[9] excessive.

191 16 0
                                    

Alooo~ maw ganti judul biar lebih estetot😎
_______________________________________________

Happy reading

.
.
.
.
.


Teriakan nyaring itu membuat semua orang mencari kesumber suara tidak terkecuali Leon dan Lion kita.

Leon dan Lion menatap penasaran pada dua perempuan yang berada didepan kasir.

Karna tingkat penasaran dua bocah itu yang sangat tinggi keduanya perlahan lahan mulai menghampiri perempuan tadi hanya untuk sekedar mencari informasi, apa yang sedang di perdebatkan.

.
.
.
.

Niatnya berusaha sepelan mungkin agar tidak ada yang menyadari jika keduanya berpindah tempat untuk mendengarkan, namun usahanya nihil orang-orang tau jikalau ingin mendekat, bukan bukan karna mata mereka yang jeli tapi karna gerakan keduanya yang benar benar berisik.

Dari menubruk rak untung yang menubruk tidaklah besar sehingga tidak membuat rak itu rubuh, mata memperhatiakan objek yang akan didatangin tapi tidak memperhatikan jalan sekitar hingga selalu menubruk pembeli yang lain, tangan yang tidak sengaja menyenggol snack berbahan krusek krusek itu.

Saat tiba didepan perempuan tadi keduanya mendadak menjadi kesal, bagaimana tidak tinggi Leon dan Lion hanya sebahu perempuan yang menunjukkan wajah datar dan tidak jauh dengan perempuan berpenampilan yang sedikit errrr aneh menurut keduanya.

Menggunakan baju dengan belahan dada yang terlihat, baju yang tidak ada sehelai kain pun untuk menutupi lengannya, rok minim yang jauh diatas lutut dengan berbahan SHIMER SHIMER yang menyilaukan mata.

"GUE CUMA NGELANGKAHIN ANTRIAN LU!!"Teriak perempuan berbaju aneh tadi sehingga membuat Leon dan Lion terperanjat kaget.

"Lalu?!"Jawaban simpel itu mampu membuat Leon dan Lion melongo tidak percaya, teriakan monyet itu hanya dibalas kata 'Lalu'.

"KOK LU MARAH SIH!!"

"Gue marah karna udah ngantri lama dan lu,"Tunjuk perempuan tadi, "Tiba tiba datang dan dengan seenak jidat nyelak antrian gue."

"KAN CUMA ANTRIAN NAZIRA!!"Teriak perempuan aneh tadi, "LU BISA NGANTRI LAGI IR GA USAH MARAH JUGA LAH."

"DAN LU JUGA BISA NGANTRI DI BELAKANG GUE DEVILIA"

"Mantap kakakku,"Celetukan singkat dari dua bocah manis itu membuat Nazira dan Devilia menoleh, mendapati bocah manis dengan senyum puas terpampang nyata diwajah manisnya.

Nazira tersenyum, bangga karna mendapat dukungan dari bocah ini, berbeda dengan Nazira Devilia wajahnya memerah menahan amarah matanya menatap sinis pada Leon dan Lion sehingga.

Bruk

Dengan dua tangan Devilia mendorong keduanya karna tidak siap dan tenaga Devilia yang lebih kuat membuat keduanya ambruk tapi berbeda luka karna berbeda tempat berdiri, tangan Lion sedikit tergores pinggiran rak yang lumayan dapat menggores sehingga membuatnya mengeluarkan darah, sedangkan Leon kepalanya terbentur meja kasir membuat darah mengucur dari sana.

Semua orang disana membeku seketika namun tidak dengan Devilia yang tertawa puas karna dapat membuat dua anak itu terluka.

Setelah tersadar dari keterkejutannya Nazira berjalan melewati Devilia menuju kearah Leon dan Lion yang terjatuh, saat disebelah Devilia Nazira berbicara sesuatu, "Lu ga punya masalah dengan mereka jadi ga usah ngelukain, dan masalah kita belum selesai setelah lu ngelukain mereka."

"Gue pergi,"Setelah mendengarkan ucapan Nazira tersebut ia pergi dari sana meninggalkan guratan raut tidak suka dari semua orang.

Nazira membantu Lion untuk berdiri, Lion berkata tidak apa apa dengan lukanya ini bukan luka besar. Karna ia pernah hampir memotong pergelangan tangannya karna meleset saat akan mencoba menyantet boneka buluk yang ia temukan dari pinggir tempat sampah dengan pisau, beruntung setelah pisau itu melukai pergelangan tangannya sedikit dalam ia tidak ngefreez dulu dan langsung berlari menghampiri sang kakak meminta pertolongan.

L Twins Boy[hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang