•
•
Selamat Membaca
•
•Keesokan harinya, setelah malam yang menyenangkan dengan Cordelia, aku terkejut mendapati Nathan sedang menggoda Cordelia di kampus. Cordelia tampak tidak nyaman dengan perhatian Nathan yang berlebihan. Melihatnya dalam situasi seperti itu membuat amarahku memuncak. Aku mendekati mereka dengan cepat dan langsung menanyakan maksud Nathan dengan perilakunya.
"Apa yang kamu lakukan, Nathan?" tanyaku dengan nada tajam.
Nathan hanya tertawa kecil dan menjawab dengan bertele-tele, "Ah, Lucas, aku hanya bercanda. Kamu terlalu serius."
Tidak puas dengan jawaban Nathan yang terkesan meremehkan, aku merasa darahku semakin mendidih. Tanpa pikir panjang, aku memukul Nathan hingga dia jatuh pingsan. Cordelia terkejut dan langsung menatapku dengan mata yang penuh kekecewaan.
"Lucas! Apa yang kamu lakukan? Kamu tidak seharusnya melakukan itu!" serunya dengan suara bergetar.
Aku menyadari kesalahanku seketika. Cordelia terlihat sangat marah dan kecewa, lalu pergi meninggalkanku tanpa berkata apa-apa lagi. Aku hanya bisa berdiri di sana, merasa sangat bersalah atas tindakanku yang gegabah.
Seharian aku merenung, berusaha mencari cara untuk meminta maaf kepada Cordelia. Aku tahu mungkin dia butuh waktu untuk bisa memaafkanku, tetapi aku juga tahu bahwa aku harus segera bertindak. Namun, di tengah kebingunganku, Clara datang menghampiriku. Dia adalah teman baikku yang selalu bisa membuatku merasa lebih baik.
"Hei, Lucas, kelihatannya kamu sedang tidak baik. Ada apa?" tanya Clara dengan nada prihatin.
Aku menceritakan apa yang terjadi, dan Clara mendengarkan dengan seksama. Setelah mendengar ceritaku, dia berusaha menghiburku.
"Kamu memang salah, Lucas, tapi semua orang bisa membuat kesalahan. Yang penting adalah bagaimana kamu memperbaikinya," katanya sambil menepuk pundakku. "Ayo, bagaimana kalau kita Netflix and chill di rumahku? Kedua orang tuaku sedang keluar kota, jadi kita bisa bersantai."
Aku mengiyakan ajakan Clara, berpikir bahwa mungkin itu bisa sedikit mengalihkan pikiranku. Setelah selesai dengan pembelajaran di kampus, kami pun pergi ke rumah Clara. Sesampainya di sana, kami mulai bersenang-senang dengan memasak bersama, makan, dan berenang. Aku tidak bisa menyangkal bahwa Clara memang sangat menarik, terutama setelah berenang. Lekuk tubuhnya membuatku terpesona, tetapi aku mencoba menjaga pikiranku tetap fokus.
Setelah berenang, kami membersihkan diri dan mempersiapkan diri untuk menonton film.
Kami berbaring di sofa sambil menonton film favorit Clara. Di suatu adegan film, ketika para pemerannya melakukan adegan seks, hasrat seksual kami meningkat.
Tanpa bisa mengendalikan diri, kami akhirnya melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan,Clara tiba-tiba menciumku membuka bajuku dan akupun hanyut dalam perasaan seksual tersebut,ketika kita berciuman tangan Clara meraba raba kearah bagian kemaluan ku,sedikit demi sedikit dia membuka celanaku,ketika aku berpenampilan tanpa sehelai benang pun,Clara dengan sangat menggoda membuka seluruh pakaian nya di depanku,aku tersentak kaget apakah kita akan melakukan hal tersebut,seperti nya iya,Clara pun mulai memberikan dada nya padaku untuk aku pegang dan hisap,itu sangat lembut.
Setelah aku menyelesaikan hal tersebut disinilah moment Clara,dia mulai menjilati seluruh bagian tubuh ku mulai dari telinga, leher,sampai ke bagian kemaluan ku,"Clara stop udah" namun Clara malah memasukan jari tanganya pada mulutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU TO THE SUN AND BACK
Romantizm(Cordelia terlalu indah,terlalu menarik dengan segala abstrak nya,terlalu menarik dengan segala panoramanya dan dia selalu menawan dengan awan di sekitarnya) Aku berhasil mengarang cerita yang aku impikan,yang berharap suatu saat terjadi..... Juga i...