Yoongi menangis, meronta di pangkuan taehyung karena ingin ikut dengan sang daddy ke amerika. Wajah manis itu bahkan sudah sangat memerah dengan pipi yang sudah sangatlah basah.
Sedangkan disisi lain, tak kalah beda. Si kecil juga sedang menangis dan sekarang tengah di tenangkan oleh jungkook dan jimin di sofa.
"Ikut! pokoknya yoongie mau ikut hwaaaa hiks...daddy..."
Namjoon menghela nafas, tangannya terangkat memijat pangkal hidungnya karena merasa pusing. Ia sudah menyangka ini akan terjadi, jadi tak terlalu terkejut. Tapi meski begitu, ia merasa tak tega melihat kedua kesayangannya menangis hebat seperti ini.
"Maaf sayang, daddy tak bisa membawa kalian" lembut namjoon berusaha memberi pengertian, tapi gagal karena si manis berontak yang membuat taehyung kewalahan.
"No! ikut hiks...hwaaaaa mau ikut! hiks..."
Taehyung menghela nafas lelah, mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil itu lalu menatap namjoon
"Sebaiknya kau segera pergi hyung, kau sudah terlambat dari 1 jam yang lalu"
Pria berdimpel itu melirik jam tangannya, lalu menghela nafas panjang. Berat sekali rasanya ingin beranjak dari sana, apalagi harus meninggalkan dua kesayangannya.
"Baiklah" lirihnya, lalu masuk ke dalam mobil tanpa kecupan pamitan atau bahkan pelukan. Ia memejam, saat suara tangis si manis semakin kencang dan semakin tak terdengar kala mobilnya semakin melaju menjauh.
"Syutt tenanglah yoonie, disini kan ada hyungie"
"No! mau ikut daddy hiks...yoongie mau ikut" lirihnya, kepalanya terkulai karena lelah.
Taehyung yang melihat itu jadi tidak tega, ia mengecup pipi lembab si manis pelan lalu membawanya kedalam.
"Jangan sedih hm? kita akan bermain sepuasnya nanti" bujuknya, tapi si manis hanya diam dengan kedua tangan yang sekarang memeluk leher yang lebih tua.
"Mau daddy..."
"Bersabarlah hm? daddy mu akan pulang cepat yoonie"
Remaja mungil itu lagi dan lagi hanya diam dengan kepala yang terkulai di pundak pria tan itu. Matanya terasa perih karena menangis banyak, bahkan hidungnya terus saja mengeluarkan cairan bening, yang langsung meleleh di baju taehyung.
Pria tan itu hanya bisa membiarkan, meski dalam hati kesal bukan main karena baju mahalnya terkena ingus bocah ini. Tapi tak apa, yang penting si manis sekarang sudah tenang.
"Mau tidur..."
"Mau tidur hm?"
Yoongi mengangguk, mengeratkan pelukannya dan membiarkan pria tan itu membawanya pergi melewati jungkook dan jimin untuk ke kamar.
Saat sampai di kamar, taehyung langsung membaringkan tubuh mungil si manis di ranjang. Ia tersenyum geli saat melihat mata kucing itu sudah berkedip begitu berat siap menutup
"Tidurlah, hyung disini menunggumu"
"Pukpuk" pintanya seraya mengarahkan tangan besar taehyung ke atas perutnya
Pria tan itu terkekeh gemas, lalu mengangguk menuruti permintaanya. Telapak tangan besar itu dengan lembut menepuki perut dengan bibir yang bergerak menyanyikan sebuah lullaby, hingga lama kelamaan mata kucing itu tertutup di susul suara deru nafas teratur.
Taehyung tersenyum gemas, menghapus pelan sisa air mata si manis disudut matanya hati-hati
"Kasihan sekali, bayi manisku ini" gumamnya, lalu pergi keluar setelah menyelimuti tubuh mungil si manis
Saat ia menutup pintu, ia melihat jungkook dan jimin yang juga keluar dari kamar sebelah.
"Dongdong tidur juga?"
"Hm, mungkin kelelahan menangis" jawab jimin dengan anggukan kepalanya
"Hah...menenangkan orang menangis saja, tapi kenapa lelah sekali, lalu bagaimana nanti?"
"Siapkan mental sajalah, hitung-hitung latihan menjaga anak" ujar jungkook
Mereka menghela nafas panjang berbarengan, lalu melangkah pergi ke bawah untuk mengistirahatkan diri dengan menoton televisi.
Sore datang, yoongi terbangun dengan tenggorokan kering. Ia mengelus sebentar batang lehernya, lalu bangkit dan melangkah untuk keluar kamar.
Kedua alisnya berkerut, saat melihat suasana mansion yang begitu sepi. Ia melirik ke ruang tamu, hanya ada satu laptop tertutup setengah dengan cemilan berserakan.
Yoongi mengangkat bahunya acuh, lalu berbelok dan membawa kakinya memasuki dapur. Tangan putihnya mengambil air mineral di dalam kulkas, lalu menegaknya hingga setengah untuk membasahi tenggorokannya.
Setelah cukup, ia kembali ke ruang tamu. Duduk di atas sofa dengan kepala yang bergerak ke kanan dan kiri, bertanya-tanya kemana ketiga hyung nya itu pergi
"Hyung-deul?!" panggilnya, tapi sama sekali tak ada sahutan
"Kemana mereka? kenapa tinggalkan mansion dengan keadaan berantakan seperti ini? ish! awas saja, yoongie akan adukan pada daddy"
Tidak tahu saja, kalau sekarang ketiga begundal itu sedang berada di kamar mandi, biasalah masalah laki-laki.
Si manis duduk kesal, dengan kedua tangan bersilang di dada. Mata kucingnya memincing, menatap laptop yang setengah menutup di depannya.
Karena penasaran, akhirnya ia membukanya. Lalu menekan tombol asal hingga layar di depannya menyala menampilkan warna coklat.
"Apa ini? kenapa coklat semuanya?" bingungnya, jari telunjuknya menekan tombol lain hingga ahkirnya suara terdengar dengan vidio berputar yang menayangkan seorang pria dan wanita tengah telanjang dengan si pria menghentak-hentakan pinggulnya hingga si wanita berteriak kenikmatan
'Ahhh...sshh..yeah..faster please akh! daddy mhhh...ah! ah!'
Yoongi menegang, jantungnya berdetak tak karuan dengan tubuh yang mulai tidak nyaman. Tangan putihnya meremat celana dengan erat dengan mata fokus menonton.
Bagian selatannya sudah gatal, dan sakit. Ia ingin daddy nya, tapi kan pria itu tidak ada...lalu bagaimana cara mengatasinya.
"Y-yoongie?"
Si manis menoleh, menatap ketiga hyung-deul nya yang menatap terkejut padanya. Mata kucingnya berkaca-kaca dengan rematan tangan yang semakin mengerat
"Hyungie, hiks...belalalai yoongie sakit...gatal hiks...bagaimana ini?"
Gulp!
Mereka semua menelan ludah kasar, taehyung melirik jungkook dan jimin lalu kembali menatap si manis yang semakin tak teratur.
"Hyung...tolong yoongie hiks..."
Halloha
Vomment ya
Next Chapter?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY S2 ( NAMGI )
FanficDiharapkan baca Daddy S1 nya! Ikuti perjalanan sang daddy dengan yoongie disini~ This Namgi Dom!Namjoon Sub!Yoongi Start : 18-01-2024 Final : -