"maafin kita ya Ra..." Ucap Adel memelas.
"Ara, jangan bengong" Chika melambaikan tangan nya di depan muka Ara, membuat nya berkedip dan kembali fokus.
"Lo denger yang kita ceritain kan?" Tanya Zee.
"Jangan bilang ga denger" gumam Lulu.
Ara menggeleng, "gue denger kok"
"Jangan marah ya Ra.... Pelissss" ujar Dey ikut memelas.
"Adel yang ngide ini semua, pliss jangan marah sama gue" lanjut Dey memohon-mohon di depan Ara persis.
Adel pun mendelik dan menabok bahu Dey keras, "heh! Lo juga ikutan ya" ucap nya tak mau di salahkan sendiri.
Dey meringis, "sakit anying!"
"Dheaa.." ujar ci Shani, yang dipanggil hanya nyengir.
Mira ikut meringis melihat itu, "mending lo ati-ati kalo mau nabok pundak, Del. Apalagi pundak gue" ucap nya melirik Adel yang berdiri di samping Dey.
"Iya maap pung, ga lagi-lagi deh.." jawab Adel seraya menepuk bahu Mira.
Mira melototkan mata dan kembali meringis, "BARU DI BILANGIN" teriak nya membuat Adel cepat-cepat menarik tangan nya.
"SORRY PUNG, hehe"
Semua orang yang disana hanya geleng-geleng melihat perselisihan diantara kedua nya.
"Jawab Ra!" Sentak Dey sambil mengguncang bahu Ara.
Seruan Dey berhasil menarik kembali atensi semua orang, yang tadi nya melihat Mira dan Adel berselisih. Ara sedikit tersentak karena dia tadi juga memperhatikan pertengkaran Adel dan Mira.
"Dijawab Ara..." Ucap ci Shani lembut, Ara melirik nya.
Setelah nya, Ara menoleh ke semua orang yang melihat nya dengan tatapan khawatir. Ia lalu tersenyum pada mereka, dan membuat mereka seketika bernafas lega.
"Lo maafin kita Ra?" Tanya Adel penuh harapan.
Ara mengangguk, membuat mereka semakin bisa bernafas lega. Ceu Eli bahkan sampai mengelus dada nya lega.
"tapi tidak untuk kalian!" Seru Ara.
Ara bangkit dari duduk nya dan segera memiting leher Adel, kemudian bergantian dengan yang lainnya. Dey, Lulu, Oniel, Zee, bahkan Mira juga kena. Pokoknya semua yang paling ikut serta dalam prank ini, Ara piting leher nya.
"Ka dieu maneh!"
Ara yang sambil komat-kamit mengomel pakai bahasa Sunda, malah kejar-kejaran dengan yang lainnya di sekitaran meja cafe. Hal itu bahkan menarik atensi pengunjung lain. Ci Shani dan ci Gre yang berusaha memberhentikan nya pun pasrah dan hanya bisa memijit pelipis.
Semua nya berhamburan meminta perlindungan pada pawang nya masing-masing, kecuali Dey dan Lulu. Mereka justru saling berpelukan di pojokan dengan mata terpejam, sambil mulut nya sibuk komat-kamit berdoa sekaligus adu server.
"Ya Allah ya Rabbi ya Karim, ya Allah masyaallah astaghfirullah tabarakallah, alloohumma barik lana fima rajaktana wakina adzabannar-"
"Ya Tuhan, ya Tuhan, ya Tuhan Yesus, Shalom... Haleluyah-"
..dan terus seperti itu.
Sementara yang punya pawang. Ada Zee yang memeluk Marsha, Adel yang berlindung di belakang Ashel, ada juga Oniel yang berusaha berlindung pada Indah, tapi di tolak karena katanya bau ingus.
"Kadieukeun siah!!" Perintah Ara pada pawang pawang mereka itu.
Setelah acara kejar-kejaran mereka itu, Ara dan yang lainnya kembali duduk pada tempat nya. Masih dengan Ara yang mengomel.
![](https://img.wattpad.com/cover/368277565-288-k940074.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GreShan-ZoyToy
FanfictionBaca aja kalo gabut It's GreShan Family and ZoyToy Kids. Daily life tentang gimana sih terbentuk nya kapal GreShan dan lahir nya ZoyToy yang diiringi dengan komedi dan konflik yang ga begitu penting sih, tapi ya sudah lahh... Pastinya dengan kapal-k...