Sabuk belang

717 52 0
                                    

Seorang gadis kecil berambut pendek, tengah mengendap-endap berusaha keluar dari ruangan berlantai kayu.

"Kamu mau kemana?" Tanya gadis kecil dengan rambut panjang yang nampak polos.

Gagal? Tentu tidak, gadis kecil berambut pendek itu segera mendapat ide cemerlang untuk mengelabui gadis kecil berambut panjang itu. Sebenarnya ide nya tak begitu cemerlang.

"Tikus!" Tunjuk gadis kecil berambut pendek itu pada lantai yang bersih tanpa kotoran sedikit pun.

"Mana, mana, mana!?" Teriak gadis kecil berambut panjang kocar-kacir. Tapi justru dirinya malah tak sengaja menubruk gadis kecil berambut pendek yang masih berjongkok itu.

Brukk..

"Aduuhh, ati-ati dong"

"Lagian kamu duluan, mana ada tikus?"

"Kalo gada tikus kenapa kalang kabut begitu?" Jawab gadis kecil berambut pendek dengan tatapan malas.

Sementara gadis kecil berambut panjang hanya terdiam, perlahan menarik gadis kecil di samping nya itu untuk ikut masuk ke dalam lagi.

"E-eh ngapain? Lepas ga?!"

"Kamu harus di hukum dulu" ucap gadis kecil berambut panjang masih fokus berjalan.

"Lah? Enak aja.." ucap gadis kecil berambut pendek lalu pasrah.

"Nih kak, dia mau coba kabur" adu gadis kecil berambut panjang.

"Haduhh, kok bisa Gracia?" Tanya kakak itu baik-baik.

"Maap kak" jawab Gracia gadis kecil berambut pendek, lalu melirik sinis gadis kecil yang menarik nya tadi.

Latihan kembali di mulai.. ini adalah ruangan ekskul yang di tempati oleh ekskul seni.

"Shani, coba sekarang kamu" ujar salah satu kakak pembimbing yang menjadi juri penyeleksi ekskul seni.

Shani gadis kecil berambut panjang tadi itu menari dengan lihai, walau dalam beberapa bagian ia masih terlihat kaku. Tanpa banyak yang tahu, Gracia memperhatikan setiap gerakan yang di lakukan Shani.

"Shani? Dia kayaknya sekelas sama ku ga sih?"

"Kalo di liat-liat dia unik juga ya"

"Gracia, kamu terakhir, ayo!" Ujar salah seorang kakak pembimbing yang membuat Gracia sedikit tersentak.

"Ba-baik kak!" ucap Gracia reflek.

Gracia mulai menari sama lihai nya dengan Shani, namun yang membedakan adalah gerakan nya lebih lincah dari Shani. Tapi Gracia nampak... terburu-buru.

~|•|~

~•|•~

"Oke, semua selesai ya. Besok kami akan langsung mengumumkan siapa yang lolos"

"Baik kak!!!"

"Huh, gini doang kok ngos-ngosan sih" keluh Gracia pada dirinya sendiri.

Semua anak-anak mulai meninggalkan ruangan itu, termasuk Gracia dia yang keluar terakhir. Ketika di lorong ia melihat keberadaan Shani dan berniat menghampiri nya.

"Halo, kamu Shani ya?" Sapa Gracia agak canggung.

"Iya, kamu yang tadi kan?"

"Iya, aku Gracia, maaf ya soal tadi"

"Ah, gapapa lupain aja. Aku juga minta maaf"

"Ah lupain juga"

Mereka sama-sama tertawa mendengar jawaban asal sahut dari Gracia. Hening beberapa saat ketika mereka masih menyusuri lorong yang cukup panjang, kemudian mereka berbelok ke kiri.

GreShan-ZoyToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang