" Apakah materi untuk rapat hari ini sudah siap ?." Tanya seorang pria kepada wanita yang berdiri tegak dihadapannya.
" Sudah pak." Jawaban si wanita tak membuat Park Seonghoon merasa senang, ia melihat Yuna dengan tatapan curiga, dari kemarin ia merasa Bingung dengan perubahan sikap Yuna. Apakah gara-gara sakit kemarin ?.
Matanya terus menyelidiki gadis itu, bahkan sampai gadis itu pergi dari ruangannya ia masih menatapnya. Gadis itu seperti berubah 180° mulai dari gaya berpakaiannya, riasan indah diwajahnya, gaya bicaranya, sampai ke sikapnya yang terlihat lebih anggun.
Orang-orang di kantor juga membicarakan Yuna, desas desus Menyertai Perubahannya, Gayanya bak model papan atas Membuat banyak pria terpesona.
Baik laki-laki maupun perempuan di kantor, Langsung saja mencoba dekat dengannya, mencoba mencari tau apa penyebab perubahannya, tetapi mereka Tak pernah menemukannya.
Dari dulu Yuna bukanlah Pegawai yang Kompeten, walaupun begitu ia selalu menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga masih Dibutuhkan oleh perusahaan.
Seonghoon mengenal Yuna tak lebih sebagai rekan kerja, tapi karena sering terlibat projek bersama, tentunya ia Tau tentang perubahan Yuna yang telah bekerja di perusahaan ini selama kurang lebih 3 tahun.
****
Rapat hari ini sesuai Dengan Rencana, tak ada hambatan seperti biasanya. Yuna menjadi pusat perhatian selama Rapat berlangsung. para Klien juga memuji Kinerja Yuna, bahkan ada yang menawarkan pekerjaan dengannya, yang untung saja di tolak.
Kecantikan Yuna membuat para Klien Suka melihatnya, mereka yang mayoritas adalah Lelaki paruh baya, tanpa sadar tersihir oleh kecantikannya, membuat mereka menyetujui Proyek yang ditawarkan tanpa pertimbangan. Mungkin inilah alasan mengapa salah satu syarat kerja adalah berpenampilan menarik.
Park Seonghoon juga salah satunya, baru kali ini ia melihat Yuna tak panik menjelang Rapat, baru kali ini ia melihat Yuna tak terlambat datang ke rapat karena Harus kembali lagi ke rumah, untuk membawa Barang yang ketinggalan, Kalau harus dijabarkan banyak sekali Kata pertama kali hari ini terlintas di pikiran Seonghoon.
Yuna pun pergi ke kafetaria, ia berniat mengisi Perutnya yang lapar. saat baru selesai memesan makanan, ia Langsung didatangi oleh Teman Dekat satu-satunya, Im Mina. Mina tentu saja akan menanyakan hasil rapat, dan Yuna pun menjawab bahwa rapatnya Berjalan dengan baik.
Kemudian dari arah belakang Yuna, Muncul seorang laki-laki tinggi yang tanpa di undang langsung saja Masuk ke pembicaraan mereka, dan dengan santainya duduk disamping Yuna.
Saat menatap pria itu, pikiran Masa lalu Yuna tiba-tiba melintas dengan cepat, secepat Kereta Shanghai Maglev yang ada di China.
Sekarang ia tau siapa pria ini. pria dengan Wajah yang cukup tampan untuk standar kecantikan Korea ini, pernah Menjadi idola Yuna sebelumnya.
Tentu saja, selain park Seonghoon. Laki laki dengan nama lee Namsoon ini, Diidolakan Setelah dirinya oleh para wanita.
Tapi sikap mereka berbeda 180°, kalau Park Seonghoon orang yang Cuek dan tak gampangan, pria ini akan mendekati siapa Saja yang menurutnya cantik Dan Polos aka seorang playboy.
Laki-laki itu pun tersenyum tak kala Yuna melihat kearahnya. " Hii boleh gabung gak ?." Tanya Namsoon. Yuna pun memutar bola matanya, ia merasa malas Meladeni laki-laki seperti nya, cukup Di kehidupan pertamanya saja. Padahal Seingat Yuna, dulu saat masih mengidolakan laki-laki ini, tak pernah sekalipun ia Menoleh melihat Yuna apalagi mengajaknya bicara.
Yuna jadi teringat masa lalunya, dulu banyak Laki-laki hidung belang yang Mendekatinya, tapi Ia selalu terfokuskan kepada Pangeran mahkota.
Tapi ia tak bisa mengusirnya begitu saja, ia membiarkan Si laki-laki memasuki Obrolan. Toh, bukan dia yang banyak bercerita tapi Mina, jadi anggap saja Mina yang berbincang dengan Namsoon.
Saat Tidak ada lagi yang bisa di bicarakan Mina dan makanan mereka sudah habis, Yuna pun hendak pergi dari kafetaria untuk kembali bekerja, Tapi tiba-tiba saja sebuah tangan Mencegahnya untuk pergi.
Yuna merasa kaget, ia langsung menoleh dan mendapati Namsoon sedang memegang tangannya." Waktu istirahat masih lama, ayo kita bicara lagi." Ujar Namsoon. Kalau kebanyakan wanita Akan menurutinya karena tersihir akan Ketampanannya, hal itu Berbeda dengan Yuna yang sekarang.
Ia malah langsung menarik tangannya dengan kasar, dengan Tatapan tak suka, ia pergi Tanpa sepatah katapun.
Mungkin orang-orang di kafetaria akan menganggapnya sombong, padahal tidak begitu. Ia hanya mempertahankan harga dirinya, dan ia masih memiliki naluri sebagai bangsawan. Sehingga tak akan suka jika orang asing memegangnya.
" Huh, seandainya saja ini masih dizamanku. Aku pasti akan Reflek meminta Pangawal untuk membawa laki-laki itu pergi." Kesal Yuna didalam hati.
Tanpa ia sadari ada dua laki-laki Yang menatapnya dengan Kagum, salah satunya adalah Namsoon yang baru pertama kali merasakan Penolakan, dan membuatnya semakin tertantang.
******
Aduh, Yuna Di incer buaya nih. Selamatin gak sih ?.
Jangan lupa vote dan komen ya..
TERTANDA
DREAMFAIRY
![](https://img.wattpad.com/cover/366108158-288-k646010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I restarted my life as a villain's assistant
FantasyJika suka jangan lupa vote dan komen ya... 🌼🌼🌼 "Pilihan ada di tanganmu, jadi apa pilihanmu ? ." Kim Yuna, seorang wanita karir berusia 26 tahun, selalu dihantui nasib sial. Pertanyaan kapan menikah menghantui t...