─
Di tengah-tengah aktivitas bermain golf mereka yang terbilang romantis, sekelompok pria kelas atas berusia 30-an bergabung dengan mereka di lounge VIP. Kurang-lebih ada lima orang dari mereka. Dari cara mereka mencapai Keigo, dapat Leony pastikan bahwa mereka adalah rekan yang cukup akrab dengan satu sama lain.
Leony berdiri diam di driving range, membiarkan Keigo berinteraksi dengan teman-temannya. Leony merasa gugup tetapi berusaha untuk tetap percaya diri di depan pria-pria yang terlihat kaya raya itu.
"Leony, sini, kenalin, ini teman-teman satu klub golf saya di sini," lagi-lagi tangan Bara meraih milih Leony dan menariknya ke dalam rangkulan. Keigo kemudian memperkenalkan Leony kepada teman-temannya, "Gentlemen, ini Leony. She is somehow ... special to me." Cara Keigo memperkenalkan Leony kepada teman-temannya sangat lembut dan intim, seakan keduanya sudah mengenal cukup lama.
"Wesss, bening nih, Kei."
"Kebagusan, Kei."
"Anjir, pelet lo kenceng juga, ya."
"Bertapa berapa lama lo sampai kejatuhan bidadari?"
Leony paham dengan apa yang dibicarakan oleh teman-teman Keigo. Bagaimana pun juga, bukan sebuah rahasia bahwa Keigo dan Leony memiliki hubungan yang 'tidak biasa' dan hal semacam itu sudah lumrah di kalangan orang-orang elite Jakarta. Semua teman Keigo menggoda dan menyebut betapa cantiknya Leony sampai hampir terlalu cantik untuk Keigo. Entah sungguh-sungguh atau omong kosong, Leony hanya bisa membalas dengan senyuman dan menganggapnya sebagai pujian.
Usaha Leony dalam mempertahankan rasa percaya diri hilang dalam sekejap ketika dia melihat seorang pria yang familiar di antara mereka—memakai setelan hitam dan putih serta sepasang sarung tangan kulit. Fuck! Kenapa dia ada di sini?!
Bara, bosnya yang begitu Leony hindari di tempat kerja.
Jantungnya jatuh ke perut, suasana hatinya hancur dalam sekejap mata. Wajah merona Leony seketika memucat saat bertemu mata dengan Bara, yang mana dibalas dengan senyuman jahil oleh Bara.
"Lama nggak main golf kirain lagi mondok di Singapura, Kei, tahunya nafkahin anak orang," ucap Bara dengan begitu cueknya, kemudian dibalas dengan tawa yang menggelegar oleh teman-temannya, termasuk Keigo sendiri.
"Bisa aja, kirain lo juga nyari," jawab Keigo sambil bersalaman dengan Bara, "Gimana kabar nyokap dan bokap, Al? Katanya Danendra lagi ngerjain proyek pembangunan mal di Bangkok?
Who the hell is 'Al'? 'Al' as in ... Aldebaran? Terlalu banyak pertanyaan di dalam kepala Leony.
Bara menjawab dengan senyuman tipis, "Baik gue. Iya, nih. Tahun ini kebetulan dapet proyek di luar negeri lagi. Lo sendiri gimana? Keluarga ... baik?"
Keigo tertawa kecil dan membalas, "baik, nyokap dan bokap gue lagi nikmatin pensiunan aja sekarang."
"Oh, kalau itu gue udah tahu, sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]
Romansa"Kalau gitu kita buat perjanjian. Saya akan penuhi apa yang kamu butuhin, tapi kamu harus menjauh dari dia. Ngerti?" "Bapak ngancem saya?!" "Kenapa? Kamu pikir saya nggak bisa jadi sugar daddy buat kamu?" Perjalanan Leony mencari sosok pelarian di t...