XXIII. KISAH KASIH KISRUH [REVISI]

177 22 1
                                    

Hello helloooo! Aku membawa bab 23 dengan penuh teh 🍵 yuk mari dicicipi tehnya. Jangan lupa tinggalkan vote + komen ya ^^ have fun reading!


Di perumahan Garden Rose pada hari Selasa sore, Leony diminta ikut serta dengan tim proyek Garden Rose untuk mengunjungi lokasi pembangunan perumahan tersebut. Leony tentu saja merasa kecewa, tetapi tidak begitu terkejut. Ia tahu bahwa Bara hanya memanfaatkan keberadaannya di sana sebagai bentuk siksaan mental, yang mana merupakan hobi dari bosnya tersebut.

Bersama Bara, Fitri, Reo, dan Nadine, Leony turut mengunjungi lokasi pembangunan perumahan Garden Rose yang saat ini masih dalam proses pembenahan di sana-sini. Mereka berbicara dengan tim pengembang, dan akhirnya mencocokkan desain mereka dengan arsitektur yang sedang dibangun. Nadine dan Reo adalah orang-orang yang paling sibuk di antara mereka, sementara Bara dan Fitri mengawasi, dan Leony harus memastikan bahwa ia mencatat dan belajar dari semua kegiatan yang mereka lakukan.

Di tengah-tengah kesibukan tim Celestial Design yang terbilang padat, Leony bertemu dengan seseorang yang tidak terduga di sana. Mengejutkan dan disayangkan, Nando, sang mantan kekasih yang pernah begitu dicintainya tersebut, terlihat berada di lokasi. Siapa yang menyangka bahwa perusahaan tempat Nando bekerja disewa untuk menjadi konsultan tata letak di area perumahan tersebut?

Nando tampak bahagia ketika mata mereka bertemu, tetapi juga gugup, sementara Leony berusaha untuk menahan diri, bahkan sebisa mungkin pura-pura tidak saling mengenal. Namun, Nando membuka percakapan di antara mereka, menimbulkan pertanyaan di antara rekan-rekan Leony.

"Kalian saling kenal?" tanya Bara ketika Nando menyapa Leony secara akrab.

"Kami temen sekolah waktu SMP dulu," jawab Nando dengan santai. Leony tidak senang dengan itu, tetapi mau tidak mau ia harus mengikuti alur perbincangan untuk menghindari situasi yang canggung. Hanya perbincangan singkat saja sebelum semua pihak kembali kepada kewajiban masing-masing untuk bekerja. Ya, memang singkat, tetapi cukup untuk membuat suasana hati Leony hancur.

Pasca menggunakan waktu sebanyak mungkin untuk bekerja, Nando mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan Leony sendirian. Leony menolak pada awalnya, apalagi dalam keadaan keduanya masih berada di lokasi pekerjaan, tetapi Nando bersikeras dan berjanji bahwa ia hanya akan meminta waktu selama beberapa menit.

Leony dan Nando akhirnya menemukan tempat yang tepat untuk berbicara secara pribadi tanpa adanya campur tangan dari rekan-rekan lainnya. Keduanya berdiri di belakang sebuah mobil berwarna hitam, sedangkan kolega yang lain masih sibuk melakukan basa-basi.

"Len, gue tahu kita udah selesai dan seharusnya kita nggak bicara lagi. Cuma, gue tetep mau minta maaf karena gue ngerasa bahwa lo nggak seharusnya diperlakukan kayak gitu," kata Nando dengan nada penuh penyesalan. "Gue rasa nggak perlu dijelasin dari awal banget, tapi yang pasti kesalahan gue adalah nggak ngasih tahu lo soal perjodohan yang direncanain sama orang tua gue."

Leony menghela napas. "Lo tahu kalau lo salah dan lo juga tahu kalau kita harusnya nggak bicara lagi, terus kenapa masih keukeuh pengen bicara juga? Toh, semuanya udah di masa lalu, gue juga udah nggak peduli," menyadari keadaan di sekitarnya, Leony langsung memelankan suara dan berdehem, berharap tidak ada orang yang mendengar pembicaraan mereka. "Gue cuma pengen tanya, kalo pernikahan itu memang perjodohan yang direncanakan orang tua lo, kenapa lo nggak nolak padahal posisinya lo masih sama gue waktu itu?"

"Gue sama Sofia udah kenal dari SMA dan kita sempet jadian pas kuliah dulu. Orang tua kita berdua ngeliat ada masa depan dari kita, dan jujur gue juga melihat hal itu dari Sofia. Nggak ada alasan yang macem-macem, gue memang salah karena meng-iya-kan perjodohan itu,"

The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang