12. Diculik

117 9 0
                                    

Edward berlari ke arah dalam gang yang sempit itu dengan Richard yang ikut mengejar dibelakangnya, berharap masih bisa mengejar nona nya yang sedang diculik, tapi hasilnya nihil, Alicia telah menghilang bersama dengan orang misterius yang menculiknya, hilang tanpa meninggalkan satu jejak pun.

"Jalan buntu, bagaimana bisa orang itu menghilang ?, apakah berteportasi seperti mu ?" Ujar Edward ketika mereka sudah berada di ujung gang, wajah Edward menunjukkan bahwa ia sangat Frustasi dan khawatir dengan nonanya itu.

" Mungkin saja, tapi tenang saja. Aku tau seseorang yang bisa membantu kita." Ujar Richard sebelum akhirnya menuntun Edward untuk pergi menemui kenalannya.

Richard memberhentikan langkahnya di sebuah tempat yang mirip seperti bar, walaupun rusuh cukup banyak orang yang didalamnya.

" Kau sering ketempat seperti ini ?." Tanya Edward yang tak menyangka bahwa adik angkatnya memiliki kenalan di tempat seperti ini.

" Hanya untuk beberapa pekerjaan tidak lebih." Richard terus memasuki bar kecil itu, dan dia berhenti di depan seorang pria yang Terlihat sedang menikmati minumannya sambil bercanda ria dengan seorang gadis.

" Richard, Lama tak bertemu. Apa kau ingin minum ?." Ujar sang pria tersenyum lebar ketika melihat Richard dihadapannya, kemudian Sang pria Melihat kearah Edward dan menanyakan Siapa orang yang bersama Edward.

" Kau tidak perlu tau, aku ada pekerjaan untukmu. Ikuti aku." Richard menuntun lelaki itu dan Edward untuk pergi Dari bar, mereka berjalan agak jauh sampai akhirnya Berada di tempat Yang sepi.

" Aku butuh bantuan sihir pelacak mu, untuk melacak seseorang." Ujar Richard sambil memberikan Potongan lengan baju Alicia kepadanya.

" Richard, aku bukanlah anjing pelacak dan daya sihirku sangatlah lemah, ini akan sulit." Tolak sang pria.

" 50 Koin perak bagaimana?." Mata sang pria langsung berbinar ketika mendengar nominal yang Ditawarkan Richard, ia langsung saja menyetujuinya dan Melakukan tugasnya.

" 50 Koin perak ?, dari mana kau dapat uang sebanyak itu ?." Tanya Edward yang sedari tadi hanya diam.

Richard pun menatap kakaknya dan kemudian tersenyum." Nona mu itu kan orang kaya, biarkan dia membayar biaya pencarian dirinya sendiri." Ahh.. seharusnya Edward tau bahwa Adiknya ini sangatlah licik.

****

Disebuah ruangan dengan cahaya remang-remang, Lantai yang dingin dan Lembab, Duduk lah seorang gadis cantik dengan tangan Terikat dibelakang tubuhnya.

Sang gadis yang awalnya Tak sadarkan diri, mencoba membuka matanya untuk melihat keadaan di sekitarnya. Samar-samar ia melihat seorang Tiga orang sedang Duduk disebuah kursi di depannya, sedang mendebatkan sesuatu sebelum akhirnya berhenti ketika melihat Alicia terbangun.

" Nona anda sudah sadar ?." Ujar seorang laki-laki dengan tubuh besar dan memiliki wajah yang menakutkan, tetapi entah mengapa suaranya sangat lembut.

" Maaf kan kami, karena telah menculikmu. Kami tak memiliki pilihan lain, hanya ini penghubung antara kami dan yang mulia pangeran mahkota." Ujar pria yang lain yang memiliki Surai berwarna biru, perkataan pria itu membuat Alicia bingung ketika mendengarnya, putra mahkota?, apa hubungannya aku dengannya ?.

Alicia dibuat semakin heran ketika salah satu dari pria itu membuka ikatan yang melekat pada dirinya, membuat Alicia berdiri dari tempatnya.

" Kenapa kalian melepasku ?." Tanya Alicia ketika seluruh ikatannya Terlepas.

" Sudah kami bilang kami tak memiliki niat jahat padamu." Ujar si pria bersurai biru, sambil terus duduk santai dikursinya, tentu saja Alicia tak percaya mana ada penculik yang tak berniat jahat.

Selagi ada kesempatan, Alicia berlari kearah pintu keluar, mencoba membuka pintunya, walaupun ia tau bahwa Pintunya pasti akan terkunci tetapi Alicia masih mencoba membuka pintu itu.

Clekek, Suara pintu yang terbuka dengan mudahnya, Alicia lagi lagi merasa heran namun berusaha mengabaikannya, yang ia perlukan adalah pergi dari tempat ini dan Menemui Edward.

Saat ia melangkahkan kakinya keluar, Alicia langsung tersentak kaget. Bagaimana tidak, ia malah kembali lagi kedalam ruangan tersebut. Berkali-kali Alicia mencoba ia selalu Kembali ke dalam Ruangan itu.

Alicia pun menatap tajam, ketiga laki-laki yang terlihat santai, sekarang Alicia tau mengapa mereka tak mencoba menghentikan Alicia, karena Nyatanya Alicia tak akan bisa kabur dari tempat ini.

" Ini adalah sihir ku, Semua orang yang ada di ruangan ini tak akan bisa pergi tanpa seizinku." Ujar sang pria bersurai biru sambil berjalan mendekati Alicia, Alicia yang ketakutan memundurkan tubuhnya sampai badannya menyentuh pintu yang tadi sempat tertutup.

" Nama ku adalah liam dan sihirku adalah Penjara tak terlihat." Ujar pria bersurai biru itu, kemudian ia menunjuk teman-temannya dan memperkenalkan Mereka." Yang berbadan besar itu Carlos, dan yang bertubuh jangkung itu Ruth." Lanjutnya.

Alicia pun menoleh kearah Luth dan Carlos yang berada di belakangnya, sedetik kemudian ia melihat Luth melambaikan tangannya sambil tersenyum kearah Alicia.

Alicia mengernyitkan dahinya, Sebelum Kemudian ia merasakan tangannya ditarik oleh Liam.

" Lebih baik nona menyingkirkan, yang ditunggu-tunggu telah tiba." Ujar Liam dan Alicia hanya keheranan.

Beberapa detik kemudian, Pintu tempat mereka berada didobrak dengan kencang oleh seseorang, menampilkan wajah Dua orang yang Alicia sangat kenal.

" Edward ?." Tanya Alicia sambil berlari ke pelukan Edward.

" Nona." Edward membalas pelukan Alicia dan ia kemudian Menyuruh Alicia untuk berlindung dibelakangnya, ia menatap para penculik itu dengan tatapan tajam dan aura membunuh yang besar.

Alicia bahkan merasa Ngeri dengan Aura yang dikeluarkan oleh Edward, Alicia tak menyangka bahwa Edward yang ia kenal bisa seperti ini.

Bukannya ketakutan Liam malah tersenyum membalas tatapan Edward " Pangeran, bagaimana kalau kita duduk terlebih dahulu ?."

I restarted my life as a villain's assistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang