Aloo~ sore sore ngetik ceritanya up tetap malam hehe, males tiba tiba ide buntu
___________________________________________
Happy reading!
.
.
.
.
.Sore hari yang menenangkan, waktu telah menunjukkan pukul 16.13 namun semua orang sedang kembali kerumah masing masing untuk mengambil pakaian.
Leon dan Lion masih berada diatas ranjang pesakitan dengan Leon yang membawa remot televisinya dan Lion yang memangku satu toples berisi jajanan coklat dengan merek 'rokha', Lion juga sering kali melemparkan jajan itu pada ranjang Leon untuk berbagi. Berbagi itu indah.
Keduanya anteng menonton kartun di televisi itu dengan mulut yang belepotan karna coklat. Oh no kartun itu sudah selesai dan di gantikan oleh berita.
"Apa apaan sih nih berita?! Muncul seenak jidat aja kartun kecintaanku jadi habiskan!" Lion kesal, ia menunjuk nunjuk televisi itu. "Ih ngeselin! Balikin kartunku mau ku bawain pisau buah atau gimana nanti ku potong televisinya biar pecah sekalian kacanya."
Leon masih sibuk memencet tonbol remot televisi itu berusaha mencari-cari kartun selanjurnya yang menarik tapi tidak ada.
"Huuftttt." Leon menghela nafas panjang, ia membanting remot itu keranjang dan dengan bibirnya yang sudah cemberut.
"Kartun ga asik! Masa mau nonton tayo doang udah abis sih?!" Giliran Leon yang protes terhadap kartun yang akhir akhir ini menjadi kartun kesukaanya.
"Televisis tidak ber pri ke kartunan!" Lanjut Leon dengan kekeksalan yang memuncak.
"Aikhhhhh! Bosennnn! Huaaaaa," Lion menggerang frustasi, ia sedang di landa kebosanan tingkat matang, "Mana sih temen temen?! Waktu bosen gini pada ilang, kan aku mau nyuruh mereka ngehibur ketua singa iniii!"
"Heh ketua singa konon, kamu itu masih bocil singa tau." Ejek Leon memeletkan lidahnya pada Lion.
Lion menggeleng brutal dengan alis menukik dan mata garang. "Apasih kakak! Al itu ketua singa!"
"Iyain biar cepet."
"Huh terserah." Lion mencebikkan bibirnya kesal. "Oh ya kakak! Hehehe ayo pergi ketaman rumah sakit!"
Leon terdiam sebentar menimbang nimbang ide cemerlang sang adik, tidak lama senyum lebar terpatri pada bibirnya. "Hehew ayo kesana dari pada di sini mulu bosen."
Leon bangkit dari tidurannya, ia turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu keluar dengan mendorong tiang infus.
Lion ikut bangun dan berjalan mengikuti Leon keluar, sebelum keluar ia berucap sebentar. "Temen temen ku yang masih di rumah kita mau ke taman dulu yaw, jerapah kalau temen temen nyariin kasih tau ya papay."
Setelah mengucapkan itu Lion pergi mengikuti jejak sang kakak yang sudah jauh.
***
Zero keluar dari mobil bersama Arka, ia tadi mengikuti mobil Arka yang di setir oleh supir. Anak kecil belum boleh menyetir mobil.
Disana terlihat jika anak-anak yang lain juga baru saja sampai. Zero dan Arka berjalan menghampiri kerumunan anak-anak yang akan memasuki gedung rumah sakit.
Semuanya telah berganti pakaian, tidak menggunakan seragam sekolah lagi melainkan menggunakan pakaian santai.
"Hoy Zero Arka baru sampai kalian?!" Sapaan Galih di balas deheman oleh Arka.
"Iya kita baru sampai, dah ayo masuk mereka pasti nunggu." Tanpa menunggu jawaban Zero sudah terlebih dahulu berjalan memasuki rumah sakit, Di ikuti juga oleh teman-teman yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L Twins Boy[hiatus]
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya, jika kamu merasakan pahitnya people come and go selama 3 kali berturu-turut? Dan masih dapat tersenyum bahagia menjalani hari dengan bumbu riang dan ceria. "Kita anak yang baik penurut tidak sombong dan rajin menabung, jadi takdi...