[10] late.

211 14 6
                                    

Haii selamat malam
Alooo~ haii hehe, gabut mending nulis yekan.

Bacanya pelan pelan pelan aja ya kakak kakak biar terasa banyakkk👐🏻
_____________________________________________________

Happy reading

.
.
.
.
.

Rembulan telah tergantikan oleh mentari, matahari masuk kedalam kamar dari jendela kaca yang tidak tertutup rapat dengan gorden. Menyinari dua anak yang masih asik bergelut dengan mimpinya tanpa terusik sedikitpun.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30, 30 menit lagi gerbang sekolah sudah akan ditutup.

Drett

Drett

Leon terbangun, tangannya meraba raba diatas kasur mencari hp dengan mata yang masih terpejam erat. Dahinya mengerut kala tidak mengetahui dimana letak benda yang sedang dicari, perlahan turun dari kasur dengan rasa pening yang menyerang tiba tiba, ia menemukan handphone diatas nakas dan mengangkat panggilan telepon tadi.

Baru saja ia akan berbicara orang diseberang sana sudah lebih dahulu berteriak.

"WOY LEON LION LU KEMANA ANJ"

Leon menjauhkan handphone itu dari telinganya yang berdengung karna teriakan memekakkan telinga dari seberang sana.

"Hah"

"HAH HAH MULU LU OGEB, COBA LIAT SEKARANG JAM BERAPA"

Leon menurut ia menoleh pada jam wrecker yang berada diatas nakas, matanya yang awalnya masih terbuka sedikit sekarang membola sempurna saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.40.

Ia dengan cepat mematikan telepon itu secara sepihak dan berbalik mengguncang bahu Lion kuat.

"Atha Atha bangun, tinggal sebentar lagi gerbang udah di tutup,"Lion terbangun dan kesal tapi setelah mendengar itu ia segera berlari kedalam kamar mandi meninggalkan sang kakak.

Leon berdecak kesal dan setelah itu ia berlari keluar kamar menuju kamar mandi diseberang, tidak henti hentinya ia mencibir sang adik.

Tidak berselang lama Leon keluar dari kamar mandi menggunakan Bathrobe atau mantel mandi, berlari kembali memasuki kamar untuk mengganti baju.

Memasuki Walk in closet, menemukan sang adik yang terburu buru menggunakan seragam, ia juga mengambil seragam dan dengan cepat memakainya.

Keduanya keluar bersamaan dari kamar, berlari dengan cepat menuruni tangga keduanya tidak sempat jika harus sarapan.

Lion berhenti sejenak didekat dapur ia berteriak memanggil Leon. "RIELL!! GA SARAPAN DULU!!"

"ENGGA!! CEPETAN ATHA UDAH TELAT INI!"

Lion segera keluar dan mengunci pintu. Sedikit berlari kearah sang kakak agar segera cepat berangkat.

.
.
.
.

Motor matic itu berjalan keluar dari perumahan warga. Leon melaju cepat menancapkan gas penuh, banyak orang yang memaki dan meneriaki keduanya namun Leon acuh dan tetap menancapkan gasnya karna satu kata yang ia khawatirkan 'terlambat' satu sisi Leon khawatir akan konsekuensi yang didapatkan ketika terlambat, bukan karna ia murid yang baik patuh atau segala macamnya tapi ia hanya takut dijemur dibawah sinar matahari yang akan membuat kulit seputih susunya akan kemerahan atau yang paling parah menurutnya akan gowsong.

Dan disisi lainnya Lion ia merasa bahagia, dibonceng kakaknya dengan kecepatan tinggi yang tidak pernah dilakukan oleh Leon karna tidak berani atau tidak bisa, angin kencang menerpa permukaan wajah putih manisnya hingga membuat rambut hitam bercampur sedikit brown itu terbang terkena angin. Ia tidak peduli telat tidak telat yaudah karna hasilnya akan tetap sama yaitu telat.

L Twins Boy[hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang