Hari ini adalah hari dimana kompetisi olimpiade di selenggarakan, semua murid dari pedukung sekolah masing masing sedang duduk di tempat yang telah di sedia kan.
Kompetisi telah di mulai dari setengah jam yang lalu, peserta olimpiade antar sekolah terus saja saling memperebutkan poin. semua guru, orang tua, siswa yang berada di sebrang peserta terus merapalkan doa.
Waktu menunjukkan 5 menit terakhir yang artinya pemenang akan di tentukan, Sementara ini Williams high school memiliki poin yang unggul di antara sekolah lain nya.
Tittttt
Bell di bunyikan oleh lyn untuk menjawab pertanyaan terakhir yang artinya kalo jawabannya benar williams akan menjadi juara.
"yaa silakan Williams high school" ucap MC lantang
semua orang yang menunggu jawaban lyn dengan was was, jantung mereka berdetak cepat berharap jawaban yang di berikan lyn adalah jawaban yang tepat
"20%" hanya itu jawaban yang keluar dari mulut lyn
"bagaimana para juri"
"YA BENARR" sorakan riuh memenuhi gedung, tepukan tangan menggema di semua penjuru. lyn tersenyum bangga sesekali melihat ke atas untuk mencegah air matanya yang akan jatuh, semua orang tua peserta menghampiri anak mereka masing masing, tapi tidak dengan Lyn. dia... dia sendiri.
setelah bersaliman dengan para guru dan dengan perserta yang lain lyn memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut, dada nya sesak melihat bagaimana orang tua mereka yang bangga terhadap anak anaknya.
"Maa, Lyn menang" ucap lyn lirih sambil melihat ke langit, hari yang cerah ini membuktikan bahwa sang semesta turut bangga terhadap pencapaian lyn,
___
Lyn memutuskan untuk pulang jalan kaki, karna ia malas memesan ojek. toh, cafe tempatnya bekerja tidak terlalu jauh dari tempat perlombaan.
saat akan menyebrang ada sebuah mobil yang malaju dengan cepat, Lyn yang memang dari awal tidak fokus pun tertabrakk hingga badan nya terpental. Darah segar keluar dari seluruh lukanya.
"mama, udah kangen ya sama lyn" lirih lyn sebelum kegelapan merenggut penglihatannya.
Reygan yang melihat kejadian naas di depan matanya terbeku dengan air mata yang luruh.
"QUEEENNNNNN" teriak reygan sambil berlari ke arah lyn yang terkapar dengan bersimbah darah.
~~~
"euhhh" lenguh gadis cantik saat merasakan badan nya yang sangat sakit, kepala nya yang berdenyut hebatt membuatnya meringis."Sayang kamu udah bangun nak" ucap seseorang yang di yakini itu adalah seorang wanita, gadis cantik itu mengerjapkan matanya menyesuaikan pencahayaan. Gadis itu mengkerutkan alis nya menatap seorang wanita asing yang ada di sampingnya.
"Anda siapa?" tanya nya
Deg..
Wanita itu terpaku mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut gadis cantik itu
"ini mama sayang" balas wanita yang di yakini berkepala 3
"maaf, tapi mama saya sudah meninggal"
pecah sudah tangis yang di tahan oleh wanita berkepala 3 itu, dengan cepat ia memencet tombol yang terletak di samping brankar. tak lama kemudian datang lah seorang dokter.
"Anak saya tidak mengenali saya dok, tolong periksa" ucap wanita itu sesegukan
"baik nyonya"
"kamu ingat siapa nama kamu" gadis cantik itu menganggukkan kepalanya seraya mengatakan
"Caitlyn Queenze" dokter yang mendengar ucapan lyn pun menganggukkan kepalanya
"begini nyonya, nona Fio mengalami amnesia sementara yang menyebabkan ingatan nya menghilang" mendengar ucapakan dokter tersebut Lyn mengkerutkan alisnya bingung 'Fio?'
"terima kasih dok" dokter itu menganggukkan kepalanya dan meninggalkan ruangan.
"sayang, ini mama. nama mama kirana smith, kalo papa kamu namanya jason smith, dan kamu punya satu abang yang satu tahun lebih tua dari kamu namanya Leonard king smith" jelas kirana sambil menatap anaknya sendu
"Terus nama aku?" meskipun ini terdengar konyol lyn mengerti kalau dirinya sedang mengalami yang namanya 'Transmigrasi Jiwa'.
"Fiorence Queenze Smith"
Mendengar nama tengahnya yang sama seperti nama nya dulu lyn jadi teringat bagaimana dengan tubuhnya, apakah sudah di kuburkan atau masih hidup.
"Fio mau ke Toilet Ma" meskipun sedikit canggung memanggil Sosok wanita cantik di hadapan nya ini dengan sebutan ' Mama ' tapi lyn tetap berusaha senatural mungkin supaya sang mama tidak curiga dengan sikap nya, yaa walaupun Lyn tidak tau bagaimana sikap si pemilik tubuh yang ia tempati saat ini.
Kita panggil Lyn sekarang dengan nama Fio ya
Fio melihat Wajahnya di depan cermit dengan kagum, wajah Yang cantik, Ah ralat SANGAT CANTIK, Hidung mancung, bibir tipis yang pink alami, Gigi yang putih rapih, bola mata yang berawarna amber, bentuk badan yang ideal, sangat Perfect.
"Cantik banget sialan" ucap Fio dengan sedikit umpatan
"Hm, kayaknya keluarga Tubuh ini orang kaya deh, huhh bibi gimana yaa? terus tubuh gue gimana?" berhenti untuk memikirkan sesuatu yang membuat nya pusing Fio segera keluar dari toilet.
Fio mengkerutkan alisnya bingung melihat banyaknya pemuda tampan yang berada di dalam kamar inapnya
"Kalian siapa?" tanya Fio sambil menatap mereka satu persatu
"sayang, sini" ucap sang laki laki yang Fio yakini itu adalah papanya, Fio menurut dan melangkahkan kakinya menuju sang papa
"Mereka teman abang mu" ucap Jason
"Nah yang itu abang mu" sambung nya seraya menunjuk seorang pemuda yang sedang menatapnya sendu
"Adekk.." Leo memeluk Fio, dia sedih saat mengetahui sang adik mengalami amnesia, Fio yang di peluk oleh Leo tertegun sejenak sebelum akhirnya Fio membalas pelukan sang kakak.
°°°
Setelah seminggu di rawat di rumah sakit, hari ini Fio di perbolehkan pulang. 30 puluh menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah mansion besar, terdapat taman di belakang mansion, serta halaman depan yang begitu luas, Fio tidak berhenti kagum dengan tatapan binar di matanya.
"Ayo sayang kita masuk" ucap Kirana sambil merangkul Pundak sang putri, sampai nya di dalam mansion Kirana dan Fio langsung memasuki Lift menuju lantai 3 dimana kamar nya berada.
Ting
bunyi lift bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, Fio dan sang mama kirana menuju salah satu kamar yang di atas pintu bertuliskan ' Queen Room ' ( Fyi, Fio di panggil Queen oleh keluarga nya )
"Ini kamar kamu sayang, yaudah masuk gih"
"yaa mom" Fio masuk ke dalam kamarnya yang terlihat elegan, dengan cat tembok berawarna putih dengan miniature yang elegan, kamar yang luas terdapat kamar mandi dan walk in closet di sana serta balkon yang berhadapan dengan taman
"kamar impian gue" gumam Fio sambil melihat lihat sekeliling, Fio melihat meja belajar milik tubuh asli yang ia tempati saat ini, mengambil benda pipih yang bermerek apel di gigit itu dengan kagum
"Hp impian gue, mana keluaran terbaru lagi. hp ini seharga 1 tahun gaji gue di kehidupan dulu" Fio mencoba membuka Benda pipih itu, tapi sialnya menggunakan Password yang Fio sendiri tidak tahu.
Fio mencarai Diary Pemilik tubuh kemungkinan ada password nya di sana, Saat membuka halaman terakhir Fio menemukan sebuah angka yang Fio Yakini itu tanggal lahir Fio asli. Fio memasukkan Angka tersebut dan Boom ternyata password nya BENARR, Fio mulai mengecek mulai dari galeri, Instagram, dan terakhir WA. Fio tidak menemukan sesuatu yang anehh, merasa lelah Fio mulai memejam kan matanya memasuki alam mimpi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Caitlyn Or Fiorence [ End ]
Roman pour AdolescentsCaitlyn Anak yang tangguh tidak pernah mengeluh, berjuang sendiri untuk tetap hidup, ibunya yang sudah meninggal dan ayahnya yang ntah pergi kemana membuat lyn harus berusaha berdiri di kakinya sendiri. Lyn yang awalnya tinggal bersama sang bibi kin...