" Ada apa ?." Tanya Aiden ketika Alicia terus menatapnya dengan tatapan mencurigakan. Sekarang mereka sedang berada di kereta kuda menuju pusat pembelanjaan terdekat untuk melakukan kencan mereka.
" Tidak apa-apa." Walaupun berkata demikian Alicia tetap menatap lekat-lekat Aiden, ia masih memastikan bahwa Aiden ini adalah orang yang berbeda dengan managernya. Ya.. walaupun sebenarnya tak ada alasan untuk managernya ikut bertransmigrasi bersamanya.
Alicia pun menghela nafas pelan, mengalihkan pandangannya dari Aiden yang sedang membaca ke arah jendela, ditopangnya wajahnya menggunakan satu tangan.
Kali ini ia ingin berpikir bagaimana caranya agar lebih cepat memutuskan pertunangannya dengan Aiden, ia bingung jika ia bersikeras ingin membatalkan secepatnya bisa-bisa ia dipenggal, dan jika terlalu lama ia juga akan dipenggal. Benar benar serba salah.
Tiba-tiba sebuah ide terbesit dipikiran, bagaiman jika ia menjadi wanita yang tak punya tata Krama ?, membuat Aiden jijik dengannya dan lebih cepat memutuskan pertunangan mereka. Alicia juga ingin mendekatkan adiknya dengan sang Duke demi keselamatannya.
Sebenarnya rencananya memiliki Resiko yang besar dan juga keuntungan yang besar jika berhasil, Duke Aiden terkenal sebagai pria sempurna yang menjunjung tinggi kesopanan dan Keanggunan.
Sebenarnya bisa saja Alicia diam dan tak berbuat apa-apa, lagi pula Duke akan memutuskan pertunangan mereka setelah tiga bulan. Tapi rasa takut menyelimutinya mengingat ia tak tau sudah berapa bab novel berjalan. Sang Duke juga tak bisa dipercaya, mengingat dirinya yang pernah mengkhianati Alicia.
Ia juga takut dengan perubahan alur cerita yang bisa saja membawanya ke akhir yang lebih tragis. Maka dari itu ia ingin segera menghentikan pertunangan ini dan pergi dari kediaman Marques. Toh dia juga tak akan jadi pewaris.
Mereka pun sampai dipusat pembelanjaan, ketika mereka turun semua mata tertuju kearah mereka, para rakyat pun banyak berbisik-bisik tentang mereka.
Setelah membantu Alicia turun dari kereta kuda, Aiden menggandeng tangan Alicia yang membuat alicia sedikit tersentak, tapi ia langsung sadar bahwa ini hanyalah sandiwara.
" Ladyku, Kau ingin kemana ?." Tanya Aiden dengan nada yang sangat lembut dan senyum lebar diwajahnya, membuat para perempuan yang melihat mereka teriak histeris karena iri, para pengawal yang berada di belakang mereka pun juga tersenyum melihat interaksi mereka.
Alicia berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk pergi ke toko gaun, hari ini ia ingin menghabiskan uang Aiden si malaikat mautnya.
Sesampainya mereka di toko gaun, mereka segera disambut ramah oleh pemilik toko yang senang akan kedatangan bangsawan besar seperti mereka.
" Ini adalah Koleksi terbaru untuk musim dingin nanti, nona." Ujar sang pemilik toko sambil menuntun Alicia untuk melihat-lihat koleksi gaunnya.
Alicia menatap gaun itu satu persatu, merasa kagum dengan indahnya gaun dari dunia fiksi ini. Gaun yang dapat menghangatkan sekaligus mempercantik penampilan, bulu-bulu putih menghiasi gaun-gaun itu, sekaligus kristal kecil yang berkilau di sematkan dengan indah Pada gaun-gaun itu.
" Aku pilih semuanya, antarkan kekediaman Saya nanti. Tunangan saya yang akan bayar." Ujar Alicia yang membuat mata sang pemilik toko berbinar. " Baiklah nona, akan saya siapkan. Mari ikut saya untuk menyelesaikan pembayaran." Ujar sang pemilik toko yang kemudian berjalan pergi menuju kasir.
" Tidak apa-apa kan tuan Duke ?." Ujar Alicia sambil menatap Aiden dengan senyuman, berharap wajah sang Duke akan berubah menjadi kaget ketika mendengar ia akan membeli banyak gaun yang tentu harganya sangat fantastis.
Tanpa disangka Aiden malah tersenyum." Tidak apa-apa ladyku, Jika kau ingin membeli Semua yang ada di toko ini silakan."
Alicia tak habis pikir dengan Aiden, seharusnya bangsawan besar seperti dia akan kesal dengan Perempuan boros dan tak bisa mengelola keuangan kan ?, mengapa ia malah menawarkan Alicia untuk membeli lebih banyak gaun.
" Ohh, sepertinya aku kurang banyak menghabiskan uangnya. baiklah awas kau Aiden, selama kau berada di Sini kekayaan mu akan habis setelahnya." Alicia tertawa di dalam hatinya, sekarang ia merasa seperti Villain yang sesungguhnya. Tapi masa sih ada villainnya villain ?.
Setelah selesai berbelanja, Pasangan palsu itupun pergi Kesebuah restoran untuk makan, Alicia sengaja memilih restoran paling mewah sekaligus mahal, Lumayan kan Bisa makan mewah gratis.
" Aku pesan ini, ini, dan ini." Kata Alicia sambil menunjuk makanan yang ia inginkan.
Sang pelayan pun mencatat makannya dengan raut wajah gembira.
" Apa kau sanggup menghabiskannya." Aiden bertanya setelah Pelayan itu pergi.
" Ya, tentu saja. Aku harus makan sebanyak itu setiap hari agar tidak Pingsan." Bohong Alicia, dengan raut wajah bangga ia berharap Aiden jijik kepada gadis rakus seperti nya.
Tapi lagi-lagi dugaannya salah Aiden malah tertawa kecil dan menatap Alicia dengan wajah tampannya.
" Kau sangat menarik ya." Saat ia tersenyum seperti ini Aiden sangat tampan, bahkan membuat Alicia merasa deg-degan.Wajah Alicia memerah,segera ia menggeleng-gelengkan kepalanya." Sadar Alicia, dia itu malaikat mautmu. Masih ada Edward kok." Ujar Alicia didalam hati.
Setelah makannya sampai, langsung saja Alicia memakan makanan itu dengan lahap, tapi tentu saja dengan gaya bangsawan. Alicia tak mau memalukan keluarganya.
Tanpa ia sadari Aiden sedari tadi menatapnya sambil tersenyum, Dimata Aiden Alicia terlihat sangat Lucu saat makan, ekspresi wajahnya ketika makan sangat lucu dengan pipinya yang menggembung lucu karena terlalu banyak memasukan makanan ke mulutnya.
Saking seriusnya Alicia makan, ia sampai tak sadar bahwa ada Sedikit Saus Menempel di sudut bibirnya. Aiden Yang melihat itu tanpa sadar langsung menghapusnya dari wajah cantik Alicia.
Melihat Ekspresi kaget dari wajah Alicia, wajah Aiden pun langsung memanas." Maaf."
" Tidak apa-apa." Jawab Alicia yang tanpa sadar wajahnya ikut memerah, karena baru kali ini wajahnya di sentuh oleh seorang pria.
Sebelum pulang, Alicia memutuskan untuk pergi ke toko Richard. Berharap ia akan menemukan Edward disana.
Tapi harapan harus kandas karena Saat ia sampai disana, toko itu terlihat sudah tutup dan menurut beberapa orang yang kebetulan lewat, toko itu sudah tutup dari beberapa hari yang lalu dan kemungkinan besar tidak akan buka lagi.
" Begitu ya Bu." Ujar Alicia sedih.
" Ya nona, Lagian tokonya keliatan gak laku. Kemungkinan tidak akan buka lagi." Ujar Perempuan paruh baya yang kebetulan lewat itu.
Alicia pun Pamit kepada ibu itu dan kemudian Kembali ke kereta kudanya.
" Kenapa?, apa itu toko kesukaan mu ?." Tanya Aiden ketika licia sudah naik kereta kudanya. Awalnya ia ingin menemani Alicia, tapi Alicia melarangnya karena takut Ia akan ketahuan ingin menemui Edward.
" Iya, tapi sekarang sudah tutup." Bohong Alicia kemudian menatap kearah jendela.
Sepanjang jalan tak ada pembicaraan diantara mereka, bahkan karena terlalu sunyi, Alicia tertidur di dalam kereta dan tak sadar bahwa ia sudah sampai di rumah.
" Cantik." Ujar Aiden didalam hati tanpa sadar ketika melihat Alicia tertidur. " Tunggu kenapa aku berkata begitu ?. Ada yang aneh dengan ku hari ini." Ujarnya lagi sambil menggelengkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366108158-288-k646010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I restarted my life as a villain's assistant
FantasiJika suka jangan lupa vote dan komen ya... 🌼🌼🌼 "Pilihan ada di tanganmu, jadi apa pilihanmu ? ." Kim Yuna, seorang wanita karir berusia 26 tahun, selalu dihantui nasib sial. Pertanyaan kapan menikah menghantui t...