❗❗WARNING❗❗
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN
Apa pun yang ada di cerita ini, baik nama, tempat, organisasi, kejadian, dan sebagainya hanyalah fiksi belaka.Tolong beritahu saya kalau ada kesalahan penulisan kata🙏🏻
Happy reading💛
━━━━━━━━━━━━━━━━
Di suatu ruangan semua orang memakai pakaian serba hitam, beberapa menunjukkan wajah sedih dan muram sembari menatap bingkai foto seseorang yang tersenyum lebar dan berwibawa.
Isak tangis terdengar dari sosok wanita yang duduk lemas di samping peti mati, ia menatap nanar peti mati suaminya.
Pemandangan ini cukup menyayat hati Jimin yang berdiri di barisan paling belakang. Ia menghela lalu keluar dari ruangan tersebut sembari memijat pelan pelipisnya.
"Jim," panggil seseorang yang menghampiri Jimin.
"Ada apa?"
Pria itu menunjukkan laman media sosial kepolisian Seoul yang dipenuhi ujaran kebencian dan menilai kinerja polisi di sana sangat buruk dalam menuntaskan sebuah kasus.
"Tiga kasus kita ... kasus Yook Daehwan, Jang Seunghan, dan Seo Wooram belum terpecahkan dan sekarang masyarakat menilai kinerja kita buruk."
Helaan panjang kembali keluar dari mulut Jimin, ia semakin pusing. Baru kali ini ia menghadapi tiga kasus sekaligus yang terjadi di waktu yang berdekatan, dan belum tahu siapa pelakunya.
"Sial," gumam Jimin, ia terdiam sejenak lalu menatap Jungkook, "Sudah dapat rekaman cctv di sekitar TKP-nya Seo Wooram?"
Jungkook menggeleng. "Rekamannya sudah dihapus, bahkan kamera dashboard mobil Seo Wooram hilang. Pasti pelaku mencoba menghilangkan jejak."
Jimin kembali mengumpat dalam hati. "Ya sudah, kita gunakan bukti yang ada dan cari tentang latar belakang Seo Wooram. Dia mantan gangster, mungkin saja ada orang yang membencinya dan membunuhnya."
Lalu tiba-tiba seseorang berdiri di belakang mereka.
"Permisi."
Kedua pria itu menoleh dan menatap orang yang memanggil mereka.
"Kau Detektif Park?"
Jimin mengangguk sembari menjawab, "Iya, ini aku. Ada apa?"
"Aku sangat memohon padamu, tangkap pelaku pembunuhan ayahku ... tolong tangkap dan hukum dia," ucap seorang pemuda yang tak lain adalah anak dari Seo Wooram.
Jimin hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Melihat keluarga korban memintanya segera menangkap pelaku membuatnya sedikit tertekan.
"Kami akan melakukan yang terbaik, kami akan berusaha menangkap pelakunya. Jangan khawatir."
︻デ══一 •• ︻デ══一
Di kursi kerjanya, Jimin menatap layar komputer nonstop selama hampir enam jam. Dia sedang mendalami tentang latar belakang dari tiga korban dari kasus pembunuhan yang ia yakini sebagai pembunuhan berantai.
Kemudian Jungkook dan Sooyoung datang sambil membawa makanan, mereka hanya menggelengkan kepala saat melihat Jimin yang sangat serius menatap layar komputer.
"Hei, Jim! Ayo makan bersama!"
Jimin hanya bergeming.
"Dia tidak akan mendengarmu," ucap Sooyoung kepada Jungkook, "dia tidak akan merespons kecuali kita menarik dia."
Lalu Sooyoung menghampiri Jimin dan menjambak rambut pria itu hingga membuatnya mengaduh kesakitan.
"Aw! Sakit, bodoh! Apa yang kau lakukan?!"
"Apa lagi? Menjambak rambutmu lah!"
Jimin berusaha menyelamatkan diri dari Sooyoung karena takut rambutnya rontok, pasalnya cengkraman wanita itu sangatlah kuat.
"Aku tahu! Maksudku kenapa kau menjambakku?!" seru Jimin yang akhirnya terbenas dari jambakan Sooyoung.
"Untuk makan bersama! Memangnya kau tidak lelah berada di depan komputer selama berjam-jam?" tanya Sooyoung sambil menarik kursi dan duduk, ia membuka bungkus makanan yang ia beli di restoran, "Ingat! Menyelidiki kasus itu butuh energi! Kau harus makan!"
Jimin menghela, ia menatap meja yang penuh makanan. Ada Jajangmyeon, ayam goreng, gimbab, cumi goreng, tteobokki, dan beberapa minuman. Ia pun bergabung dengan dua rekannya yang sudah mulai makan.
"Aku hanya sedikit tertekan ... kalian tahu sendiri, 'kan? Tiga kasus yang kutangani belum terpecahkan. Bahkan pihak keluarga korban mendesakku segera menangkap pelaku, aku pusing!"
"Selama enam jam di depan komputer, informasi apa saja yang kau dapat?" tanya Jungkook dengan mulut penuh gimbab.
Jimin mengambil catatannya lalu menunjukkannya ke Jungkook dan Sooyoung. "Dari tiga korban, hanya berdua yang memiliki hubungan dekat."
"Maksudnya?" tanya Jungkook tidak paham.
"Jang Seunghan dan Seo Wooram, mereka berteman sejak lama. Sekitar belasan tahun yang lalu mereka pernah bekerjasama, entah dalam hal apa ... aku belum dapat informasinya. Tidak hanya berdua, ada tiga orang lainnya yang berhubungan dengan mereka."
"Siapa?" tanya Sooyoung mengernyit.
"Lee Ilhoon, Cha Myunghee dan Do Kwangsoo. Coba lihat foto ini," jawab Jimin seraya menunjukkan foto di ponselnya. Sebuah foto yang di dalamnya ada lima orang yang terlihat seperti sedang berkumpul di lapangan golf.
"Cha Myunghee?" Jungkook terheran, ia mengingat sesuatu. "Bukankah dia istri dari Kepala Kepolisian di tempat kita? Kepolisian Seoul?"
"Benar."
"Apa hubungannya Cha Myunghee dengan dua korban kasus kita?"
"Mungkin ... teman sekolah?" sahut Sooyoung dengan santai, "Atau selingkuh?"
Jimin dan Jungkook langsung menatap wanita itu dengan heran, kenapa dia tiba-tiba berspekulasi seperti itu?
"Apa maksudmu?" tanya Jimin heran, "Maksudmu salah satu dari dua korban kasus ini berselingkuh dengan Cha Myunghee?"
Sooyoung menggeleng lalu menunjuk kembali ke foto tadi. "Coba lihat pria di sebelah Cha Myunghee ... dia siapa?"
"Itu Lee Ilhoon," jawab Jimin.
"Coba lihat posisi tangan mereka."
Jimin dan Jungkook mengamati tangan yang ditunjuk Sooyoung. Tangan Cha Myunghee yang bergandengan dengan Lee Ilhoon.
"Sangat mesra, 'kan?" tanya Sooyoung santai, "mereka pasti berselingkuh."
"Jika memang benar mereka berselingkuh, apa hubungannya dengan Jang Seunghan dan Seo Wooram?"
Sooyoung mengangkat bahunya seraya berkata, "Mungkin saja dua pria itu mengetahui perselingkuhan mereka dan membunuh mereka. Kau tahu sendiri, 'kan? Manusia bisa melakukan apa pun untuk menutupi kejahatan mereka."
"Tapi kita tidak bisa langsung menuduh mereka sebagai pembunuh dalam kasus ini, kita tidak punya bukti," ucap Jungkook.
"Aku tahu, makanya kita bisa mengundang mereka untuk diinterogasi sebagai saksi ... mungkin saja kita bisa mencari tahu dari kesaksian mereka."
Jimin mengangguk pelan, ucapan Sooyoung cukup masuk akal. Karena selama ini yang mereka yakini pelaku dari kasus ini adalah perempuan, mungkin saja Cha Myunghee merupakan dalang dari kasus pembunuhan ini.
"Aku setuju, besok kirim surat panggilan untuk Cha Myunghee dan Lee Ilhoon," ucap Jimin lalu menghabiskan Jajangmyeon miliknya.
«○●○»
To be continued ....
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGLET - KSG [M] ✔️
Fanfiction|| AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT || Eaglet, wanita berdarah dingin yang memiliki prinsip "No Mercy for Bastards", menjadikan pistol dan pisau lipat sebagai senjata andalannya. Orang-orang seringkali tertipu akan parasnya yang cantik. Sepertinya merek...