[E] 1.4 : SUSPICION

36 17 0
                                    

❗WARNING❗❗
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN
Apa pun yang ada di cerita ini, baik nama, tempat, organisasi, kejadian, dan sebagainya hanyalah fiksi belaka.

Tolong beritahu saya kalau ada kesalahan penulisan kata🙏🏻

Happy reading💛

━━━━━━━━━━━━━━━━

Seulgi menatap monitor, dia tahu ke mana perginya Seo Wooram. Sejenak ia memikirkan sesuatu dan berusaha melawan traumanya tentang gangster. Ia menghela sejenak, lalu merebut pistol milik Yoongi dan keluar dari mobil.

"Hei, Seul! Apa yang kau lakukan?!" seru Joohyun terkejut.

"Biarkan yang mengambil alih sekarang!" ucapnya berjalan dengan cepat menghampiri tempat di mana Seo Wooram berada.

Sejujurnya, jantung Seulgi berdegup sangat kencang sekarang. Malam ini ia melawan traumanya, ia tahu Seo Wooram merupakan mantan gangster dan gangster sebab dari traumanya muncul. Seulgi mengatur napasnya dan berusaha tetap tenang.

Atensinya menatap lurus ke arah pria yang berjalan tergesa menuju sebuah mobil. Seulgi menyembunyikan pistol saku belakang celananya sambil tetap fokus menatap Seo Wooram yang sudah masuk ke dalam mobil.

Seo Wooram menyalakan mesin mobilnya, dan ia terkejut saat melihat sosok wanita dengan topi baseball berdiri tepat di depan mobil. Seo Wooram tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Hei! Minggir! Aku mau lewat!" serunya sembari mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil, tapi tidak ada respon yang didapatnya.

Seulgi hanya diam dan menatap tajam, kemudian dia berkata, "Kenapa kau pergi, Pak Tua?"

Seo Wooram mengernyit heran, ia tidak kenal dengan wanita yang ada di depan mobilnya itu. Dari wajah maupun suaranya pun Seo Wooram tak kenal.

"Siapa kau?!"

Seulgi terkekeh pelan, ia berjalan mendekat hingga jaraknya hanya beberapa sentimeter dari kap mobil Seo Wooram. Tangannya bersiap di belakang punggung sembari memegang pistol. "Kau bertanya aku siapa?"

Seo Wooram semakin bingung, dan perasaannya semakin tidak nyaman. Tangannya pun juga bersiap memegang pistol yang ada di kursi penumpang.

"Aku ... orang yang kau cari, Pak Tua," ucap Seulgi menatap Seo Wooram dengan tajam tepat di matanya, sebuah seringai terukir di wajahnya. Ia tidak menyangka, menghadapi seorang mantan gangster tidak seseram yang ia bayangkan.

"Apa?"

"Dasar tuli," gumam Seulgi, "aku ... adalah Eaglet."

Belum sempat Seo Wooram merespons, sebuah benda timah panas melesat masuk ke dalam tengkorak kepala dan langsung merenggut nyawanya. Tepat saat itu Seo Wooram tewas.

Tanpa membuang waktu, Seulgi langsung memakai sarung tangan dan membuka pintu mobil Seo Wooram. Ia mencabut paksa semua dashcam yang ada di mobil pria itu guna menghilangkan jejak, Seulgi akan pastikan kali ini dia tidak akan meninggalkan jejak seperti sebelumnya seperti tanda X di tubuh target.

Setelah itu, Seulgi bergegas kembali ke mobilnya, di dalam situ sudah ada Yoongi, Taehyung dan Joohyun yang menunggunya.

"Kurasa di gang tempat mobil Seo Wooram parkir ada kamera cctv, tolong dihapus rekamannya ya, Kak," ucap Seulgi pada Yoongi sambil melepas sarung tangannya, "aku tidak memakai masker atau penyamaran wajah tadi."

"Kau gila," sahut Taehyung.

Seulgi menatap Taehyung dengan kesal, lalu melempar sarung tangannya ke wajah pria itu. "Semua ini karena kau, brengsek! Andai saja bidikanmu tidak meleset, aku tidak akan turun tangan seperti ini!"

"Tapi 'kan masih ada Yoongi!" sanggah Taehyung mencoba membela diri.

"Kalau pun Kak Yoongi yang akhirnya harus menembak Seo Wooram, itu tidak akan sempat! Karena si Pria Tua itu berusaha kabur tadi! Untung saja dia tidak langsung menembakku!"

Taehyung terdiam sebab ia tahu dirinya salah. Namun, dia heran dengan dirinya sendiri karena ini tidak biasa bidikannya meleset. Selama latihan atau saat eksekusi target sebelumnya, biasanya bidikan Taehyung selalu tepat sasaran.

"Sudahlah ... bertengkarnya nanti saja. Sekarang salah satu dari kalian bantu aku, cctv di wilayah itu banyak sekali. Aku tidak bisa menghapus semua rekamannya sekaligus," ucap Yoongi menatap laptop yang ada di pangkuannya.

︻デ══一 •• ︻デ══一

Seorang pria berjalan cepat memasuki sebuah ruangan yang serba hitam. Ruangan tersebut penuh dengan hiasan antik nan elegan. Sebuah karpet dari bulu beruang dan kepala rusa yang menggantung di dinding pun turut menghiasi ruangan tersebut.

"Pak!" ucap pria tadi dengan suara sedikit panik, "Seo Wooram ...."

Pria yang dipanggil "Pak" itu hanya bergeming sembari menyesap batang rokok dan menghembuskan asapnya. Ia berbalik menghadap bawahannya dengan wajah datar. "Ada apa dengan Seo Wooram?"

"Dia mati."

Pria itu mengernyit. "Lalu?"

"Kau tidak takut?"

"Untuk apa takut?"

"Seo Wooram mati dibunuh, dia ditembak."

"Oleh?"

"Kami tidak tahu, tapi yang pasti sepertinya dia seorang wanita."

"Wanita?" tanya pria itu sambil membuat puntung rokok di asbak.

"Iya, wanita. Katanya wanita itu yang sudah membunuh Jang Seunghan juga. Kurasa kita dalam bahaya!"

Pria itu terdiam. Ia berjalan menuju mejanya lalu duduk sembari berpikir. Dua rekannya mati dibunuh, dan banyak yang berspekulasi bahwa pembunuhnya ada wanita.

"Tenang saja, kita akan baik-baik saja. Jika memang yang membunuh Jang Seunghan dan Seo Wooram adalah wanita itu, aku yakin dia tidak akan menargetkan kita," ucap pria itu percaya diri, "kita memiliki semuanya ... kita bisa mencari tahu siapa wanita itu dan menghabisinya lebih dulu sebelum dia menghabisi kita."

Jauh di lubuk hatinya, pria itu sebenarnya agak curiga. Jangan-jangan wanita yang kemungkinan mengincar mereka adalah wanita yang selama ini dia awasi.

«○●○»

To be continued ....

EAGLET - KSG [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang