Hallo! Ini adalah FF pertamaku setelah aku kembali lagi menulis! Aku tau, tidak banyak orang yang menaiki kapal Tanjiro x Muichiro. Tapi bagiku mereka berdua sangat lucu!! Muichiro seperti bayi dan memiliki suara yang lembutt!! Sangat cocok dengan Tanjiro yang pekerja keras dan penyayang. Jadi bagi yang tidak suka, boleh skipp saja FF ini yaa. ^^
***
Hari sudah malam, terlihat seorang pemuda berambut merah dengan tanda unik di dahinya sedang berbaring di kasurnya namun dia tidak tertidur. Dia hanya menatap atap rumah itu saja.
Pemuda itu membuang nafas lelahnya. Jujur saja terlalu banyak hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya belakangan ini. Keluarganya yang dibunuh iblis, adiknya menjadi iblis, diapun menjadi pemburu iblis sambil membawa adiknya dan kemudian dia ketauan oleh para pilar jika dia membawa adiknya yang merupakan iblis, lalu dia disidang hingga berakhirlah dia di sini. Beruntung saja adiknya dapat menahan nafsu untuk tidak menyerang para pilar itu.
Kamado Tanjiro. Itulah nama dari pemuda berambut merah ini, dan dia memiliki adik perempuan yang sangat lucu bernama Nezuko. Jujur saja semenjak kehilangan keluarganya, Tanjiro sering merasa lelah dengan hidup yang dia jalani saat ini. Membunuh iblis terasa jauh lebih melelahkan daripada membakar dan menjual arang. Namun dia tidak boleh menyerah agar Nezuko dapat menjadi manusia kembali.
Hari-hari berikutnya dia jalani di kediaman kupu-kupu yakni kediaman milik pilar serangga yaitu Shinobu Kocho. Dia menjalani pelatihan rehabilitasnya bersama para gadis dan kedua temannya. Namun hari ini saat dia sedang menjalankan latihannya, dia melihat seorang anak laki-laki berambut panjang dengan sedikit campuran warna hijau toska di bagian ujung rambutnya. Tanjiro ingat jika pemuda ini merupakan salah satu pilar. Pemuda itu menatap kosong di pintu masuk kediaman. Melihat pemuda itu diam saja, Tanjiro berinisiatif menghampirinya.
"Anoo, apakah ada yang bisa ku bantu?"
Pemuda itu menatap dirinya dan anak itu perlahan menatapnya dengan tatapan kosong. Tanjiro mengamati anak ini. Jujur saja dia memiliki warna mata yang cantik dan memiliki penampilan yang cukup unik. Mengingat tidak ada pemburu iblis yang berpakian seperti kimono.
"Aku tidak ingat."
Hanya itu yang bocah itu katakan. Tanjiro memiringkan kepalanya sambil melipatkan tangannya di dada. Apa yang anak ini lupakan?
"Apakah kau ingin bertemu dengan Shinobu-san? Apakah kau terluka? Atau kau membawa sebuah pesan?"
"Ah, aku ingin mengobati beberapa lukaku."
"Kau terluka? Pilar sepertimu terluka? Iblis apa yang kau lawan? Ah ayo silahkan masuk! Aku akan menghantarkanmu pada Shinobu-san!"
Tanjiro langsung membawa pilar itu masuk kedalam menemui Shinobu. Setelah itu, dia kembali berlatih lebih keras.
Kini Tanjiro sedang berlari di atas pagar lalu kemudian dia latihan mengangkat beban dengan sekuat tenaga. Sementara itu, pilar yang tadi dia antarkan memperhatikan dirinya dari jauh dengan tatapan kosongnya.
Tanjiro yang tidak sengaja melihat jika sang pilar sudah selesai diobati. Jadi dia langsung berlari kearahnya.
"Hey apakah kau sudah diobati?"
"Ya begitulah."
"Ah syukurlah! Huft.. oh ya, walaupun kau seorang pilar, aku belum mengetahui namamu. Jadi bolehkah aku mengetahui namamu?"
"Aku Muichiro Tokito. Pengguna pernafasan kabut."
"Baiklah! Namaku Kamado Tanjiro. Aku menggunakan pernafasan air. Ngomong-ngomong Tokito-san, bukan kah kau terluka? Jika kau sudah ingin pulang, izinkan aku menghantarmu. Aku tau kau itu kuat, namun ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Siapa tau lukamu terbuka lagi atau semakin memburuk?"
Muichiro hanya terdiam. Dia hanya berpikir jika Tanjiro sangat banyak berbicara. Dia saja bahkan tidak mengingat apakah dirinya pernah bertemu dengan Tanjiro atau tidak.
"Tidak perlu. Aku tidak lemah sepertimu."
Tentu saja ucapan Muichiro sangat menusuk hati Tanjiro. Namun Tanjiro hanya tersenyum kecut saja. Muichiro benar, bagi seorang pilar sepertinya, pasti dirinya hanya beban.
"Ara-ara, Tokito-san, aku setuju dengan ide Tanjiro. Sebagai doktermu, aku akan mengirim Tanjiro-kun untuk menghantarkan mu pulang. Dan dia akan membantuku memeriksa kondisimu setiap hari sampai sembuh. Karena kau suka keras kepala dan lupa akan lukamu sendiri. Jadi Tanjiro-kun mohon bantuannya ya."
Tiba-tiba Shinobu muncul dengan senyuman manisnya. Dia mendengar niat baik Tanjiro. Jadi sekalian saja dia membantunya. Tanjiro langsung memasang wajah senangnya. Sementara Muichiro masih sama saja. Tetap datar.
"Baiklah."
Dan diapun langsung pergi. Tanjiro yang melihat itu tentu saja dengan segera langsung menyusul Muichiro.
Sepanjang perjalanan, Tanjiro selalu mengajaknya mengobrol. Entah membicarakan tentang Muichiro ataupun dirinya dan hal-hal lainnya. Akhirnya Tanjiro mengetahui bagaimana Muichiro dapat terluka. Ternyata Muichiro mendapatkan luka itu karena dia melindungi seorang warga.
"Tokito-san rumahmu sangat damai."
Muichiro terlihat melamun walaupun dia sedang berjalan. Tanjiro yang melihat itu langsung melambaikan tangannya di depan wajah Muichiro. Dan Muichiro sedikit terkejut.
"Ah kita sudah sampai."
Muichiro masuk dan Tanjiro hanya berdiri di depan pintu rumahnya. Muichiro yang sudah masuk kedalam rumah menyadari jika Tanjiro tidak mengikutinya. Jadi diapun kembali keluar.
"Tokito-san aku akan membantumu sebelum matahari tenggelam."
Muichiro hanya diam dan diapun membuka pintu lebih lebar lalu masuk kedalam. Tanjiro yang mengerti langsung mencopot sepatunya dan masuk kedalam rumah Muichiro. Saat Muichiro ingin duduk di ruang tengah, Tanjiro langsung menghentikannya.
"Tunggu Tokito-san! Kakimu sedang cidera. Dan jika kau duduk di lantai sambil menekukkan kakimu hanya akan memperparah cideramu. Tunggu sebentar!"
Tanjiro membawa sebuah kursi yang dia temukan di rumah Muichiro lalu langsung membantunya untuk duduk.
"Baiklah. Sekarang izinkan aku memeriksa dapurmu Tokito-san. Sebentar lagi akan makan malam. Jadi aku akan melihat beberapa persediaanmu okey?"
Tanpa menunggu jawaban dari Muichiro, Tanjiro langsung pergi ke dapur dan melihat-lihat. Ternyata persediaan air milik Muichiro tinggal sedikit jadi dia langsung membawa 2 baskom kosong.
"Tokito-san, perediaan airmu tinggal sedikit. Aku akan mengisi ulang. Katakan di mana aku bisa menemukan sungai?"
"Belakang rumahku. Jalan lurus saja."
Dan setelah itu Tanjiro mengambilkan air di sungai. Lalu diapun kembali. Dia teringat jika persediaan makanan yang Muichiro miliki hampir tidak ada. Jadi diapun menangkap ikan di sana lalu kemudian mengikat ikan itu dan membawanya pergi bersamanya.
Tanjiro mempersiapkan makan malam Muichiro dengan sangat baik. Lalu kemudian setelah memastikan Muichiro makan dan meminum obatnya dia kembali ke kediaman kupu-kupu.
Muichiro melihat kearah Tanjiro yang perlahan menjauh dari rumahnya. Sungguh orang yang aneh. Itulah yang dia pikirkan.
~tbc~
27 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)
FanfictionMENGANDUNG SPOILER!!! Cerita ini adalah cerita TanMui (Tanjiro x Muichiro Tokito). Dan ini adalah lapak cerita BL atau GAY! Jadi jangan sampai salah lapak ya! *Setelah melawan iblis bulan Rui, Tanjiro dan teman-temannya menjalankan masa pemulihanny...