XII. ANI-ANI [REVISI]

334 48 7
                                    

Hai semuanya! Jangan lupa vote dulu sebelum baca dan tinggalkan jejak berbentuk komentar, oke? Selamat membaca!

𝐚𝐧𝐢-𝐚𝐧𝐢 (noun)
a·ni - a·ni 🕩

: istilah sebutan untuk wanita muda simpanan laki-laki dewasa yang high-class

METROPOLOVE.

Keigo:
I just sent you 5.000k
I might be busy for a while so do what makes you happy
Text me kalau uangnya kurang
Be a good girl

Me:
😚😚😚😚😚😚
ASIIIIIKKKK
Jangan lama-lama, nanti aku kangen 🥺

Keigo:
Dw[4]
We'll meet soon 😘

Dua minggu berlalu dan hubungan Leony dengan Keigo semakin dalam, percakapan mereka berkembang menjadi pertukaran antar pikiran, impian, dan kenangan di masa lalu. Hal yang dimulai dengan interaksi sederhana melalui aplikasi kencan kini telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih ... romantis dan riskan.

Leony menantikan setiap pesan dari Keigo dengan penuh antusiasme, hatinya selalu berdebar setiap kali membaca pesan yang manis dari sang sugar daddy. Dan seiring dengan berjalannya hubungan mereka, panggilan sayang untuk satu sama lain pun mulai resmi digunakan dalam perbincangan sehari-hari. Leony memanggilnya "om" dengan manja, sementara Keigo menyebutnya "baby" dengan mesra.

Lebih dari itu, Leony sudah tidak takut lagi untuk menggunakan uang yang selama ini selalu diberikan kepadanya oleh Keigo. Ia adalah tipe perempuan yang selalu berhati-hati dengan uang, tetapi hubungannya dengan Keigo mengizinkan Leony untuk memanjakan diri dengan sesuatu yang sering kali mewah dan istimewa, mengetahui bahwa dia memiliki seseorang untuk diandalkan.

Jam makan siang baru dimulai dan Leony masih dibuat terpesona oleh percakapan dengan Keigo melalui ruang obrolan di ponselnya. Fitri dan Reo, dua rekan yang bekerja di tim yang sama, memberikan sorotan pandang yang penasaran dan terheran-heran kepada Leony di meja makan kantin pegawai.

"Ngeliatin apa? Ayo makan, guys!" Pura-pura tidak mengenali tingkah bodohnya sendiri, Leony langsung menyimpan ponsel di atas meja dan mengambil sendok serta garpu.

Fitri bertukar pandangan penuh pengertian dengan Reo sebelum berbicara, nada suaranya penuh dengan sindiran. "Serius banget chattingannya, sampai kita berdua di sini dikacangin."

Leony tertawa, menggelengkan kepala. "Maaf, maaf! Udah selesai kok ini ngobrolnya," jawabnya, suaranya ringan.

Reo mendekat, matanya sinis kepada Leony. "Punya pacar kan, lo?! Ngaku! Lo liat hape mesem-mesem begitu pasti kalau bukan karena punya pacar, ya dapet rezeki nomplok."

"Udah move on dari mantan lo yang kemaren itu? Siapa namanya, Nando?"

"Ish, udah lama! Nggak perlu ungkit-ungkit Nando lagi, ah!" Wajahnya seketika menjadi masam setelah mendengar pertanyaan Fitri.

"Lo keliatan banget autisnya, tahu! Pak Bara aja sampai ngeh kalau lo lagi kesemsem belakangan ini." Komentar yang sebetulnya sangat tidak ingin didengar oleh Leony, terutama jika ada sangkut pautnya dengan si bos, sumber dari segala penat itu.

Leony pun mengerucutkan bibir, kemudian menatap Reo. "Bodo amat! Terserah Pak Bara mau ngomong apa soal gue. Sejak gue dikeluarin dari proyek Garden Rose, kerjaan gue lurus-lurus aja, tuh, nggak ada masalah. Selama nggak mengganggu pekerjaan, boleh dong gue kesemsem?" jawab Leony dengan ketus.

The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang