23. Lucy

61 5 0
                                    

" Nah nona sudah siap." Alicia langsung melihat kearah kaca ketika Lily selesai mendandaninya. satu kata, Cantik. Alicia terlihat sangat cantik walau hanya diberikan riasan yang tipis.

" Terimakasih Lily." Alicia kemudian berdiri. Hendak pergi menuju taman untuk bertemu dengan Aiden, disana mereka akan bersama-sama menaiki kereta kuda untuk pergi ke danau.

Tempat dimana Aiden tinggal sementara, berada dibangunan yang terpisah dengan tempat Alicia tinggal. Alicia tinggal dibangunan utama yang lebih megah sedangkan Aiden dibangunan kedua yang sedikit lebih kecil.

"Nona apa mau saya temani ?." Tanya Lily, Alicia menggelengkan kepalanya. Ia bisa menemui Aiden sendiri.

Alicia berjalan menelusuri lorong kediamannya, sesekali ia bertemu dengan para pelayan dan ksatria yang berada dikediamannya, mereka selalu tersenyum dan menyapa Alicia, dan tentu saja Alicia juga membalasnya dengan senyuman.

Sesampainya di dekat taman, tubuh besar Aiden dapat langsung terlihat olehnya, dengan cepat ia ingin langsung menemuinya. Tetapi langkah nya terhenti ketika melihat Aiden tak sendirian disana. Ia terlihat disana bersama...

Lucy.

Alicia langsung bersembunyi untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Melihat kejadian itu didepan matanya, Alicia yakin ia pasti sudah memasuki Bab dimana Aiden dan Lucy mulai dekat. Tapi Alicia merasakan suasana yang berbeda sekarang, bukannya suasana romantis yang ia rasakan seperti saat sedang membaca novel, malahan suasana tegang yang ia sekarang rasakan.

" Aku bersumpah tuan Duke, anda memang harus berhati-hati dengan kakakku." Ujar Lucy menggebu-gebu. Ekspresi lucy terlihat sangat serius ketika mengatakannya. Membuat Alicia mengerutkan keningnya ketika mendengar Aiden dan Lucy yang sepertinya sedang membicarakannya.

" Apa maksudmu bilang begitu ?, nona Lucy ?" Tanya Aiden. terlihat dari ekspresi, ia terlihat bingung.

" Saya hanya merasa aneh dengan kakak saya akhir-akhir ini tuan Duke. Dulu ia sangat jahat dengan saya, tapi semenjak bertunangan dengan anda, dia tiba-tiba menjadi baik. Saya hanya khawatir kalau ia mempunyai niat tersembunyi kepada anda." Jelas Lucy panjang lebar, Membuat Alicia sangat kaget. Ia tak menyangka adiknya yang manis berpikir seperti itu tentangnya.

" Bukan kah bagus jika ia telah memperbaiki sikapnya ?, mengapa kau masih berbicara buruk tentangnya ?. Apakah kau iri dengan Alicia ?." Ucap Aiden dengan wajah yang meremehkan, ia sudah banyak bertemu orang seperti Lucy selama 19 tahun ia hidup. Orang seperti Lucy akan melakukan segala cara untuk mendekatinya, salah satunya dengan menjelekkan siapapun yang berada didekatnya.

Lucy tercekat, ia merasa Panik ketika merasa Aiden tak sepemikiran dengannya, bahkan berpikiran buruk tentangnya." Bukan begitu tuan duke, aku hanya ingin anda berhati-hati dengan kakak saya, Mungkin saja ia berpura-pura baik agar anda tertipu dengannya."

Aiden memutar bola matanya malas, kemudian ia menatap Alicia yang sedang bersembunyi di balik tembok besar. Sebenarnya sedari tadi ia sudah mengetahui Alicia telah berada disana dan menguping pembicaraan mereka, namun ia memilih diam." Saya tidak ingin mendengar perkataan Anda lagi yang terus menjelek-jelekkan tunangan saya, Tentang saya dan Alicia itu adalah urusan kami berdua. Anda tidak berhak ikut campur, dan tentang sikap Alicia saya yakin ia adalah orang yang baik bukan seperti anda yang membicarakan nya dari belakang." Aiden pun langsung pergi meninggalkan Lucy, ia langsung saja pergi untuk menemui Alicia.

"Tunggu dul-" baru saja Lucy ingin menyusul Aiden, ia langsung mengurungkan niatnya dan berhenti ketika melihat Aiden yang menarik Alicia dari Balik tembok dan Alicia terlihat sedang Menangis.

Rasa takut sekaligus cemas menerpa Lucy, ia takut kakaknya akan memberi tau ayah mereka sehingga ia di coret dari daftar pewaris Marques. Ia juga takut jika kakaknya berbuat jahat lagi padanya.

Baru saja ia ingin memanggil Alicia, Aiden langsung saja merangkul Alicia dan membawanya pergi dari sana. Tak memberikan lucy kesempatan untuk menjelaskan kepada kakaknya. Bahwa ia tidak salah. Perlu digaris bawahi tidak salah, Lucy merasa ia hanya mengatakan yang sebenarnya.

*****

" Apakah kau masih memikirkan soal tadi ?." Tanya Aiden sambil mendayung sebuah perahu kecil yang sedang mereka tumpangi. Sedari tadi Alicia Terlihat murung membuat Aiden berinisiatif untuk mengajaknya menelusuri Danau dengan harapan Dapat menghiburnya.

" Aku hanya tak menyangka." Ucapan Alicia terhenti, ia berusaha mati-matian menahan suaranya yang serak akibat air matanya yang jatuh. Ia merasa sangat sedih, ia tau memang karakternya di novel ini jahat, tapi bukankah ia sudah sangat dekat dengan Lucy ?. Mereka pernah bermain di taman bersama, minum teh bersama, dan mengobrol banyak hal, tapi mengapa Lucy masih berpikiran bahwa Alicia jahat ?. Sesulit itukah Lucy memaafkannya ?.

Walaupun Lucy bukan adik kandungnya entah di dunia novel maupun di dunia sebenarnya, entah mengapa ia merasa memiliki ikatan yang kuat dengannya, mungkin karena mereka sudah sering bersama sehingga tumbuh rasa sayang atau jangan-jangan ini adalah perasaan Alicia yang sebenarnya ?.

Melihat Alicia meneteskan air matanya, hati Aiden ikut terasa sakit. Ia tak suka melihat Alicia bersedih." Sudah lah jangan salahkan diri mu sendiri. Mungkin memang sikap adikmu lah yang sebenarnya buruk." Ucap Aiden dengan entengnya, ia sebenernya tak berniat menjelekkan Lucy, tapi Kata-kata barusan tiba-tiba saja lolos dari mulutnya.

Tatapan Alicia langsung berubah tajam ketika Aiden menjelekkan adiknya, entah mengapa ia merasa kesal jika ada yang menjelekkan adiknya, walaupun Lucy tak suka padanya.

" Saya minta anda jangan pernah menjelekkan Lucy lagi atau saya tidak akan tinggal diam." Ucap Alicia dengan tatapan tajam dan keberanian yang entah dari mana ia dapatkan padahal sekarang ia sedang mengancam malaikat mautnya.

Bukannya tersinggung, Aiden malah tersenyum. " Inilah yang membuatku yakin bahwa kau adalah orang yang baik, dan itulah yang kusukai darimu."

Wajah Alicia tiba-tiba memanas ketika Aiden mengatakannya, bisa-bisanya ia mengatakan hal seperti itu dengan mudahnya, bahkan dengan Wajah tampannya.

Disisi lain Aiden yang menyadari Wajah Alicia yang memerah, malah tambah melebarkan senyumnya. Entah mengapa Wajah manis Alicia membuatnya ingin menggodanya lagi.

Ketika hari sudah mulai gelap, mereka pun menyudahi kencan mereka. Seperti biasa Aiden akan mengantarkan Alicia sampai ke depan kediamannya. Ya.. tentu saja ia kan juga tinggal disana untuk sementara, masa Aiden akan meninggalkan Alicia.

Saat berpapasan dengan Lucy dijalan ataupun saat makan malam, Alicia maupun Lucy saling mendiamkan, tak ada yang berinisiatif untuk mengajak berbicara atau meminta maaf. Lucy terlihat diam saja saat makan malam dan tak berani menatap Alicia, Begitu juga dengan Alicia. Bahkan kedua orang tua mereka agak khawatir dengan Perubahan suasana seperti ini.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I restarted my life as a villain's assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang