Sore ini si manis sudah boleh pulang, dokter baekhyun sendiri yang menyampaikan nya langsung pada yoongi. Si mungil itu nampak senang bukan main, akhirnya bisa kembali pulang dan bermain sampai puas.
Dan suasana hatinya bertambah bahagia karena namjoon benar-benar memberinya coklat koin seperti apa yang di janjikan pria berdimpel itu. Dan saking senangnya, yoongi sampai lupa kekesalan dan rasa cemburunya pada pria itu tadi pagi.
"Jangan banyak-banyak, kau baru saja sembuh" namjoon memperingati, sedangkan yang diingatkan hanya mengangguk acuh sambil memakan coklat koinnya hingga mulutnya belepotan.
Di sampingnya ada boneka teddy pemberian seokjin yang sudah kering, sedangkan di samping kursi sang daddy ada dongdong yang duduk menghadap dirinya.
"Enak!" pekik yoongi, mengunyah coklat bulat itu semangat.
"Jangan dihabiskan semuanya hari ini yoon, nanti gigimu sakit lagi"
"Ish daddy berisik!" ketus si manis, kembali memakan coklatnya dengan damai.
Kadang lidahnya menjulur, seolah mengejek dongdong karena tidak bisa memakan coklat koin sepertinya. Kasihan sekali, padahal mata bulat itu sudah berkaca-kaca dengan mulut berair menginginkannya.
"Uh! itu jerapah!" pekik yoongi menunjuk ke luar kaca mobil, ia melihat hewan dengan leher panjang berwarna hijau di salah satu gedung.
Sedangkan namjoon yang melihat itu mendengus "Itu dinosaurus" koreksinya.
"Dino? loh, kok bisa ada disana? bukankah mereka sudah punah? omo! apa mereka hidup lagi dan akan memakan manusia?"
Yoongi melotot, tak percaya dengan pemikirannya barusan. Jika memang benar, maka yoongi harus segera mencari tempat persembunyian.
Namjoon menghela nafas lelah, menjelaskan pun terasa percuma, jadi diamkan saja lah.
Mobil hitam namjoon berhenti di halaman rumah, yoongi keluar dengan boneka teddy seukuran dirinya, membawa dengan susah payah karena berat. Sedangkan namjoon menggendong dongdong yang tertidur.
"Istirahatlah, aku akan menidurkan dongdong dan bekerja di ruanganku"
Yoongi mengangguk, menaiki tangga dengan hati-hati hingga sampai di depan pintu kamarnya. Dengan tidak elitnya ia menendang, lalu masuk kedalam kamar. Dan memang anak nya bandel, bukannya istirahat...dia malah berjalan menuju sudut kamar, lalu duduk tenang sambil membuka toples coklat koinnya.
"Yoongie habiskan saja semuanya" ucapnya senang, terkikik geli dan mulai memakan coklat berbentuk bulat itu.
"Daddy marah tidak ya?"
"Biarkan sajalah, daddy selalu saja larang larang yoongie makan ini itu, ish yoongie kan sudah besar" lanjutnya, dan kembali fokus pada si coklat koin di dekapannya.
Sampah berserakan, noda coklat di sekitaran mulut dan bajunya. Kelima jarinya juga penuh coklat, dan ia jilat-jilat nikmat. Dengan segera ia memungut sampah-sampahnya, di masukan kembali pada toples lalu disimpan di lemari.
Yoongi masuk ke kamar mandi, membasuh semua noda kotor di wajahnya, senyum nya muncul ia merasa puas karena telah menghabiskan coklat satu toples sekaligus.
Setelah di rasa semua barang buktinya hilang, si manis keluar dan langsung saja melompat ke atas ranjang, seolah melupakan bahwa dia baru saja sembuh dari sakit.
Ia menarik selimut sampai dada, lalu berbaring miring terpejam dengan helaan nafas teratur.
Sedangkan di ruangan lain, namjoon sedang berkutat dengan pekerjaan yang ia tinggalkan di amerika. Di layar komputernya muncul beberapa orang dengan setelah rapihnya, berbicara dalam bahasa asing yang membuat namjoon mengangguk-anggukan kepalanya paham.
Sesekali namjoon akan menimpali dalam bahasa mereka, memberikan solusi dan saran atas kekacauan anak perusahaannya disana. Dan untungnya langsung di tangkap baik oleh bawahannya itu
Pria berdimpel itu menurunkan kacamatanya, setelah meeting selesai. Meregangkan ototnya sebentar sebelum bangkit dari duduknya dan mengambil langkah untuk memeriksa si manis.
Cklek!
Senyum dimple nya muncul, merasa gemas dengan si manis yang tertidur. Bersyukur karena kesayangannya itu menurut, dan tidak tantrum seperti biasanya.
Ia melangkah, memasuki walk in closet untuk membuka pakaian kerja nya. Lalu kembali keluar dengan handuk di pundak.
"Aku akan mandi dulu, lalu bergabung bersamamu" bisiknya pelan, lalu mencium kening si manis sebelum pergi ke kamar mandi.
Malam hari, yoongi bergerak gelisah. Meringis sakit kala denyutan terasa di dalam mulut. Saking tidak bisa diam nya, namjoon bahkan sampai terganggu dan berakhir membuka paksa matanya
"Baby?"
"Nnghh...sshh"
Mata namjoon membola, memperhatikan si manis yang tidur dengan tubuh menggeliat. Mulut kecil itu juga terus melenguh dan mengerang.
'Apa yang dia mimpikan? apa dia mimpi erotis bersamaku?' batin namjoon bertanya-tanya
Dengan cepat itu menggoyangkan pundak si manis, mencoba membangunkan yang untungnya berhasil.
"Sayang, kau tidak apa-apa?" tanya namjoon cemas
Yoongi hanya diam, matanya berkaca-kaca, memeluk leher namjoon erat dan menangis disana dengan lirih.
"Astaga kau kenapa hm?" semakin cemas, bangun dari tidurnya yang otomatis membuat yoongi duduk di pangkuannya.
"Hey kenapa?"
Namjoon mencoba melepas pelukan yoongi, dan setelah berhasil ia menangkup wajah si manis tapi malah membuat tangisan anak itu semakin kencang.
"Kau kenapa sayang, ayo bilang padaku"
"Hiks...lepas! sakit"
"Sakit? mana yang sakit hm?"
Yoongi melengkungkan bibirnya ke bawah, menunjuk ke dalam mulutnya terpatnya ke arah gigi graham yang sedikit bengkak.
"Kau sakit gigi?"
Si manis mengangguk, bersandar lemas pada dada namjoon. Sedangkan pria dewasa itu menghela nafas sabar.
"Bukankah aku sudah bilang untuk jangan banyak-banyak makan coklat eoh? lihat! sekarang kau mendapatkan akibatnya"
Yoongi mengerang tidak suka, kesal pada namjoon yang malah mengomelinya. Ia kan sedang sakit gigi, seharusnya di elus-elus dan di sayang.
"Tunggu disini, aku akan mengambil koyo dulu" ucapnya, menurunkan si manis agar duduk di atas kasur.
Ia turun, melangkah menuju lemari penyimpanan kotak p3k. Ia membuka nya, dan hal pertama yang ia lihat adalah toples coklat berisi bungkusan kosong.
"Apa kau menghabiskan semuanya?!"
Yoongi merenggut, lalu mengangguk pelan yang membuat pria dewasa itu menghela nafas tak habis fikir
"Anak nakal!"
Dengan kesal ia membawa kotak p3k, duduk di samping si manis yang masih menangis, lalu menempelkan salonpas koyo pada pipi bulat itu.
"Untuk malam ini pakai ini dulu, besok aku akan menyuruh papa mu untuk datang"
Yoongi hanya mengangguk, tak berani menatap namjoon yang menatap dingin padanya.
"Sekarang kembali tidur"
Tak ingin membuat sang daddy semakin marah, ia dengan cepat kembali berbaring. Sedangkan namjoon menyimpan p3k itu kembali ke dalam lemari sebelum naik keatas ranjang dan berbaring.
"Daddy..."
Pria dewasa itu mengabaikannya, dan memilih memunggungi si manis yang membuat air mata itu terus mengalir. Dengan perlahan ia mendekat, melingkarkan tangan putihnya pada tubuh kokoh sang daddy.
"Sowwy daddy..."
Halloha
Vomment ya
Next?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY S2 ( NAMGI )
FanfictionDiharapkan baca Daddy S1 nya! Ikuti perjalanan sang daddy dengan yoongie disini~ This Namgi Dom!Namjoon Sub!Yoongi Start : 18-01-2024 Final : -