Aulia Main Dating Apps

212 51 18
                                    

Sejak ngobrol dengan Akbar, ketenangan batin gue pun musnah tiada sisa. Jika biasannya, permasalahan harian gue hanyalah berdesak-desakan di KRL, terdorong-dorong orang saat transit di stasiun Manggarai, bertemu dengan klien banyak mau dan banyak nawar, serta bingung mau makan siang apa, sekarang ditambah dengan pertanyaan "Bagaimana caranya gue punya pacar dalam waktu dekat ini?" Siapa, ya? Siapa yang akan menjadi pacar gue? Apakah gue menggunakan jasa pacar bohongan saja? Atau ada nggak ya, yang mau melakukan sandiwara jadi pacar gue dengan imbalan uang? Arrgh! Pusing!

Saat sedang mencuci piring usai sarapan bersama, sebuah pemikiran melintas begitu saja di benak ini. Gue harus meminta tolong pada Sabrina! Biasanya, dia punya solusi untuk masalah-masalah begini.

"Lo lagi ada di rumah nggak, Sab?" tanya gue melalui sambungan telepon.

"Ada nih, kenapa tuh?" Gue pun mengatakan ingin bertemu dengannya.

Untung saja, sahabat gue yang kini sudah menjadi ibu-ibu beranak dua itu sedang ada di rumah. Sebab biasanya, kalau hari Sabtu seperti ini, dia punya sejumlah agenda seperti, pergi ke rumah mertua, menemani suami kondangan, pergi bersama anak-anaknya ke Ragunan dan masih banyak lagi.

"Lo mau datang ke rumah gue jam berapa, Ul?"

"Jam sebelas ini gimana? Lo masih riweuh nggak?"

"Nah, cakep tuh jam sebelas."

Begitu kami sepakat dengan jam kedatangan, gue kemudian bergegas menyelesaikan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel dan menyiram tanaman Ibu. Semoga saja gue menemukan solusinya!

****

Begitu sampai di rumah Sabrina dan Dimas, gue disambut oleh dua anak laki-laki yang super menggemaskan. Sambadha yang sudah berusia dua tahun lewat beberapa bulan dan sang adik, Tama yang baru saja merayakan ulang tahun pertamanya, di bulan lalu.

Dikarenakan Dimas sudah diberi tahu tentang kedatangan gue oleh sang istri, maka pria yang berprofesi sebagai dokter hewan itu mengajak kedua jagoannya untuk bermain di kamar. Menyilakan gue menguasai Sabrina sejenak.

Tanpa berbasa-basi, gue langsung menceritakan semuanya. Sesuai dengan dugaan, Sabrina memang langsung memberikan solusi. Yah, walaupun ini adalah sesuatu yang di luar nalar!

"Kalau mau dapat pacar secara cepat, lo bisa pakai Speed Dating sih, Ul. Tuh, aplikasi yang lagi booming, loh."

Gue sontak menggaruk alis. “Lo serius nyaranin gue buat main aplikasi begituan? Nggak ada saran yang lebih manusiawi lagi, Sab?”

“Eh, emangnya lo nggak tahu kalau Kiki Saputri dapat suami yang se-wow itu dari dating apps?”

"Terus siapa lagi artis yang ketemu jodohnya lewat situ?”

Sabrina tampak berpikir keras. Hanya beberapa detik, sebelum akhirnya dia mengambil handphone dan mengetikan sesuatu di mesin pencarian. “Kata internet, Rey Utami dan Pablo Benua saling ketemuan di Tinder.”

“Terus siapa lagi?” tanya gue yang masih belum merasa puas dengan contoh yang diberikan oleh Sabrina.
“Sudah deh, Ul. Daripada lo sibuk nanyain gue, mending sekarang buruan instal!” Dengan penuh keraguan, gue melakukan hal yang diserukan Sabrina dengan penuh semangat. Toh, cuma instal, kan?

“Oke, gue sudah menginstal Speed Dating."

Sabrina mencebik kesal. “Ya, masa setelah dipasang, terus lo diemin saja?"

"Memangnya gue harus apa?" tanya gue bingung.

"Registrasi, Auuuul!" Sabrina langsung mengambil handphone gue. Sepertinya dia benar-benar bersemangat untuk mendaftarkan gue.

Speed Dating (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang