Malam hari, dikoridor rumah sakit terdapat seorang pria yang sedang berjalan tergesa. Penampilannya sudah betantakan dengan dasi yang sudah hampir terlepas dari tempatnya.
Sehabis landing dari amerika, ia segera memesan taxi dan langsung pergi kesini untuk menemui cintanya.
Kim namjoon, pria itu segera membuka pintu ruangan si manis lalu berjalan perlahan mendekati ranjang pesakitannya.
Ia tersenyum, yang terlihat sendu disana. Rasa bersalah mulai kembali menghantuinya, dengan hati-hati ia menyentuh pipi hangat si mungil lalu mengelusnya perlahan.
"Maafkaan aku baby"
Entah memang yoongi yang belum tidur, atau memang si manis merasa sensitif ketika sakit...kini kedua kelopak matanya bergerak, merasa terganggu dengan sentuhan itu.
"Daddy?" ucapnya lirih dengan suara parau
"Iya sayang, ini daddy. Maaf membangukanmu hm?" lembut namjoon membelai pipi tembam itu sayang
Yoongi hanya mengangguk, tersenyum kecil kearah sang daddy. Ia begitu senang melihat pria dominan itu pulang, ia sungguh merindukannya.
"Sekarang tidurlah lagi, kau harus banyak istirahat sayang"
"Tapi daddy temani ya? sini naik" ucap si manis, menggeser sedikit tubuhnya.
Namjoon tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya yang membuat alis si manis menukik tak suka.
"Wae?"
"Tubuhku kotor, aku baru saja pulang dari amerika baby. Aku belum membersihkan diri, jika aku berbaring disampingmu, nanti kau akan terserang kuman. Kau mau tambah sakit?"
Yoongi menggeleng kuat, lalu kembali pada posisi semula. Ia memiringkan tubuhnya, menatap sang daddy yang tersenyum.
"Sekarang tidur, aku tidak akan kemana-mana....janji" ucap namjoon
"Terima kasih sudah pulang daddy, yoongie mencintaimu"
Namjoon mengangguk, mengecup kening si manis dalam lalu mengelusnya lembut sampai si manis tertidur kembali.
"Aku juga mencintaimu, baby" bisiknya lembut penuh sayang, lalu melangkah untuk menuju kamar mandi guna membersihkan diri.
Pagi hari datang, yoongi membuka matanya perlahan karena sinar matahari yang menerpa wajahnya. Kepalanya bergerak kekanan dengan bola mata mengedar mencari seseorang.
"Daddy?" panggilnya serak
Matanya mulai berkaca-kaca, siap menangis jika saja pintu ruangannya tidak terbuka menampilkan orang yang sedang ia cari.
"Daddy..."
"Kenapa? kenapa menangis hm? apa ada yang sakit?" tanya namjoon cemas
Yoongi menggeleng, mengangkat kedua lengannya meminta namjoon untuk digendong. Dan tentu saja pria berdimpel itu tak bisa menolak, dengan perlahan menggendong si manis ala koala
"Kenapa hm?" tanya nya lagi ketika merasakan si manis memeluk lehernya erat.
"Yoongie takut daddy pergi lagi"
"Aku tidak pergi, bukankah aku sudah berjanji padamu hm?"
Yoongi mengangguk, semakin mengeratkan pelukannya pada leher pria berdimpel itu.
"Terus daddy sudah dari mana?"
"Habis membeli sarapan" jawab namjoon, duduk di sofa dengan si manis di pangkuannya.
"Apa masih pusing?"
"Sedikit" jawab yoongi, bersandar nyaman pada dada namjoon
"Sarapan dulu ya, nanti minum obat supaya sakitnya hilang"
Yoongi menggeleng, menolak. Dan memilih menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher sang daddy.
"Kau harus makan dan minum obat baby, kalau kau tidak mau...bagaimana bisa sembuh?"
Si manis merengek, menggerakkan tubuhnya tanda penolakan yang membuat namjoon menghela nafas lelah.
"Baiklah, sekarang kau mau apa?"
"Mau peluk daddy saja" jawabnya, mendusal manja pada ceruk leher pria dewasa itu
Namjoon terkekeh geli, memeluk pinggang ramping si manis semakin erat dengan kecupan-kecupan sayang di pucuk kepalanya.
"Baiklah, peluk aku sesukamu sayang"
Ia menggerakan tubuh si manis kekanan dan kiri, merasa gemas dengan tingkah istri mungilnya itu.
"Daddy..."
"Hm?"
"Kapan yoongie pulang?" tanya nya lirih, sambil memainkan rambut belakang namjoon
"Nanti, setelah kau sembuh"
"Apa lama?" tanya yoongi polos
"Tergantung dirimu, jika kau mau menurut minum obat pasti sakitmu akan cepat sembuh"
Yoongi menghela nafas, kembali terkulai lemas pada tubuh daddy nya.
"Yoongie tidak mau minum obat, pahit daddy"
"Namanya juga obat sayang, sudah tentulah pahit"
"Tidak mau, pokoknya tidak mau"
Namjoon kembali menghela nafas lelah, menepuk-nepuk punggung sempit si manis dengan telaten.
"Yoongie miss you daddy"
Hati namjoon menghangat, merasa bahagia dengan ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya
"Aku juga merindukanmu baby"
Yoongi mengangguk, mengecup pundak namjoon main-main. Lalu memainkan kerah bajunya.
"Yoongie rindu dongdong"
"Nanti setelah pulang dari sini, kita bisa bertemu dia lagi dan berkumpul bersama"
"Apa dongdongie sudah sembuh?"
"Ya, papamu bilang demamnya sudah turun" jawab namjoon sembari menangkup wajah manis istrinya
"Dan sekarang tinggal dirimu yang harus sembuh, ok?"
Yoongi mengangguk, menatap sang daddy dengan bibir mengerucut karena tangan pria itu menangkup pipinya sedikit kencang.
"Sekarang sarapan ya? terus nanti diminum obatnya"
Lagi dan lagi yoongi hanya bisa mengangguk, membiarkan sang daddy menyuapi dirinya dengan perlahan. Ia juga tidak ingin merepotkan banyak orang jika terus keras kepala seperti ini.
Bukankah ini demi kebikannya juga?
"Makan yang banyak, kau harus sehat baby"
"Hm" angguk si manis, dengan mulut penuh sibuk mengunyah makanan.
"Good boy"
Pendek banget bjir😭
Mana lama banget lagi updatenya -unek-unek para readers-nim😶Vomment ya gengs
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY S2 ( NAMGI )
FanfictionDiharapkan baca Daddy S1 nya! Ikuti perjalanan sang daddy dengan yoongie disini~ This Namgi Dom!Namjoon Sub!Yoongi Start : 18-01-2024 Final : -