XVIII. KENCAN KEPO [REVISI]

201 34 5
                                    

Aku kembali lagi membawakan bab 17 kepada kalian! Jangan lupa vote + komen ya, yang mau feedback-an yuk japri aku ^^ Selamat membaca!


"Kok om nggak bilang kalau om kerjanya di Singapura, bukan di Indonesia?"

T.G.I.F[7], malam yang ditunggu-tunggu. Leony dan Keigo pergi untuk kencan kedua mereka. Kali ini, mereka pergi ke sebuah restoran mewah di Jakarta Selatan untuk makan malam. Restoran tersebut berada di atap sebuah hotel dengan pemandangan kota Jakarta di malam hari yang memukau.

Hiasan lampu-lampu hangat memberikan nuansa romantis, meja-meja dengan taplak putih elegan dipadukan dengan bunga mawar merah di tengahnya, menciptakan suasana yang intim. Di sekeliling mereka, jendela besar memperlihatkan pemandangan gemerlap lampu-lampu kota Jakarta yang indah.

Leony terlihat cantik mengenakan gaun mini beige yang dibelinya bersama Keigo setelah kencan golf mereka, rambut panjangnya tergerai bebas dengan beberapa jepit rambut di sisi kirinya. Sementara itu, Keigo tampak tampan dengan kaos hitam polos, jaket kulit, dan celana beige. Bagaikan sepasang kekasih sungguhan, mereka terlihat serasi. Makan malam itu dilakukan setelah mereka menghabiskan sore bersama-sama untuk menyaksikan matahari terbenam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat keduanya sedang menikmati hidangan pembuka, Leony memecah kesunyian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat keduanya sedang menikmati hidangan pembuka, Leony memecah kesunyian. "Aku kaget. Kirain temen-temen om tuh berlebihan gitu pas bilang om kerjanya di Singapura, ternyata itu beneran."

Keigo tersenyum, menyandarkan tubuhnya sedikit ke kursi. "Sebetulnya, om tuh pengen ngetes dulu perempuan yang match sama om di aplikasi itu. Buat om tuh yang penting kita sefrekuensi, nyambung dengan satu sama lain. Kalau kita udah ngerasa cocok, uang nggak bakal jadi masalah lagi. Dan om seneng banget kok bisa match sama kamu pada akhirnya."

Leony mengangguk pelan, merenung sejenak. "Ngerti, sih. Aku juga mungkin bakal ngelakuin hal yang sama kalau jadi om, tapi aku sempat takut gitu, loh. Takutnya om ngefake atau gimana. Tapi berarti ..." Leony menggigit bibir bawahnya, "om nggak bakal 24/7 ada di Jakarta?"

The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang