Haiii, tumben beda openingnya dah baca saja
________________________________________
Happy reading!
.
.
.
.
.Saat memasuki kamar yang nantinya mungkin akan di tinggali beberapa hari oleh Leon dan Lion.
"Woah daebak! Bagus bet kamarnya ini mah tinggal satu bulan ikhlas ga papa gue," Puji Galih waktu memasuki kamar rumah sakit itu.
Raja berlari, mendekati satu ranjang yang berada paling dekat dengan pintu. "Ey ape ni Jerapah kah."
"Ey ape ni nama kita jerapah lah jreapeaha," Arzan ikut mendekat dan mengulangi sedikit perkataan Sastra.
"Hah? Mpuk jeru," Sahut Rakha tiba tiba.
"Nyiahahaha, cukurukuk kuk geru kuk geru," Raffa melanjutkan.
"Mirip kuda," Gumam Lion pelan.
"Leon Lion," Rabela memanggil keduanya yang masih sibuk memperhatikan bocah kuk geru tadi.
"Huh? Apa kak?" Hanya Leon yang membalas sedangkan Lion ia masih melihat kearah teman sekelasnya bibir yang sedang mengucapkan sesuatu.
"Baring aja sana. Pasti masih sakit perutnya kan sambil nunggu dokternya juga."
Keduanya hanya menganguk lemas memang benar dari tadi perutnya masih terasa sangat sakit.
Pak!
"Pergi Raja! ini Leon mau tiduran malah lu berdiri di sini." Setelah memukul bokong semok Raja, Dira mengusirnya yang sedari tadi masih melihat lihat jrapeaha di atas ranjang.
"Iya iya!" Raja turun dari ranjang pesakitan dengan bibir yang di buat semonyong mungkin. Bukanya lucu malah terlihat seperti om om pedo yang akan mencium secara brutal gadis yang di temuinya.
Sastra yang melihat itu merasa jijwik, dengan hati nurani ia menyentil bibir Raja menggunakan tenaga dalam. "Ngilani! Ra usah monyong monyong."
Ada yang tau artianya? Jangan kasih tau Raja takut ngambek terus ngebakar rumah Sastra nanti.
Bruk
Dengan keras Lion membanting tubuhnya untuk berbaring. Leon yang hampir akan ikut berbaring memandang Lion kesal.
Dengan perut yang sangat sakit tapi kekesalan yang memuncak ia akhirnya mendatangi ranjang di sebelahnya yang hanya berbatasan oleh nakas.
"Atha kamu itu loh kayak udanhbstautsnkalaudsakitmalahhsbangshtingbahdanabemangagassakhist?" Bahasa ikan blubuk blubuk Leon di arahkan pada Lion yang hanya memandang kakanya datar. Sudah terbiasa dengan bahasa aneh kakaknya.
Jika Lion terbiasa dengan bahasa ikan itu maka tidak dengan teman teman anehnya, hanya dengan ucapan singkat Leon mereka semua dengan serempak menutup mulut. entah dengan apa yang pasti harus di tutup.
Erina yang pertama kali tersadar dari lamunanya mendekat kearah Leon. "Hey bro, bahasa planet lain mana lagi tadi."
"Idwih, bahasaku sendiri ini khas seorang Leon sang singa putih." Leon menepuk dada bagian kirinya dengan bangga.
"Tapi kan yang punya arti singa bukanya Lion ya? Terus Leon berarti bukan singa dong."
"Ya singa lah!" Sentak Leon.
"Kalau Lion artinya singa berarti Leon raja dari raja raja raja raja rajanya raja singa pastinya." Penjelasan blibet Leon sudah tidak di pedulikan penting 'iyain' aja udah seneng pasti bocil satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
L Twins Boy[hiatus]
Teen FictionBagaimana rasanya, jika kamu merasakan pahitnya people come and go selama 3 kali berturu-turut? Dan masih dapat tersenyum bahagia menjalani hari dengan bumbu riang dan ceria. "Kita anak yang baik penurut tidak sombong dan rajin menabung, jadi takdi...