11

185 42 27
                                    

Dugaan Binar pada awalnya adalah, semua yang ia ucapkan di Kelas akan menjadi gosip hangat esok hari, salah total. JADI HOT NEWS HARI INI.

Sampai saat Binar berada di Kantin pun, riuh pelan suara orang-orang masih jelas terdengar. Apakah Aidan tau berita ini? Tentu. Tapi cowok itu memilih untuk menutup telinga.

"Bi, duduk sini!" Ajak Aidan, Binar menggeleng seraya meledek.

"Nggak mau ah, lo sama temen-temen lo bau!" ujar Binar, Aidan langsung mengusir teman-temannya yang sedang asyik makan.

"Minggir sono!" Ujar Aidan sambil mendorong kecil bahu Dewa.

"Gue lagi makan ya anjing," balas Dewa tidak mau kalah, pasalnya pria tampan dengan Alis tebal dan tegas itu sedang menikmati mie instan dengan telur setengah matang dan taburan cabai rawit.

"Chan, pindah gih!" Aidan kembali mengusir Chandra.

"Ini Batagor gue baru dateng, Aidan. Gue mau makan. Kalo lo mau, lo aja yang minggir sana!" Chandra tak segan membalas Aidan.

Persahabatan mereka memang patut diacungi jempol, tidak ada salah satu dari mereka yang merasa berkuasa atas satu sama lain. Mereka semua setara, There's No Boss or captain, There's just a friendship.
"Bi, tungguin gue!" Pada akhirnya Aidan yang mengalah, sementara Dewa dan Chandra asyik menertawakan Aidan saat ini.

"Cinta emang bikin bego, padahal jelas-jelas Binar nggak suka sama dia." Kali ini Dewa bersuara, sementara Chandra mengangguk setuju.

"Ya mau gimana lagi, Wa. Gue juga baru kali ini lihat si Aidan segitu ngebetnya sama Binar. Padahal banyak noh cewek yang demen sama si Aidan, Binar emang cakep sih. Tapi banyak juga anjir yang lebih cakep dari dia, apalagi angkatan baru nih anak-anak kelas sepuluh, herannya si dongo nggak mau." Chandra melirik ke arah meja di mana Binar dan Natasha duduk, diikuti oleh monyet yang ngintilin mereka berdua, alias Aidan.

Tak lama, dua orang siswi yang terkenal karena berprestasi datang menghampiri meja di mana Binar duduk.

"Halo Binar! Kita boleh gabung?" tanya Kesya dengan tersenyum ramah, Binar melirik Kesya, kemudian mengangguk kecil dan tersenyum tipis.

"Oh ya, kamu berangkat sama Siapa Binar?" tanya Kesya.

"Nih, sama Aidan. Lo sama siapa?" tanya Binar, berusaha ramah. Sementara Natasha menatap penuh curiga pada Kesya dan Viola saat ini.

"Oh, Aku sama Mahesa dong. Oh ya, denger-denger Kamu sempet ngajakin Mahesa juga ya? Tapi sayang banget Mahesa milih aku, maaf ya Binar," ujar Kesya dengan suara yang keras, menarik atensi orang orang di sana untuk melihat ke meja mereka.

"Maksudnya?" tanya Aidan.

"Iya, Binar ngajakin Mahesa tau, Dan. Tapi Mahesanya nggak bisa karena udah janjian sama aku," jawab Kesya. Binar sejak tadi diem aja, udah nahan kesel banget.

"Sorry ya Kesya, Gue nggak ada mau rebut Mahesa atau ngajakin dia duluan. Mungkin lo salah paham," jawab Binar dengan bibir yang sedikit gemetar menahan amarah.

Gotcha, kemarahan Binar saat ini adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh Kesya.
"Sorry ya Binar, aku nggak maksud apa-apa kok. Cuma mau minta tolong buat jauhin Mahesa, soalnya aku sama Mahesa udah deket banget, kamu tiba-tiba datang ngerusak semuanya," Kesya kembali berkoar, membuat Binar berada di puncak kemarahannya.

"Ngerusak apanya sih Kesya? Gue nggak ada ya ngajakin Mahesa!" Nada suara Binar naik satu oktaf, Natasha langsung mengelus punggungnya, menenangkan.

"Key sorry, kalo mau ribut jangan di sini deh. Lagian Binar emang udah setuju buat dateng sama gue, dari awal. Jadi nggak ada tuh dia segara ngerusak hubungan lo sama Mahesa," ujar Aidan berusaha membela Binar.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang