatikan tak jauh dari sana, dengan seorang balita di dalam gendongan yang tengah sibuk memakan buah naga hingga wajah putih itu berubah merah karena noda buahnya.

"Daddy lookie! obaknya kejar-kejar yoongie!" teriaknya dengan tawa menggemaskan, berlarian.

Namjoon hanya mendengus geli, sebenarnya ia menikahi siapa sih? anak tk kah? kenapa semenggemaskan itu, orang-orang pasti mengira jika yoongi itu adalah anak pertamanya, sedangkan yang digendong adalah anak bungsunya.

"Hati-hati baby, nanti kau jatuh"

Yoongi menggeleng, dan terus berlari semakin jauh dari namjoon. Pria berdimpel itu mendengus kesal, berjalan mengikuti kesayangannya.

"Daddy, apa sekarang masih ada mr.crab?" tanya yoongi berjongkok dengan kepala menunduk memperhatikan pasir, yang sedikit berlubang.

"Tentu saja masih"

"Benarkah? daddy tidak bohong bohong kan?"

"Iya sayang, coba saja kau cari" ucap namjoon, ikut berjongkok dan membiarkan dongdong merangkak merecoki kegiatan di manis

Namjoon mempersiapkan kameranya, lalu memotret dua mahluk manis itu beberapa kali.

"Lihat kesini sebentar sayang"

Yoongi menoleh, tersenyum gummy dengan tangan membentuk huruf v dan...

Cekrek!

"Cantik sekali" puji namjoon, yang membuat semburat merah si manis terlihat di pipi chubby nya.

"Thak chu~" Yoongi kembali menunduk, menggali pasir untuk mencari mr. crab yang diinginkannya. sedangkan namjoon terkekeh kecil, senang sekali menggoda istri cantiknya itu.

"Daddy, nanti kalau yoongie dapat mr. crab, yoongie ingin bawa bawa ke rumah ya. Mau di pelihara"

"Tidak boleh, bahaya"

"Aaaa pwease, janji akan jaga jaga"

"Tidak, baby. Kepiting sangat berbahaya, mereka mengigit. Kau mau digigit?" tanya namjoon, tangannya sibuk mengeluarkan pasir dalam mulut si kecil.

"Kan di kandangi, jadi tidak akan gigit. Boleh ya daddy?"

Namjoon menghela nafas lelah, dan akhirnya mengangguk pasrah yang membuat si manis memekik heboh.

Dengan semangat tangan putih itu menggali, bibirnya terus megeluarkan nyanyian untuk menyemangati dirinya.

"Dapat! yeayyy" pekik nya, membawa kepiting berukuran kecil itu lalu menyimpannya pada ember yang memang sudah tersedia disana.

"Uh ada lagi! omo banyak sekali"

Ia mencari alat agar bisa mengambil seluruh kepiting itu, dan matanya jatuh pada sekop sedang tak jauh di tempat dirinya duduk.

Dengan amat hati-hati, ia menyekop semua kepiting itu lalu dialihkan pada ember. Senyumnya mengembang, senang sekali karena mendapat kepiting banyak. 

"Jangan berani membawa semuanya" larang namjoon sebelum bocah itu membuka mulutnya

"Why daddy, bukankah lebih banyak lebih seru?"

"Jika aku bilang tidak ya tidak, paham?" ujar namjoon menekan kan nada bicaranya.

Si manis mengerucutkan bibir, tapi tetap mengangguk karena tak ingin membuat sang daddy marah.

"Kajja kita kembali, sebentar lagi malam"

"Arraseo" balas si manis pelan, ia berdiri lalu berjalan lesu mengikuti daddynya untuk kembali ke villa.

Namun dalam otak kecilnya ia sedang merencanakan berbagai rencana agar  kepitingnya tidak di buang.


Setelah membersihkan diri, kini keluarga kecil Kim itu berada di sebuah restoran seafood. Mereka duduk bertiga di salah satu meja yang sudah di booking namjoon sebelumnya.

"Sayang kau mau pesan apa?"

"Lobster!" pekik si manis dengan kedua tangan terkepal keatas, dan hal itu membuat si kecil menirunya.

"Ob....ob...stew"

Mereka berdua terkekeh gemas, begitupun beberapa pelanggan yang tak sengaja melihat ketiganya.

"Apa ada lagi?"

"Kepiting saus hitam, dan eum...udang saus asam manis"

Namjoon mengangguk, mengulangi pesanan si manis pada seorang pelayan disana. Tak lupa juga ia memesan kan makanan untuk si kecil, bubur scallop.

"Apa kau sudah membuang sebagian kepiting yang kau tangkap tadi?" tanya namjoon, tangannya sibuk membuka tutup botol berisi susu milik si kecil

Sedangkan yoongi yang di tanya seperti itu diam, karena sebenarnya ia tak jadi membuangnya dan memilih menyimpannya di dalam koper. Ish kan kasihan kalau di buang-buang, begitulah fikirnya.

"Baby?"

"U-uh apa daddy?" tanya yoongi sedikit tersentak

Alis namjoon menukik, menatap sang kesayangan yang diam memandanginya.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku kan?" terkanya

Yoongi menggeleng brutal "T-tidak!" 

"Terus kenapa kau diam?"

"Eum...eum...itu, yoongie bingung mau jawab jawab apa" jawab si manis menunduk

"Kenapa harus bingung?"

"Ya tidak tahu, yoongie bingung saja daddy! sudah ah jangan tanya-tanya terus, bikin yoongie pusing saja" kesal yoongi, membuat pria dewasa itu tak habis fikir.

Yoongi memalingkan wajahnya, sedangkan pria berdimpel itu tetap memandangi karena merasa ada sesuatu yang janggal.

Namun sepertinya kegiatan itu harus berhenti karena beberapa pelayan datang menyajikan pesanan pada meja mereka.

"Selamat menikmati"

"Terima kasih" balas namjoon tersenyum kecil

Para pelayan itu membungkuk, lalu undur dari sana untuk kembali pada pekerjaan mereka.

Yoongi menatap penuh binar, bahkan sesekali ia mengecap lidah karena sudah tidak sabar.

"Apa boleh makan sekarang, daddy?"

"Ya, makanlah" angguk namjoon

"Eum! selamat makan daddy"

Dengan semangat ia megambil udang, lalu memakannya dengan lahap menggunakan tangan. Tenang saja, mereka sudah cuci tangan...jadi sudah tak ada lagi yang harus dikhawatirkan

"Enak?"

"Um, ewnak" jawab yoongi dengan mulut penuh oleh makanan.

Pria berdimpel itu menggeleng, lalu menyuapi si kecil dengan bubur scallop nya.

Mereka makan dengan tenang, mengabaikan kamar yang sekarang sudah dipenuhi oleh kepiting hasil tangkapan si manis yang keluar koper karena remaja itu lupa menutupnya.

Ya, mari kita berdoa saja untuk keselamatan anak kucing nakal ini....







Hallo?
Masih ada orangkah?
Ehe! Maaf lama up~
Vomment ya
Next chap?
TBC.

DADDY S2 ( NAMGI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang