XXVI. PERSETAN! [REVISI]

253 27 4
                                    

Selamat hari Minggu semuanya! Libur gini enaknya baca-baca konflik Leony dan Bara ^^ jangan lupa tinggalkan komentar + vote ya. Selamat membaca!


Juli 2023.

Pada hari Minggu itu Bara terbangun sekitar pukul delapan pagi. Tubuhnya yang berotot tersentuh runika pagi yang menerobos tirai, sementara rambut hitamnya yang acak-acakan itu masih menyatu dengan bantal. Ia merasakan kehangatan di wajahnya dan menyadari bahwa pagi telah tiba. Hari Minggu? Oh my ... perasaan nyaman di bawah selimut pun memeluknya dengan erat. Namun, entah mengapa otot-ototnya terasa kaku, suhu tubuhnya lebih tinggi dibandingkan tadi malam, kepalanya juga terlalu berat untuk diangkat.

Apakah ia makan terlalu banyak tadi malam? Apa ada substansi makanan yang seharusnya tidak dikonsumsi malah tidak sengaja termakan? Shit, Bara mengutuk dirinya sendiri. Not again!

Dengan perlahan, Bara bangkit dan menuju kamar mandi begitu ia mendapatkan seluruh kesadarannya. Pikirannya tetap kosong sampai ia menyesap kopi hitam favoritnya pagi itu. Bara biasanya memulai hari dengan pergi ke gym atau berlari pagi, tetapi kondisi tubuhnya saat ini terlalu lemah untuk sekedar pergi ke serambi rumah. Ngilu ia rasakan di mana-mana, tiba-tiba ia menyesal karena langsung menyeduh kopi sebelum meneguk air mineral karena tenggorokan yang perih.

Batuk-batuk, Bara langsung mengambil sapu tangan yang tergeletak di meja samping tempat tidur dan menggunakannya untuk menutup mulut. Aroma sapu tangan itu berubah seratus delapan puluh derajat. Entah jenis pewangi apa yang digunakan oleh Leony ketika mencuci sapu tangan tersebut, yang pasti wanginya bertahan cukup lama dan berhasil membuat Bara selalu teringat akan sosok wanita itu.

Acara makan malamnya bersama tim Garden Rose berjalan dengan lancar, tetapi terlalu banyak hal yang dipikirkan oleh Bara hingga hidangan seharga jutaan rupiah itu tidak seenak apa yang ia kira. Selama makan malam berlangsung, Bara lebih banyak berdiskusi soal visi dan misinya sebagai seorang ketua divisi di masa depan daripada menyantap makanan. Mulutnya bergerak, tetapi bukan untuk menikmati cita rasa yang lezat. Setelah mendapati tubuhnya terkapar lemas, baru lah Bara menyadari bahwa ia tidak makan lebih dari tiga suap tadi malam.

Masih dengan piyama yang dikenakannya, Bara duduk di meja makan sambil membaca berita pagi di iPad-nya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah memeriksa pasar saham, terutama karena ia berinvestasi di banyak perusahaan domestik dan asing. Namun, sebesar apapun kepeduliannya terhadap perusahaan-perusahaan itu, perhatian utamanya tetap tertuju kepada Danendra Group, perusahaan mewah yang didirikan oleh keluarganya lima puluh tahun silam.

"Hft, kayaknya harus buru-buru jual saham Gloria Ltd. Nggak bagus kalau begini terus," gumamnya sambil menggeser layar iPad untuk membaca berita terbaru. Suara sang adam sedikit demi sedikit menghilang.

Pagi hari yang cerah itu digunakan oleh Bara untuk berfokus pada pekerjaan yang lain: Danendra Group. Terlepas dari kondisi tubuh yang kurang sehat, Bara merasa lebih tertekan saat menyadari adanya beban tanggung jawab yang besar sebagai sosok yang ditunjuk untuk meneruskan kejayaan Danendra di masa depan. Setiap keputusan yang diambilnya dapat berdampak besar pada masa depan perusahaan dan keluarganya.

Fakta yang lucu adalah: Bara sendiri tidak memiliki posisi yang aktif di dalam Danendra Group saat ini selain menjadi salah satu pemegang saham terbesar.

Ini papa gimana, sih?! Kirain mau naikin harga saham Danendra karena baru bikin deal sama pihak Bangkok, pikirnya sambil terus membaca laporan keuangan terbaru. Namun, cukup dengan pekerjaan, sudah saatnya Bara menikmati hari libur yang berharga.

Selesai membaca berita dan memeriksa saham, Bara memutuskan untuk bersantai sejenak. Ia membuka jendela ruang tamu dan membiarkan angin pagi yang segar masuk ke dalam rumahnya yang luas. Suara burung berkicau di luar memberi ketenangan tersendiri. Bara menutup matanya sejenak, menikmati kedamaian yang jarang ia rasakan selama hari-hari kerja.

The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang