❗❗WARNING❗❗
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN
Apa pun yang ada di cerita ini, baik nama, tempat, organisasi, kejadian, dan sebagainya hanyalah fiksi belaka.Tolong beritahu saya kalau ada kesalahan penulisan kata🙏🏻
Happy reading💛
━━━━━━━━━━━━━━━━
Seulgi menepikan mobil di tepi jalan yang cukup sepi. Berulang kali ia mencoba menelepon Taehyung, tapi yang ia dapatkan hanyalah sambungan voicemail. Seulgi cukup khawatir dengan pria itu karena apa yang terjadi sekarang adalah di luar rencana.
"Kau di mana, sialan?!" gumamnya frustrasi karena Taehyung tidak mengangkat teleponnya, hingga ia membanting benda pipih yang ia genggam ke kursi penumpang.
Namun, selang beberapa menit kemudian sebuah pesan masuk ke ponsel Seulgi.
Joohyun :
Kau di mana? Cepat kembali! Pulanglah!
Taehyung ditangkap.
Sekarang kau pulang!Seulgi membulatkan matanya, ia tidak percaya dengan pesan yang disampaikan Joohyun. Taehyung tertangkap? Oleh polisi? Bagaimana bisa?
Dengan segera Seulgi menancap gas dan melajukan mobil menuju rumah. Pikirannya berkecamuk, dan masih tidak percaya dengan fakta Taehyung ditangkap.
Sementara itu, di tempat lain ....
Seorang pria duduk di balik jeruji besi, menundukkan kepalanya sembari merenung. Sekitar dua jam yang lalu ia ditangkap di lobi gedung apartemen Do Kwangsoo saat dirinya hendak melarikan diri. Taehyung ditangkap karena petugas lobi sudah menaruh curiga sejak awal, sejak Taehyung menginjakkan kaki di gedung itu.
Walau pun dirinya ditangkap, tapi Taehyung tetap tenang. Ia mendongakkan kepala, atensinya tertuju pada penjaga yang berdiri di depan jeruji besi. Sorot matanya tajam, membuat penjaga itu membuang muka tak lagi menatapnya.
"Aku haus, ambilkan aku minum."
Penjaga itu bergeming, tidak mengindahkan permintaan Taehyung. "Tugasku di sini hanya mengawasi, menjaga. Bukan melayanimu."
"Kau takut aku akan kabur, hm?"
Tidak ada jawaban dari sang penjaga atau yang lebih sering disebut sebagai sipir.
"Aku hanya haus, aku tidak akan kabur! Tenang saja. Sekarang ambilkan aku minum, tenggorokanku kering."
Namun, lagi-lagi Taehyung dibuatnya kesal karena ucapannya tidak didengarkan. Rasanya seperti sedang bicara dengan dinding.
Taehyung hanya menghela dan menahan dahaganya untuk malam ini. Lalu, tiba-tiba ia teringat akan Seulgi. Bagaimana keadaan wanita itu? Apakah dia berhasil melarikan diri?
︻デ══一 •• ︻デ══一
Kini Taehyung berada di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang temaram dan hanya ada lampu menggantung di atas meja. Tangannya masih diborgol, yang berarti dia masih berada di wilayah kepolisian.
Atensinya tertuju pada jendela dengan kaca seperti cermin yang berada di sebelah kanannya, ia tau di balik jendela itu pasti ada ruangan yang digunakan untuk mengawasi gerak-geriknya.
"Kalian mau menginterogasi aku, 'kan? Kapan? Kenapa lama sekali?" tanyanya tenang, seolah ia tidak takut akan menjadi tersangka dalam kasus ini, walau pun kenyataannya memang dia termasuk tersangka.
Namun, lagi-lagi ucapannya diabaikan. Taehyung kembali menunggu sembari mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja. Ia mulai bosan, para polisi sangat lamban, pikirnya.
Selang beberapa menit kemudian, Jimin masuk ke dalam ruang interogasi bersama Sooyoung dan mereka duduk berseberangan dengan Taehyung. Tentu saja wajah Taehyung cukup familiar bagi Jimin, karena ia sempat melihat Taehyung beberapa kali di restoran.
"Baiklah. Kau Kim Taehyung?"
"Aku Leonardo Dicaprio," jawab Taehyung sarkas sebab kesal sudah lama menunggu tadi.
"Hahaha ... jawaban yang lucu, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda." Jimin menatap lurus ke arah Taehyung, ia dapat merasakan sorot mata tidak suka dari pria di hadapannya. Tentu saja, mayoritas terduga pelaku di dunia pasti tidak menyukai detektif atau pun polisi.
Sembari menunjukkan beberapa foto cetak hasil rekaman cctv yang sempat berhasil mereka pulihkan kepada Taehyung, Jimin mulai menyodorkan beberapa pertanyaan.
"Menurut kesaksian petugas keamanan di gedung apartemen tersebut, kau berada di lokasi kejadian tepatnya di lobi," ucap Jimin menunjuk wujud Taehyung yang ada di foto itu, "apa benar ini kau?"
Walau pun fotonya tampak buram, tapi bisa dipastikan orang yang berada di dalam foto benar-benar Taehyung karena terlihat jelas dari postur tubuhnya.
"Menurutmu?"
"Jawab saja iya atau tidak?"
Taehyung hanya mengangkat bahu acuh tak acuh. Seorang terduga pelaku pun memiliki hak untuk diam, pikirnya.
"Asal kau tahu saja, kebungkamanmu dapat menjadi bumerang bagimu."
Helaan napas terdengar dari mulut Taehyung. Ia bertanya, "Hanya ini bukti yang kalian punya? Sebuah foto saja? Katanya detektif handal, kenapa bukti yang disodorkan hanya foto hasil rekaman cctv yang buram?"
"Kami masih memiliki saksi mata di tempat kejadian perkara, petugas keamanan di sana melihat kau berada di lobi dan gerak-gerikmu mencurigakan."
Seringai kecil tersungging di bibir Taehyung, perlahan ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. "Hanya karena aku berada di lokasi yang sama, apakah tetap disangka terlibat dalam insiden? Apakah ada buktinya?"
Kedua detektif itu terdiam, ucapan Taehyung ada benarnya. Mereka tidak bisa menangkap pria ini hanya dengan sedikit bukti yang kurang valid.
"Kau berada di sana dengan penyamaran menggunakan pakaian teknisi listrik ber-nametag Hyunsuk, bukankah itu sedikit aneh? Karena namamu 'kan Kim Taehyung, bukan Hyunsuk," tanya Jimin berusaha memancing.
"Hei, kau tidak pernah mendengar perayaan cosplay ya? Aku mengenakan pakaian itu karena sebelumnya aku menghadiri pesta temanku dan mereka mengadakan pesta cosplay!"
Terdengar seperti alasan yang konyol bagi kedua detektif tersebut, tapi mereka tetap harus membuktikan apakah alibi Taehyung dapat dipercaya atau tidak. Sooyoung tetap mencatat apa pun yang dikatakan sang terduga pelaku.
"Lagipula selama insiden aku hanya berada di lobi, 'kan? Kudengar insidennya berada di lantai atas, dan aku sama sekali tidak ada naik ke lantai atas."
Untuk masalah membuat alibi, Taehyung memang cukup pandai. Namun, terkadang dia ceroboh dan membuat alibinya dapat menjadi bumerang bagi Taehyung.
"Lalu apa yang kau lakukan di sana? Apartemen itu bukan tempat tinggalmu atau pun keluargamu, kan?"
"Aku ke sana karena ada janji dengan seseorang."
"Siapa?"
Taehyung terdiam sejenak, bingung akan menjawab apa. "Percakapan kita direkam, kan?"
"Iya."
"Baiklah, aku berada di apartemen itu untuk menemui selingkuhanku, tapi tolong jangan sampai pacarku tahu tentang ini."
«○●○»
To be continued ....
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGLET - KSG [M] ✔️
Fanfiction|| AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT || Eaglet, wanita berdarah dingin yang memiliki prinsip "No Mercy for Bastards", menjadikan pistol dan pisau lipat sebagai senjata andalannya. Orang-orang seringkali tertipu akan parasnya yang cantik. Sepertinya merek...