Happy Reading
"ma kak Ace ga mau keluar dari kamar ku!!! tu la gara-gara mama memperbolehkan kak Ace nginap disini. Dia jadi ngerasa kaya udah jadi rumah dia aja seenak nya sendiri!".
Sovia menghampiri Diana di kamar wanita tua itu. Terlihat juga kehadiran Arnold, papa Sovia.
Arnold dan Diana sudah bersiap ingin tidur teralihkan oleh nada Sovia yang terdengar kesal."maksud kamu Ace nginap?".
"lah papa belum tau? tadi nya kak Ace mau bantu ngajarin aku tapi mama bilang dia boleh nginap jadi kak Ace berfikir mau menginaap. Tapi kan boleh nya di ruang tamu malah kak Ace ga mau keluar dari kamar ku!".
Arnold malah tertawa, Sovia semakin dibuat kesal setengah mati.
"papa kok ketawa si Sovi serius suruh kak Ace keluar dari kamar Sovia kalau bisa usir aja sekalian dari rumah!"."jangan ngomong begitu dong sayang. Gimana pun juga sebulan lagi kalian udah tunangan kalian bakal jadi keluarga bahagia".
"bahagia apa stres yang ada punya suami ngeselin".
"hust.. jangan ngomong gitu nanti malah stress betulan".
"memang udah stress mama ngadepin makhluk sejenis kak Ace".
"papa juga kenapa malah ketawa Sovia udah ngantuk pa!!!".
"hahha... iya-iya papa bilang Ace biar tidur di kamar tamu. Sekalian papa mau bilangin harus sabar ngelakuin nya karna kalian belum sah, Ace-Ace ada-ada saja kelakuan nya". Sovia semakin cemberut mendengar nya. maksud papa ngelakuin itu-itu kan!!!
Arnold berjalan meninggalkan diikuti Sovia sedangkan Diana memilih tetap berada di kamar. Wanita itu kembali berbaring untuk mengistrihatkan badan.
Akhirnya setelah Arnold berbicara memberikan pemahana pada Ace, dengan mata khas orang bangun tidur Ace menganguk-anguk berjalan keluar kamar Sovia menuju kamar tamu. Sovia tertawa dalam hati melihat kepenurutan Ace.
/Takut tidak direstui ya kak makanya nurut banget kaya anak ayam/
"makasih ya pa udah berhasil keluarin kak Ace, Sovia ngantuk by papa good night".
"gd night Sovi, papa keluar dulu jangan begadang ingat itu!!".
"iya papa".
Sovia tersenyum sebagai akhiran percakapan mereka. Tubuh nya ia baringkan dalam kelembutan kasur, mematikan lampu mulai memejamkan mata untuk memulai hari esok.
•••
Sovia bersiap rapih memakai seragam Diamond Collage. Hari ini sovia mengikat rambut menggunakan pita. tidak lupa memoleskan sedikit liptint agar wajah nya tidak terlihat seperti mayat hidup, memakai kacamata, merangkul tas pink nya....
Selesai!Kaki Sovia melangkah menuruni tangga, Sovia berdecak melihat pemandangan dibawah sana. Sebenarnya yang anak kandung dia atau Ace si??.
Lihat saja Ace sedang lahap memakan sarapan tidak ada sama sekali rasa canggung yang tercetak dalam wajah pria itu. Ace sesekali tertawa bersama orang tua nya sembari terus memakan nasi goreng.
Pria itu telah rapih dengan setelan seragam juga rambut yang telah tertata sempurna"pagi ma pa".
"kok cuman mama sama papa saja yang kamu sapa, calon suami kamu juga dong sayang".
"iya ni tante Sovia cuek banget sama Ace. Ace sering di diemin kalau lagi ngomong".
"hah serius Ace??. Sovia mama minta kamu jangan seperti itu sama Ace. Hormatin semua orang!".
"apasih ma dia ngarang doang itu. Kalau ga ditanggapin aja udah kaya kompor meledak".
"Sovi!!".
"maaf ya Ace kadang memang Sovia anak nya agak sensian. Maklumin yaa".
"iya tante saya sudah biasa digituin".
Sovia mendengus kesal, Ace tersenyum smirk melihat wajah masam gadis itu.
Arnold mengeluarkan suara, menyuruh mereka makan terlebih dulu baru baru bercanda supaya dalam menjalankan aktivitas perut sudah terisi.
Semua melanjutkan makan kembali menghabiskan nasi goreng hingga tandas.•••
"Kak betulan kita bakal nikah, kok aku baru semalam".
"salahkan orang tua lo pikiran nya kolot tidak mau memberitahukan nya lebih awal. Gw udah tau sejak gw kelas 11 SMA yang artinya lo kelas 10".
"kakak tidak menolak?".
"ngapain gw nolak, gw saat itu udah suka sama lo bodoh".
"ck, ga usah pakai bodoh juga kali kak. Kakak tidak punya telingga ya saat mendengar nama ku di sebut menjadi perwakilan sekolah buat lomba sains 2 minggu lagi".
"sombong lo bocil".
"bukan sombong kak hanya menyakal perkataan bodoh kakak".
"terserah lo lah".
Kedua tangan Ace mengengam erat kemudi mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata. Mereka sampai sekolah sekitar 10 menitan.•••
Ace dan Sovia berjalan beriringan. Ace berusaha menggengam jari jemari Sovia namun selalu saja Sovia tepis. Membuat Ace cemberut sepanjang jalan.
"dah masuk lo sana bocil. Gw mau langsung ke kelas juga".
"emang biasa nya kakak kalau bukan ke kelas kemana?".
"kalau gw berangkat kepagian biasa nya gw ke rooftop dulu".
"oh.. oke deh aku masuk ya bay kak".
Jari Ace menggusap lembut surai Sovia membuat pipi gadis itu kembali memerah seraya kepala menunduk pertanda malu. Semua teman sekelas Sovia serta siswa siswi yang berlalu lalang dapat melihat perlakuan lembut Ace terhadap Sovia.
Baru kali ini mereka melihat senyum menawan Ace yang jarang ditujukan kepada perempuan manapun selain Sovia.
Pemandangan pagi ini terlihat sangat manis dimata mereka semua..
•••
See You Next Chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Obsessed With Me
FantasiTAHAP REVISI HARAP MAKLUM TYPO BERTEBARAN⛔ Sudah menjadi routine ku di malam hari yaitu membaca novel. Pada hari ini aku baru saja membeli novel berwarna biru laut berjudul "MINE", ku letak kan novel itu setelah aku selesai membaca nya ke rak bersa...