Alooo~ ngeheheh selamat soreee, coba up jam segini
___________________________________________
Happy reading!
.
.
.
.
."Ayo pulang kak, gabut di sini teruss." Lion menarik lengan baju Rabela yang sedari tadi sudah lelah dengan dua bayi singa yang menginginkan pulang.
"Iya sabar dulu atuh, nungguin pak dokternya dulu," dan hanya perkataan itu yang sedari tadi Rabela lontarkan kepada Leon dan Lion.
Salahkan saja Rabela yang duduk di antara tengah-tengah ranjang di depan nakas, jadi dengan leluasa Leon dan Lion mengganggunya untuk meminta pulang.
Rabela yang bingung harus berucap seperti apa lagi untuk membuat Leon dan Lion mengerti, dan teman-teman lainnya hanya melihat itu tanpa mempunyai niatan untuk membantu Rabela yang sedang kebingungan. Teman dajjal memang.
"Woy! Bantu gue ngertiin ni bocah lah, malah enak banget kalian duduk leyeh-leyeh di sana makan keripik gue kan juga mau!" Rabela melihat pada teman-temannya yang hanya bersantai dengan bergibah ria.
"Strowbery mangga aple sorry urusin sendiri gue lagi cafekk sekali epribady."
Rabela mendengus kesal, ia menghampiri teman-temannya tidak lebih tepatnya Vrily yang sedang ketar-ketir, apakah ia salah mengucapkan kata tadi?
"Hehe Vrily." Dengan jalannya yang terlihat cepat dan senyuman menyeramkan yang Rabela berikan dapat membuat seisi ruangan merinding seketika.
"Y-ya?"
"Vrily."
"Paan ga usah gitu deh!"
"Vrily."
"Hau hau hau hau."
"Diem deh Rabela! Lu mirip anjing kekurangan nafas!" perkataan sarkas Audy tidak membuat Rabela gentar untuk tetap maju.
"Bantu gue yaaa." Rabela memiringkan kepalanya kekiri dan kekanan, terlihat seperti anak anjing lucu? No terlihat seperti boneka Anabele yang menyeramkan.
"Bel sumpah ga usah gini! Lu mirip boneka setan!" Ruby mengguncangkan bahu Rabela kencang, berharap teman sekaligus sahabatnya ini sadar.
"Gue sadar cuy! Ga usah lu guncangin bahu gue." Rabela melepaskan tangan Ruby yang masih setia mengguncang bahuny. do you feel deja vu?
"Lagian lu mirip boneka Anabele mana namanya juga panggilnya Bel."
"Aihh shibal sek-"
Brak!
Semua yang berada di dalam ruangan menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup, dan menoleh pada ranjang, di atas ranjang hanya ada Lion tanpa Leon.
"Ooh Leon yang keluar," ucap Vrily santai, "HAH LEON KELUAR!"
Dira menutup telinganya yang berdengung karna teriakan memekakan telinga dan melihat ada bantal di dekatnya Dira nelemparkan bantal itu dan tepat mengenai kepala Vrily.
Buk
"Anjuy, sakit gila! Siapa yang lempar dah." Vrily melihat kearah belakang dan menemukan Dira yang memelototinya.
"Suara lu kecilin dikit deh, kayak toa tau ga!"
"Ya maap baginda."
Zero kebingungan dengan Leon yang pergi keluar sendirian tanpa adiknya, Zero melengos melihat ke arah Lion yang bahkan tak terusik dengan tontonan dan jajan yang berada di dalam genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L Twins Boy[hiatus]
Teen FictionBagaimana rasanya, jika kamu merasakan pahitnya people come and go selama 3 kali berturu-turut? Dan masih dapat tersenyum bahagia menjalani hari dengan bumbu riang dan ceria. "Kita anak yang baik penurut tidak sombong dan rajin menabung, jadi takdi...