Shock

1.1K 61 0
                                    

Happy Reading
•••

Ace dan Sovia sekarang berada di kamar Sovia. Mereka berdua belajar bersama. Ace mengajari Sovia bagaimana suatu larutan bisa memadat mengajar teori-teori serta hal-hal baru yang belum pernah Violet pelajari sebelum nya.

Ace juga tidak berbuat aneh-aneh. Ia murni hanya membantu belajar gadis itu. Jangan lupa sifat Ace yang terkadang suka ketus masih ia terkadang ia sampaikan juga kepada Sovia.
Sovia mendengarkan dengan saksama matri yang diajarkan Ace. Mereka belajar sembari ditemani berbagi macam cemilan kue-kue kering hingga terdapat buah-buahan, serta juga ada jus apple.
Mereka melakukan aktivitas tersebut hingga jam 9 malam.

"kak di makan dulu hidangan nya atau kakak mau aku bawain nasi?  bibi pasti masak pendamping nya".

"aku ga lapar sayang".

"h--ha".

Ace menghentikan kegiatan menulis nya kemudia dirinya tersenyum smirk  melihat tingkah Sovia yang mendadak menjadi gugup.

"sayang ku Sovia aku sayang banget sama kamu!".

Sovia yakin saat ini wajah nya pasti sudah seperti kepeting rebus teramat merah. Gadis cantik tersebut menundukkan kepala berusaha menghilangkan rona merah di pipi nya. Sovia akan sangat malu jika terlihat Ace dirinya sedang malu-malu seperti anak ayam saja.

Ace berganti posisi menjadi lebih  mendekat pada Sovia.
Ace membisikan kalimat itu lagi dan lagi, suara tersebut terdengar halus mengalun di telingga Sovia.

"Sovia sayang ku, cinta ku, segalanya bagi ku, kamu tidak perlu malu-malu seperti ini nanti kamu juga akan sering mendengarnya honey".

kecupan ringan Ace pada telingga Sovia mengakhiri serangkaian kata manis tersebut. Sovia mengangkat kedua tangan menutupi semua rona merah yang bahkan sudah menjalar sampai ke telinga nya terlihat sangat amat merah.

Ace tersenyum gemas melihat tingkah lucu Sovia, Ace sekarang duduk di belakang Sovia. Posisi mereka hanya berselojoran di lantai tanpa kursi karna dalam kamar sovia hanya ada satu kursi belajar sehingga Sovia memutuskan belajar bersama di atas karpet berbulu saja.

Ace yang kini berada di belakang sovia mengulurkan kedua tangan memeluk erat pinggang Sovia. Bahkan  sekarang punggung Sovia dan dada pria itu tidak ada jarak sedikit pun, Ace mengikis nya hingga tak tersisa.
Kedua kaki Ace, masing-masing ia luruskan semakin mengukung tubuh kecil gadis manis tersebut.

Ace meletakkan wajahnya pada leher Sovia menggesekkan hidup nya pada leher mulus gadis itu. Sovia bergerak gelisah merasa geli saat rambut Ace bergerak diarea leher jenjang nya.

Ace semakin merapatkan tubuh mereka berdua, pria itu kini mengendus leher Sovia memberikan kecupan serta gigitan memunculkan rona ungu pada pundak Sovia hasil karya indah nya.  

Sovia semakin dibuat takut saat Ace semakin brutal pada leher nya. Sovia berusaha merendam suara yang muncul akibat perlakuan pria itu.

"k-kak udah aku geli, KAK!!".

Sovia menjerit kencang saat Ace mengigit kuat leher Sovia meninggalkan sedikit bekas taring pria itu. Ace terdiam dengan nafas memburu, sial baru kali ini ia sangat mengingkin kan seorang perempuan sampai batas kesadaran.

Biasanya hanya melihat sebentar Ace langsung enek kok perasaan sama Sovia bisa tahan 2 tahun??, Ace pun tidak tahu sihir apa yang dilakukan Sovia terhadap nya hingga Ace mampu dibuat seperti laki-laki kesetanan saat berada di dekat gadis mini itu.

Ace mengatur nafas merendam semua gejolak setan yang berusah menguasai dirinya. wajah Ace kini berada dalam dekapan pundak kecil Sovia tanpa melakukan apapun. Ace malah menutup mata nya sembari masih dalam posisi yang sama dengan sebelum nya.

Antagonist Obsessed With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang