Sebuah fiksi romantis tentang kisah cinta dua idol terkenal yang sering terpisah jarak dan waktu. Ditulis menyesuaikan dengan jadwal asli Exo dan Blackpink.
Perjuangan Park Chanyeol dan Park Chaeyoung untuk mendapatkan restu dari keluarga dan juga...
Annyeonghaseyo yorobun... Lama menunggu? Apa sudah mulai bosan dengan momen sweet-sweet Chanrosé?
Cerita mereka dalam satu hari bisa jadi 5 chapter di sini Mari nikmati saja ya Besok malamnya mereka udah balek dorm lagi
. . . . . . . . . . . . . . . .
HAPPY READING HAPPY SALTING HAPPY BAPER
🌹🍒🌹🍒🌹🍒🌹🍒🌹🍒🌹🍒
Yoora duduk di samping kanan Rosé yang masih menunduk dengan kepala di meja. Kedua tangannya menyentuh bahu gadis yang tengah menahan rasa sakit itu.
"Masih nyeri?"
Rosé mengangguk.
"Sudah lama ya?"
Rosé langsung menghambur ke pelukan Yoora, ia menangis.
"Hampir satu tahun unnie. Bukan hanya aku tapi member Blackpink lainnya juga sama. Kami diet ketat menjelang debut, latihan yang seolah tanpa istirahat. Jam istirahat yang sangat terbatas, akhirnya..."
"Iya aku paham," kata Yoora sambil mengusap-usap punggung Rosé. Tidak lama kemudian Chanyeol datang mendekati dari arah berlawanan. Ia berusaha agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Yoora memberi isyarat agar Chanyeol meletakkan apa yang ia bawa. Ekspresi wajah Chanyeol terlihat sangat cemas, apalagi ia jelas mendengar Rosé terisak di pelukan Kakaknya.
"Geokjeonghajima, it's ok." Yoora mengucapkannya tanpa suara dan memberi isyarat agar Chanyeol segera pergi.
Tak lama kemudian isakan tangis itu berhenti. Rosé sedang berusaha menormalkan nafasnya yang sedikit sesenggukan, kemudian ia melepas pelukannya.
"Minhae, unnie." Rosé mengusap air matanya sendiri. Yoora mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang layaknya adik sendiri.
"Tidak perlu minta maaf, tidak ada yang salah dengan kram perut bagi wanita setiap bulannya. Itu coba diminum dulu."
Rosé menoleh ke sampingnya dan melihat secangkir cokelat panas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cokelat?"
"Eoh, itu baik sekali untuk mengatasi kram perut."
"Siapa yang membuatkannya?"
"Apa masih perlu ditanyakan?" Yoora balik bertanya sambil tersenyum. Di rumah itu hanya ada empat orang saat ini. Sudah jelas siapa yang membuatnya bukan? Rosé kembali menangis.
"Hey hey sudah, jangan menangis lagi atau adikku akan semakin mencemaskan mu. Minum dulu ya." Yoora mengusap-usap punggung Rosé.
Akhirnya setelah tenang, Rosé menyesap sedikit demi sedikit cokelat panas buatan Chanyeol.