𝓕𝓘𝓡𝓢𝓣 𝓓𝓐𝓨

5.2K 256 3
                                    

Happy Reading
"OH MY GOSH, I'M REALLY TRANSMIGRATION?"

•••

Selesai dari kerutan di dahi Tasya  yang menandakan kebingunggan. gadis tersebut mengedarkan pandangan ke segala arah guna meneliti lebih jauh
namun, nihil dirinya tidak bisa mengingat apapun.

Teman di sebelah nya bernama Eveline. Dia bilang kalau Tasya tengah  tertidur saat jam pelajaran, dirinya hanya mengangguk kan kepala, mengiyakan.

Pada mula nya Tasya juga tidak mengetahui siapa teman sebangku nya sampai salah satu teman kelas yang lain memanggil dia dengan sebutan Eveline.
Tentang Dirinya, ternyata nama gadis ini adalah Sovia Walt Roselia.

now kita sebut Tasya dengan panggilan Sovia yah agar tidak binggung..

Sekarang Sovia sedang berada di kelas 11 MIPA 1. Sovia merasa tubuh ini memiliki otak yang cukup cerdas sehingga mampu untuk memasuki kelas unggulan. untung nya dulu Tasya lumayan rajin belajar tak jarang juga dirinya mendapatkan juara di kelas sehingga bisa mengimbangi akademik pemilik tubuh ini.

KRING'. Bel pertanda istirahat telah berbunyi.

"Sovia mau ikut ke kantin kan?".
ucap salah satu teman di kelas ku Sovia pikir dia salah satu sahabat raga gadis ini.

"iya, aku lapar banget udah dari tadi kepengin ke kantin hehe. Tadi belum sempat sarapan". Bohong Sovia.

Sovia memutuskan untuk menerima ajakan teman nya tadi pergi ke kantin. Sovia harus memastikan sekarang dirinya berada dimana. Sovia tidak lugu untuk tidak mengetahui kalau durinya sedang mengalami yang namanya transmigrasi atau perpindahan jiwa.

•••

Setiba nya di kantin, kami memilih tempat duduk yang bersebelahan dengan sebuah tembok. Untung lah masih tersisa cukup bangku di saat murid-murid lain juga merasakan kelaparan yang sama seperti kami. Sovia, Eve, dan Riska duduk sembari mengobrol tentang ujian dan hal-hal lain seputar dunia sekolahan.

PRANK!!!

Sontak bunyi pecahan Piring sukses membuat semua orang yang berada dikantin menoleh kearah sumber suara, termasuk ketiga gadis yang juga ikut menoleh. Bahkan Sovia sampai terlonjak sedikit lantaran suara yang ditimbulkan dari pecahan piring cukup keras.

ia melihat ke arah asal suara nya, terlihat  dua siswi yang sedang beradu pandang sengit. Mereka seolah tidak mau mengalah tentang siapa yang benar dan salah.

"drama sekolah banget!"
gumam Sovia pelan.  Dia rasa Evelin dan Riska tidak mendengar umpalan nya barusan.

"mereka tidak ada kegiatan lain kah setiap hari kerja nya senggol bacok mulu, gedeg juga lihat nya".
sovia tertawa pelan melihat wajah Eve, dimana terlihat dia sedang kesal namun diiringi dengan mulut yang penuh dengan makanan. Lucu sekali..

"sama gw juga gedeg lihat nya, di pikir mereka aja ya yang mau pesan makanan lihat tu jalur nya jadi ke hambat gara' mereka, kalo ga nyusahin si gapapa masalahnya ni nyusahin orang!" Riska ikut pro dengan pendapat Eve.

Sovia melihat ulang ke arah mereka, dan yah mereka masih melanjutkan aksi tadi, sampai beberapa menit kemudian terlihat laki-laki dengan postur tubuh yang gagah, rambut bersurai emas dan mata berwarna biru, sungguh tampan sekali dia, pikir gadis mungil itu.

Sovia tau pria tampan tadi adalah ketua osis sekolah ini. Terlihat dari jas ala osis namun berwarna lebih tua dari anggota biasa dimana warna nya hijau tua sedangkan anggota osis lain yang berada di samping nya berwarna hijau muda kentara sekali menandakan perbedaan pangkat.

Antagonist Obsessed With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang