Sebuah fiksi romantis tentang kisah cinta dua idol terkenal yang sering terpisah jarak dan waktu. Ditulis menyesuaikan dengan jadwal asli Exo dan Blackpink.
Perjuangan Park Chanyeol dan Park Chaeyoung untuk mendapatkan restu dari keluarga dan juga...
Terima kasih untuk semua perhatian kalian terhadap cerita ini Komentar kalian selalu membuat saya semakin bersemangat Meski jujur saja, saya tetap harus bisa menjalankan tugas sebagai ibu dengan baik
Dan, inilah Chapter yang bisa disebut sebagai awal konflik untuk menuju puncak permasalahan
Ringan saja santai saja Karena saya juga tidak begitu menyukai konflik berdarah 😂
. . . . . . . . . . . . .
HAPPY READING HAPPY BAPER HAPPY SELALU READERS TERSAYANG....
🐣🐥🐣🐥🐣🐥🐣🐥🐣🐥🐣🐥
Jeju island, menjelang matahari terbit di hari yang sama. Lisa mengendap-endap keluar dari kamar hotelnya ditemani salah satu sepupu perempuannya. Dengan penampilan super tertutup keduanya meninggalkan hotel.
Sebuah mobil Audi hitam sudah menunggu di dekat pintu keluar hotel dan sebuah taksi juga siap di belakangnya.
"Apa tidak akan mengganggu jika aku ikut?" tanya sepupu Lisa yang bernama Pharita.
"Aku justru butuh kau ikut. Dia juga tidak mempermasalahkan. Lagipula juga cuma sebentar, kapan lagi kita bisa melihat matahari terbit di sini."
Lisa segera masuk ke mobil Audi hitam itu sedangkan sepupunya masuk ke taksi di belakangnya.
"Mianhae, Oppa lama menunggu?"
Laki-laki di balik kemudi itu tidak menjawab dan langsung melajukan mobilnya. Taksi di belakangnya segera mengikuti.
"Oppa Mianhae..." Lisa merengek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku hampir saja tidur tadi menunggumu."
"Mianhae, eoh?"
Karena tak kunjung dimaafkan Lisa hanya menikmati pemandangan dari jendela dengan wajah cemberut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan cemberut. Aku tidak marah."
Kini Lisa yang diam tak menjawab.
"Kita baru pertama bisa punya waktu berdua, jangan cemberut bisa tidak?"
