Happy Reading
•••Sovia berjalan menyusuri lorong sekolah langkah nya terhenti tepat didepan kelas 12 IPS 5. Ketika Sovia hendak kembali ke kelas ia sempat bertemu dengan Mrs Berliana, beliau mengajar matematika kelas 12.
Mrs Berliana menyuruh Sovia mengantarkan keperluan mengajar wanita itu karna sekarang adalah waktunya pergantian jam.Telapak kaki Sovia menyusuri lorong sepi tersebut melangkah menghampiri kelas 12 IPS 5 tersebut.
Kelas ini ricuh sekali, bahkan tidak sedikit terlihat kakak kelas tidur-tiduran hampir memperlihatkan ujung paha.
Kakak kelas itu tidak malu kah?.
Memang seragam sekolah bukan sampai mata kaki hanya didesain dengan rok pendek tapi rok tersebut masih sebatas lutut bukan sampai paha.
Anehnya ada saja siswi-siswi nakal yang memotong pendek rok mereka, seperti kakak kelas 12 IPS 5 sekarang. rata-rata dalam kelas ini seragam mereka sangat ketat terutama Sherly.
Awal Sovia memasuki kelas ini ia sudah menyadari Sherly terus-terusan menatap tajam dirinya dalam keadaan Sherly sedang berbaring memamerkan paha mulus gadis itu. Disamping Sherly terdapat berbaring satu circle gadis itu.
Mereka ber4 sama saja memakai pakaian kurang lebar atau bisa dibilang terlalu di press, sampai bagian dada Sherly terlihat terbentuk sempurna. Sovia memandang miris keadaan kelas ini semua gadis dalam kelas terlihat seperti akan menjual diri.
Tidak tahan berlama-lama dalam kelas Sovia berbalik arah namun malah terdengar bunyi 'Brak'.Ck, Sherly murahan itu pasti sengaja mengganjal kaki nya. Sovia berdiri namun sial nya kepala nya di tundukan secara paksa dihadapan Sherly. Kedua lengan nya kini berada dalam genggaman antek-antek gadis sialan ini.
Mata Sovia bengkilat marah, Sovia berusaha memberontak tapi percuma siswi yang sekelas dengan Sherly ikut membully Sovia terhitung jumlah mereka ada 5 orang yang menggelingi Sovia, tidak termasuk Sherly.
"MAKSUD LO APA GINIIN GW?? LEPASIN SEKARANG GW GA ADA URUSAN SAMA LO, LO BUANG-BUANG WAKTU GW SIALAN!!".
Beginilah Sovia kalau sudah marah ia tidak mengerti apa itu tata Krama. Dalam tubuh nya hanya terdapat kabut emosi. Sovia sangat marah harga dirinya di injak seperti ini oleh orang yang tidak penting sama sekali!!
Sovia menjerit kesakitan saat rambutnya di tarik paksa oleh Linda. Linda tersenyum meremehkan pemandangan Sovia yang kini seperti orang gembel.
Rambut acak-acakan, baju miring memperlihatkan setengah leher nya. Sovia melirik diantara manusia dalam ruangan ini, mereka semua malah menertawakan dirinya.Ada yang salah kah dengan mereka semua???? KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANTU NYA???!!
Mereka kembali ingin menyerang Sovia tapi disaat bersamaan Mrs Berliana datang, Mrs Berliana terkejut melihat pemandangan mengenaskan Sovia, Mrs Berliana sangat marah besar pada semua muridnya bisa-bisa mereka melakukan hal tidak terpuji seperti ini. Sontak melihat Mrs Berliana semua murid terdiam termasuk Sherly.
Meskipun Sherly terdiam sesaat itu hanya karna terkejut dengan atensi guru matematika nya ini. Sherly kembali berlaga sok didepan semua orang ketika Mrs Berliana mengatakan akan mengeskpor Sherly. Sherly kembali berjalanan malas kebangku nya tanpa diminta Berliana.
Mrs Berliana mengeram marah ia tidak suka terhadap anak murid nya yang membangkang dan tidak menghormati guru.
"Sherly kamu ikut saya kekantor sekarang. Jika tidak saya pastikan kamu di keluarkan dari sekolah".
Sherly menampilkan wajah tidak peduli. Ia menyilangkan tangan didepan dada.
"ibu punya nyawa berapa hingga berani mengeluarkan saya?"."Saya memang tidak sekaya kamu tapi kamu tidak lupa kan sekarang kita berada disekolah yang artinya posisi saya lebih tinggi dari kamu meskipun ayah mu donatur di sekolah ini saya masih memiliki kuasa mengeluarkan siswa sok seperti kamu. Bahkan ketika harus membawa kerana hukum saya tidak gentar sama sekali. Karna saya memang selangkah lebih awal dari kamu".
Mrs Berliana berjalan ke arah meja Sherly menyerahkan amplop berisi peringatan pengeluaran siswa jika melakukan satu pelanggaran lagi.
Sherly menunduk kepala meremas kertas serta amplop-amplop nya. Ia menatap tajam Mrs Berliana. Melihat kilatan emosi dalam diri Sherly membuat Mrs Berliana semakin tersenyum.
Ia tidak sanggup lagi menghadapi tingkah kurang ajar gadis tersebut, ia sudah sangat kelewatan!.
Sebenearnya amplop berisi peringatan tersebut akan Mrs Berliana kasih ketika selesai jam pelajaran nya tapi melihat kekacauan yang ditimbulkan Sherly serta sifat angkuh Sherly, Mrs Berliana harus bertindak tegas.Wajah Sherly terlihat pias saat membuka amplop itu, dirinya tidak percaya ayah nya sendiri menandatangi persetujuan pengeluaran dirinya.
Kenapa ayah nya tega sekali mau memisahkan nya dengan pujaan hati??!!!
Sherly jadi membenci sifat ayah nya.Sherly masih menundukan wajah ketika Mrs Berliana mengajar, mulai sekarang Sherly sangat tidak menyukai Mrs Berliana apalagi pembelajaran nya.
melihat Mrs Berliana saja Sherly tidak sudi!Nampak Mrs Berliana tetap mengajar dengan tenang ia hanya acuh pada sifat bodo amat Sherly dalam mengikuti pembelajaran nya.
•
•Dil lain tempat Sovia kini tengah berada di dalam kelas, emosi dalam dirinya sangat tidak beraturan. Sovia masih dongkol pada sifat seenak nya Sherly bisa-bisa nya tiba-tiba membully nya.
Kenapa harus dirinya yang dibully bukan nya Ace yang mengejar-ngejar nya, seharusnya Ace kan yang di bully!.
Ketarak kayak nya otak si Sherly, pikir Sovia.Dalam benak Sovia memikirkan cara balas dendam yang pas untuk penghinaan itu. Ia tersenyum sendiri disaaat tidak ada orang lain yang melihat senyum kemenangan nya.
Saat timbul api kenapa tidak menyalakan nya lebih besar?.
Sovia sudah memutuskan menerima tawaran Ace yang selalu meminta nya menjadi pacar pria itu. Dengan begitu Sovia akan selalu melihat wajah kesal Sherly, tentu saja itu akan membuat dirinya senang!!.
•••
See You Next Chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Obsessed With Me
FantastikTAHAP REVISI HARAP MAKLUM TYPO BERTEBARAN⛔ Sudah menjadi routine ku di malam hari yaitu membaca novel. Pada hari ini aku baru saja membeli novel berwarna biru laut berjudul "MINE", ku letak kan novel itu setelah aku selesai membaca nya ke rak bersa...